2. Simbiosis Mutualisme

23 5 2
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Semua orang yang ada disana terkejut dengan pernyataan Josephine yang diucapkan secara lantang, tak terkecuali Suho yang tiba-tiba diseret kedalam masalah yang ia tidak tahu penyebabnya.

Nyonya Tyler mengepalkan kedua tangannya. "Apa Anda sedang bercanda, Lady Mecklenburg? Bagaimana bisa Anda secara asal mengajak orang untuk menikah?"

"Eh? Siapa bilang? Aku mengenal pria ini? Dia adalah temanku. Kami bertemu di ... di ...." Josephine menyenggol-nyenggol Suho menggunakan sikutnya.

"Di?" Suho menaikkan satu alisnya seraya menatap Josephine yang tengah tersenyum sembari memainkan mata serta alis ke arahnya. Sungguh, gadis aneh!

"Di ... di Jonggol!" sahut Reynold yang langsung mendapat tatapan bingung dari Suho.

"Nah, iya! Di Jong--" Josephine menatap Reynold dengan tatapan bingung. "Gol?"

"I-itu nama daerah yang memiliki banyak tempat wisata dan juga ... uhm, ada aktor terkenal yang karena tempat itu," jelas Reynold.

"Iya-iya, kami bertemu disana!" kata Josephine.

"Kau tidak pernah bilang kalau kau sudah memiliki pujaan hati." Lord Mecklenburg bertanya dengan mata memincing.

Nyonya Tyler mengangguk. "Itu artinya kau telah menipu putraku juga."

"Hey, setidaknya dia tidak menggunakan narkotika!" sarkas Josephine yang membuat Nyonya Tyler langsung bungkam.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Lord Mecklenburg.

Suho tersenyum, lalu dirinya mengulurkan tangan. "Saya Kim Junmyeon, tapi Anda bisa memanggil saya Suho."

Lord Mecklenburg dan Nyonya Tyler membulatkan mata ketika mendengar ucapan pria Kim itu, sedangkan Josephine menatap bingung kedua orangtua itu. Mengapa ekspresi mereka seperti itu? Apa pria disampingnya juga penjahat?

"Wah, saya tidak menyangka kalau putri saya kenal dengan Anda, Tuan Kim," ujar Lord Mecklenburg dengan senyum yang merekah dan membalas uluran tangan Suho.

"Saya juga tidak menyangka akan kenal dengan putri Anda, My Lord. Dirinya sungguh tidak bisa ditebak," sahut Suho seraya melirik Josephine.

"Putriku memang begitu. Dirinya susah ditebak. Aku harap kau banyak bersabar menghadapinya," kekeh Lord Mecklenburg.

"Tentu, My Lord," balas Suho.

"Sudah berapa lama kalian saling mengenal?" tanya Nyonya Tyler.

"Baru--"

"Sudah lama," potong Josephine, lalu menatap sengit Nyonya Tyler. "Kenapa? Apa itu masalah untuk Anda? Saya sudah mengenalnya jauh sebelum Anda dan putra Anda datang melamar saya, jadi ... saya tidak menipu, kan?"

Suho yang merasa keadaan sedikit memanas pun berdehem. "Maaf, Lord Mecklenburg, tetapi bolehkah saya membawa putri Anda keluar sebentar? Nampaknya dia butuh udara segar setelah kejadian hari ini."

That Crazy Lady is My Wife!Where stories live. Discover now