"O iya ya! Maaf Eomma, Umin nggak kepikiran. Mana ini udah mau berangkat lagi. Duh gimana nih?" Gyumin menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Ck! Ya udahlah, udah terlanjur mau apalagi. Makanya lain kali kalau mau apa-apa tuh kamu harus nanya Eomma dulu, jangan ngambil keputusan sendiri!"

"Iya, Eomma. Maaf. Ya udah dulu ya Eomma, Umin dan teman-teman udah mau berangkat nih. Daaahhh...Eomma sayang," Gyumin melambaikan tangan pada Eommanya di depan layar ponselnya.

"Iya, Gyumin anak Eomma yang paling kiyowo, paling ganteng sedunia, paling pintar, dan kesayangannya Eomma. Daahhh...mmmuaaaaachhh...hati-hati dijalan sayang."

(Semua murid di dalam bus tertawa geli mendengarnya, bahkan Sing, Leo dan Zayyan sampai cekikikan).

"Ish, Eomma pakai cium segala! Malu tahu!" Gyumin buru-buru mematikan panggilan videonya dengan wajah memerah karena malu.

"Udah selesai video callnya?" tanya Hyunsik.

"Eum. Udah, Hyung," Gyumin mengangguk.

Hyunsik pun bangkit berdiri dan berjalan ke depan.

"Teman-teman, sebelum kita berangkat, alangkah baiknya kita semua berdoa dulu sesuai dengan keyakinan kita masing-masing agar kita selamat sampai ditujuan. Setuju?"

"Setuju...!!" jawab yang lainnya serempak.

"Baik. Berdoa dimulai!" Hyunsik pun mulai melipat tangan dan menunduk.

Begitu pula dengan semua murid yang lain. Mereka berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka masing-masing.

"Berdoa selesai," ucap Hyunsik kemudian setelah beberapa saat. Dan semua murid pun kembali melihat ke depan.

"Pak supir, silahkan berangkat!" Ucap Hyunsik, lalu ia pun kembali ke tempat duduknya di samping Gyumin.

Bus pun mulai melaju.

Sing menyalakan pemutar musiknya untuk mendengarkan musik menggunakan headphonenya sambil melihat ke arah Zayyan yang duduk diseberangnya bersama Leo.

Sebenarnya dari awal, Sing ingin duduk bersama Zayyan, namun karena Leo telah terlebih dulu menarik Zayyan untuk duduk bersamanya, alhasil Sing pun hanya bisa mengalah. Dan sekarang ia pun duduk bersama Davin.

Di dalam bus, semua murid duduk berpasangan, kecuali Lex. Karena tidak ada satu pun murid yang berani untuk duduk disamping Lex.

Zayyan duduk dengan Leo. Sing dengan Davin. Hyunsik dengan Gyumin. Dan Wain dengan Beomsoo.

Meski wajahnya terlihat biasa saja, namun dalam hati Lex sebenarnya ia merasa sedih, dirinya merasa kesepian, karena tak satu pun dari teman-temannya yang mau duduk dengannya, meskipun semua kebutuhan dalam acara camping ini dibiayai olehnya.

"Mendaki gunung...lewati lembah...sungai mengalir indah ke samudra..., bersama teman bertualaaaangggg...!!" 🎵🎶🎶🎵🎵

Gyumin pun mulai bernyanyi dengan riang.

"Puk!!" Hyunsik menepok kepala Gyumin.

"Berisik!" omel Hyunsik.

"Biarin! Dari pada sepi kayak kuburan, mendingan aku nyanyi. Lagian ini acara jalan-jalan atau acara apa sih, kok pada diam-diam bae?" Celetuk Gyumin.

"Ya udah deh, kalau gitu cepetan kamu nyanyi lagi gih! Yang penting kamu happy," ucap Hyunsik yang kali ini mendukung.

Gyumin nyengir senang. "Ng...nyanyi apa lagi ya enaknya?"

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now