(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (1)

2.9K 15 3
                                    

DISETUBUHI TEMAN MACHO ISTRIKU DI PESTA PANTAI BINAL

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DISETUBUHI TEMAN MACHO ISTRIKU DI PESTA PANTAI BINAL

by Jeremy Murakami


Martin terus memilin kedua pentilku yang mengacung keras itu dengan jari-jarinya yang lincah. Tidak kusadari, tubuhku yang sudah ditelanjangi tanpa sehelai benang pun oleh dirinya tadi itu terus bergidik seperti orang kesurupan. Batang kenikmatanku sudah mengacung tinggi lagi, mengingini sentuhan Martin lebih lagi di sepanjang tubuh mulusku... Mata elangnya terus memandang mataku dengan tajam, seakan-akan siap menerkamku. Wajahnya memang tampan sekali ketika dilihat dari dekat seperti ini. Didekatkannya lah wajah tampannya itu ke arahku. Aku bisa merasakan napas hangatnya menerpa wajahku lagi. Aroma napasnya yang jantan kembali memenuhi indra penciumanku, sedikit bercampur bau rokok dan bau alkohol. Anehnya, itu membuat bau mulutnya semakin seksi buatku.

"Boleh saya kecup mulut kamu lagi, Robert?" tanyanya kepadaku. "Saya ingin sekali merasakan sedapnya mulut kamu itu lagi... Kalau bisa, selamanya... Setiap saat..."

Mendengar rayuan-rayuan nakal keluar dari mulut Martin, aku bingung harus menjawab apa. Rangsangan-rangsangan dari tangan jantan Martin ini mampu membuatku gila. Tubuhku terus kelojotan, tidak kuat menahan kenikmatan dari tangan nakal Martin. Teman istriku ini benar-benar jago membaca dan menemukan titik-titik sensitif dari tubuh pria. Belum lagi, wajahnya semakin didekatkan ke wajahku, dan mulutnya yang terbuka kecil itu sengaja diposisikan dekat sekali dengan mulutku. Tak bisa kupungkiri, aku pun jadi ingin mengecap mulutnya yang tipis itu lagi... Aku ingin dicium oleh Martin seperti seorang wanita yang baru diantar pulang setelah kencan pertama oleh pemuda yang tampan dan baik hati yang dia sukai.

Ilustrasi: Robert

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Robert

Aku menyerah... Aku mengangguk pasrah... Aku tidak peduli kalau kami ini sama-sama pria dan Martin adalah salah satu sahabat istriku. Seketika itu, Martin dengan cekatan langsung mengecup bibirku. Mulutnya dengan tegas melumat bibirku tanpa ampun. Dia sepertinya ingin menunjukkan siapa yang punya otoritas lebih besar di sini. Kakiku melemas dan kuserahkan bibirku untuk dinikmati pria tampan dan gagah di depanku ini. Martin dengan beringasnya mempermainkan segenap mulutku lagi. Lidahnya yang basah dia paksa menerobos masuk rongga mulutku dan bersentuhan dengan intens dengan lidahku di dalam sana. Ciuman pertamaku dengan laki-laki ini benar-benar memabukkan rasanya. Mulut Martin ini begitu nikmat seperti candu... Tak bisa kupingkiri, ini ciuman terenak dalam hidupku selama ini...

KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)Where stories live. Discover now