SAH

1.6K 111 4
                                    



Episode sebelumnya




"Lupakan saja, aku suda tidak butuh rekaman itu, jika kau ingin menyebarkannya silahkan, aku tidak peduli." tekan tegas Sunghoon meraih sepasang baju Heeseung keluar dari kamar villa.

Saat ini Sunghoon suda selesai berpakaian di ruang ganti Villa yang ada di loby, sewaktu dia akan beranjak ingin keluar tangannya mendadak di cekal oleh Heeseung yang baru saja keluar dari Lif.








 
Next Episode 18

Saling tatap beradu di dalam keheningan malam di dalam Vila yang hanya di huni oleh dua orang yang sebentar lagi terlibat dalam perang dingin.

"Lepasin...!" pinta Si manis masi mengatur nadanya.

"Tidak semuda itu." tolak sang Dominan tak kalah keras kepalanya.

"Lee Heeseung, aku suda menolak tawaranmu, aku suda tidak membutuhkan rekaman itu lagi, jadi tolong lepasin aku."

"Kenapa kau menolak permintaanku, bukan kah kita suda perna melakukannya, tidak ada ruginya kan jika kita melakukan nya lagi malam ini."

"Justru karena itu aku menolaknya, kita suda terlalu sering melakukan nya di belakang Jay, dan itu membuatku semakin merasa bersalah padanya, di samping dengan semua itu, pernikahan kami akan di gelar dua hari lagi, aku tidak mau mengecewakannya, kau paham." tepis Sunghoon dari genggaman tangan Heeseung.

Wajah yang tadinya keras sekarang berubah menjadi sayu setelah mendengar kalimat perhatian Sunghoon untuk Jay, rasa cemburunya menjalar bercampur dengan rasa kecewa.

"Apa kau mencintainya.?" lirih Heeseung menatap kedua manik cantik milik Sunghoon.  "Katakan padaku kau menikah dengan Jay karena perasaan balas budi iyakan, kau menikah dengannya bukan karena kau mencita-i"

"Kata siapa aku menikah dengan nya karena rasa balas budi hah, tau apa kau tentang perasaanku.?"

"AKU TAU PERASAANMU PARK SUNGHOON,,,! kau tidak mencintai Jay, kau hanya mencintaiku dan aku tau itu."

"Mencintaimu?, Hahaha jangan bercanda, asal kau tau saja Tuan Lee yang terhormat, perasaanku padamu suda lama mati terkubur sejak 5 tahun yang lalu." tekan Sunghoon pada kalimatnya.

"Aku tidak percaya-"

"Itu faktanya, percaya tidak percaya itu urusanmu Lee Heeseung." kalimat remeh Sunghoon kembali beranjak akan pergi.

"Apa buktinya jika perasaanmu padaku suda berakhir, beri aku satu bukti agar aku bisa percaya!." timpal Heeseung berusaha untuk tegar dengan jawaban yang sebentar lagi akan menghancurkan hatinya.

"Bukti...?" Jeda pada kalimat Sunghoon berbalik sejenak menatap Heeseung.   "Apa kematian calon anakmu tidak cukup untuk membuktikannya Lee Heeseung.?"

JEDARRR.... Bagaikan sambaran petir yang menyambar di siang hari perasaan Heeseung saat itu benar-benar hancur berkeping keping, dia tidak menyangka jika jawaban itulah yang akan dia dengar dari bibir manis orang yang sangat di cintainya.

I HATE YOU Mr.LEE (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang