Leo pun menuruti kemauan Davin, ia duduk di kursi yang tersedia di dalam UKS, lalu kemudian ia sedikit menggulungkan celananya agar luka lecet itu bisa terlihat dan di obati.

"Eh tapi kenapa kaki Lo malah bengkak gini? Ini seriusan gak papa? Lo gak ngerasain sakit gitu? Soalnya ini bukan hanya lecet lagi tapi udah bengkak banget loh" ucap Davin setelah melihat luka lecet yang ada di kaki Leo tidak wajar hanya akibat tersandung tadi.

Gyumin pun beranjak turun dari berangkar dan melihat kondisi kaki Leo.

"Oh iya Lo kan kemaren di kaki itu juga lukanya, jadi wajar sih membengkak gini, mending habis pulang sekolah Lo langsung ke tukang urut biar bisa di urutin tuh kaki!" Ucap Gyumin dan di angguki kepala oleh Leo.

Davin pun hanya membersihkan luka lecet itu doang ia tidak berani mengurutnya sebab ia tidak ada keahlian dalam bidang tersebut.

*****

Di lain tempat kini Zayyan tengah mempersiapkan jadwal meeting yang secara dadakan, sebab di kantor nya kini sudah kedatangan rekan bisnis dari luar negri dan ingin melangsungkan meeting sesegera mungkin.

Maka meeting itu akan di laksanakan malam nanti. Di sela-sela kesibukannya mempersiapkan ruangan meeting dan segala keperluan meeting, ia tersadar harus memberi tau kedua adiknya bahwasanya ia kemungkinan lembur hari ini.

Ia mengambil handphone nya dari saku celananya kemudian mencari nomor kontak adiknya, setelah ia rasa sudah menemuinya baru kemudian ia langsung segera menelpon.

"Hallo Bang Jay, adaa apa?"Ucap orang di sebrang sana.

"Leo Abang mau ngabarin kalau malam ini kemungkinan Abang gak pulang kerumah, Abang sibuk mengadakan meeting dadakan. Leo jangan lupa makan ya"ucap Zayyan langsung to the point.

"Lah, Abang lembur? Yaudah deh. Abang juga harus jaga kesehatan ya! Jangan lupa istirahat" ucap Leo di sebrang sana, entah mengapa seperti nya ia menginginkan Abang nya pulang malam ini, tapi ia tidak bisa egois sebab ada hal yang harus Abang nya selesai kan terlebih dahulu.

"Leo gak papa kan Abang lembur malam ini? Abang janji kok besok pagi-pagi Abang udah ada di rumah" ucap Zayyan, sebenarnya ia juga merasa gak enak meninggalkan Adik bungsunya itu di rumah, sebab ia tau betul Leo yang tidak akur  dengan mama dan juga Sing.

"Iya gak papa kok Bang, Abang gak perlu khawatir ya Leo baik-baik saja yang terpenting Abang juga jangan lupa istirahat" ucap Leo, ia tau prasaan Abangnya yang mengkhawatirkan antara ia dan juga Mama nya.

"Iya udah baik-baik ya dirumah kalau ada apa-apa langsung telpon Abang, Abang pasti langsung pulang" ucap Zayyan dan panggilan itu langsung di akhiri.

*******

Leo, Gyumin dan juga Davin sudah berada di area parkiran, mereka bersiap-siap untuk mengambil motor nya masing-masing untuk kemudian pulang.

"Leo Lo yakin bisa ngendarain motor sendiri? Kan kaki lo masih bengkak banget tuh, apa perlu gue yang boncengin aja biar gak bahaya banget nantinya kebetulan gue juga gak bawa motor nih, tadi pagi gue berangkat bareng Gyumin soalnya" ucap Davin

"Iyaa tuh gue juga khawatir Lo bisa kenapa-napa nantinya di jalan, kan hari musibah gak ada di kalender jadi lebih baik Lo di boncengin sama Davin aja, entar gue yang buntutin kalian dari belakang" ucap Gyumin

"Iyaa bener, mau yaaa!!!" Ucap Davin namun Leo masih terdiam melamun ia memikirkan gimana kalau nanti kedua sahabatnya melihat Sing yang ada di dalam rumahnya apa mereka tidak akan merasa curiga.

"Enggak usah aja deh, gue masih bisa ngendarain sendiri kok, aman kalian gak perlu khawatir ya" ucap Leo setelah terdiam sejenak memikirkan dampak kedepannya kalau ia membiarkan kedua temennya ini sering main ke rumahnya.

"Loh kok gitu sih?" ucap Gyumin namun perkataan nya langsung di potong oleh Leo

"Gue beneran gak kenapa-napa kok" ucapnya dan langsung menghampiri motor nya kemudian langsung mengendarai nya agar kedua temennya ini dapat percaya pada nya.

"Leo-leo, Lo gak usah nekat gitu, bisa bahaya tau!" Ucap Gyumin lagi, ia tidak habis fikir dengan Leo yang keras kepala dan tidak mau mendengar omongan nya padahal ini demi kebaikannya juga.

"Udah gak papa Sans, yaudah gue cabut duluan ya" ucap Leo kemudian ia memakai kan help nya dan langsung melajukan motornya tanpa mendengar perkataan kedua sahabatnya itu.

"Arrghhh, kenapa sih tu orang batu banget di bilangan, entar kalau kenapa-napa gimana coba?" Kesel Gyumin, melihat Leo yang memaksakan diri untuk mengendarai motor nya, padahal itu sangat lah bahaya.

"Yaudah lah, mungkin dia Emang beneran ngerasa gak papa. Yaudah yok cabut kita" ucap Davin pasrah, ia memang terlihat tenang dalam situasi dan kondisi apapun.

Ternyata di balik perdebatan ketiga orang sahabat itu ada seseorang yang memerhatikan mereka dari kejauhan. Ia mengukir senyum manisnya, ia merasa rencananya berhasil untuk kali ini.

💚💚💚💚



Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara NGE vote dan komen
Supaya Author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Thanks for reading Sobliss 💚




3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now