Chapter 10 : Apakah Aku Berhak untuk Cemburu?

1 0 0
                                    


Matahari hangat menyapa bumi, kicauan burung bersahutan, seperti sedang menyanyikan lagu cinta. Anoushka masih mengenakan piyamanya ketika sarapan, rambut peraknya tergerai, wajahnya cerah dan bening bagaikan kristal. Setiap langkah yang dia ambil mengeluarkan suara, Anoushka memakai gelang kaki berlonceng.

"Selamat pagi." Anoushka menyapa.

Sementara itu, Hayyan dengan mata yang sayu lengkap dengan lingkaran hitamnya memandang dia dengan wajah yang seolah mengatakan, "Selamat pagi? Serius kamu mengatakan itu padaku setelah melihat keadaanku yang seperti ini?"

"Sepertinya kamu tidur nyenyak, apakah kasurnya nyaman?" Tanya Anoushka lagi, dengan nada menggoda.

Menahan kesal, Hayyan masih berusaha untuk seramah yang dia bisa. "Enyahlah." Jawabnya

"Hahahahaha. Menggemaskan sekali."

Hayyan tidak tahu harus menjawab bagaimana, jadi dia hanya terus memperhatikan tawa ceria dari gadis itu. Tentu saja Anoushka tidak bisa membohongi siapa pun di sini, Hayyan bisa melihat ada kesedihan dalam tawa yang agak dipaksakan itu.

"Makanlah dulu sarapanmu, setelah itu tidurlah. Nanti sore setelah aku pulang dari tugas aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

Anoushka tidak bisa berbohong kalau dia sangat cemburu setelah melihat tanda-tanda merah dan bekas gigitan pada leher dan dada Hayyan. Dia berusaha menutupi sakitnya itu dengan keceriaannya. Walaupun tindakannya sebenarnya sia-sia.

"Kamu seorang putri, mungkin juga akan menjadi penerus tahta. Kamu pasti sangat disibukkan oleh pekerjaan?"

"Sebenarnya aku tidak berminat untuk menjadi penerus tahta. Aku berharap adik laki-lakiku yang akan ditunjuk sebagai pangeran mahkota. Aku dan Tristan setuju untuk bekerja sama agar Erlang naik tahta. Mungkin dengan dia menjadi pangeran mahkota, Roseanne akan berhenti mengganggu hidupku."

Hayyan ingat kalau Maximillian juga mengatakan hal itu, jadi itu benar adalah kesepakatan mereka? Dengan balasan kalau Anoushka harus melahirkan anak untuknya. "Anoushka, kamu wanita yang kuat dan pemberani, aku yakin kalau hatimu jauh lebih kuat dari milikku sendiri. Ingatlah kalau kamu tidak sendirian, aku akan selalu mendukung dan melindungimu. Kamu hanya perlu mengatakannya dan aku akan mengabulkan. Termasuk membunuh ibu tirimu itu."

Itu terlalu extrim, dulu Anoushka memang sangat ingin Roseanne mati karena dia sangat membencinya. Tetapi entah kenapa, rasanya perasaan itu sudah tidak sekuat dulu, tidak sampai ingin perempuan itu mati. "Tidak perlu membunuhnya, untuk sekarang. Aku juga berharap aku akan memiliki hati yang kuat, kedepannya kuharap aku bisa menjadi lebih kuat. Sudahlah, ini masih pagi jangan membicarakan hal-hal yang membuat sedih. Makanlah sarapanmu kemudian tidur."

Hayyan memakan sarapannya dengan lahap, dia sangat lapar. Semua makanan yang dia makan sejak kemarin sangat enak, Hayyan memiliki nafsu makan yang baik dan menghabiskan semua yang disajikan untuknya.

"Ngomong-ngomong, aku belum melihat Tristan. Dia tidak ikut sarapan?"

Hayyam menjawab tanpa menoleh, "Siapa yang tahu kalau dia ada di mana sekarang? Masa bodoh, aku juga tidak mau sarapan bersamanya."

Anoushka tersenyum, mengambil potongan buah strawberry dan memasukkannya pada mangkuk oatmeal, "Hayyan, kamu sepertinya memiliki malam yang sangat menyenangkan. Kenapa pagi-pagi sudah menggerutu."

"Menyenangkan untuk dia, YA. Aku merasa seperti akan mati, itu tidak menyenangkan."

Anoushka tidak bisa menahan tawanya. "HAHAHAHA, pasti dia dendam padamu. Sebanyak sembilan kehidupan dia mati dalam keadaan tua dan lajang gara-gara terus mencarimu."

Mercury Of UsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz