Pengalaman Pertama - 1

11.8K 43 23
                                    

Terpaksa ditulis ulang karena karya sebelumnya dihapus oleh pihak wattpad tanpa alasan yg masuk akal. Salam jari tengah buat wattpad.


Aku Deni, baru saja lulus kuliah perhotelan dan mendapat pekerjaan di sebuah hotel baru sekitar 35km dari rumahku. Jaraknya terlalu jauh maka aku memilih kost di dekat hotel tempat kerjaku. Lumayan jaraknya tak sampai 200 meter.

Awalnya aku dan temanku kos disana, ada 8 kamar kos dan hanya ada 1 kamar mandi. Ribet juga kalau mau mandi harus gantian. Sekitar 3 bulan kemudian mereka pindah kos dan hanya ada 1 penghuni disana yaitu aku. Awalnya aku merasa takut tapi lama kelamaan kurasakan kebebasan dan ketenangan. Kadang aku melenggang telanjang dari kamarku menuju kamar mandi di ujung koridor, sedangkan didepan kamar mandi adalah tempat jemuran.

Kosanku di lantai 2 dengan balkoni dan meja kursi, sedangkan lantai 1 dihuni oleh bu kos. Jarang sekali bu kos naik ke area kosan kecuali ke tempat jemuran, aku pun hafal jam berapa biasanya bu kos naik ke lantai 2. Namun bu kos juga punya asisten bernama Mbak Sri yg berusia sekitar 35 tahun dan tinggal tak jauh dari kos.

Biasanya Mbak Sri membersihkan kos 2 hari sekali sekitar jam 10 pagi. Tapi hari itu aku lupa apakah Mbak Sri akan datang atau tidak. Aku bangun jam 9 pagi lalu ke toilet untuk kencing. Saat masuk kamar lagi, kubuka pintu dengan lebar, begitu juga dengan jendela supaya udara pagi masuk. Karena biasanya kosan sepi dan tak ada siapapun selain aku maka kulepas semua pakaianku.

Aku telanjang bulat tidur diatas kasur, posisiku agak ngangkang. Karena masih ngantuk maka aku tertidur sebentar. Sesaat kemudian kudengar ada suara di koridor dan sepertinya semakin mendekat kearah kamarku. Ingin rasanya aku bangun lalu menutup pintu tapi terlalu malas dan tak ada waktu lagi. Posisi tidurku membuat batang penis dan kedua bijinya terekspos jelas oleh siapapun yang lewat didepan kamarku.

Aku pura-pura tidur dan sedikit memejamkan mata. Benar saja.....Mbak Sri yang lewat sambil menyapu koridor, dia sempat berhenti beberapa detik saat didepan kamarku. Samar kulihat dia melihat kearahku yg tidur telanjang ini. Kurasakan sensasi malu bercampur takut, khawatir jika dia lapor ke bu kos. Beberapa kali dia lewat dan setiap kali didepan kamarku dia selalu berhenti sejenak.

Sesaat setelah dia lewat, kugunakan kesempatan itu untuk mengelus penisku hingga tegang mengeras dan memperlihatkan alur urat nya. Kulihat Mbak Sri lewat lagi membawa pel, dia agak lama mengepel koridor didepan kamarku. Seolah dia ingin masuk kamarku namun ragu.

Kulihat dia berlalu, sekali lagi kuelus penisku hingga makin keras dan berdenyut. Benar saja Mbak Sri lewat lagi bawa sapu. Namu tak kusangka......kini dia berani masuk kamarku, dia mengira aku tertidur. Agak lama dia menyapu lantai kamarku, dia berdiri tepat di selangkanganku dan pura-pura menyapu tapi pandangannya selalu fokus ke selangkanganku.

Kulihat dia jongkok merapikan beberapa barangku yang tergeletak di lantai. Wajahnya sangat dekat dengan selangkanganku dan dari tadi dia melihat ke arah penisku dan bijinya, sangat jelas terlihat olehnya karena posisiku ngangkang. Lalu dia berdiri dan keluar dari kamarku.

Tak lama kemudian dia masuk lagi dan membawa kain basah untuk mengepel lantaiku. Jelas saja posisinya pasti jongkok, itu membuatnya dengan bebas mendekatkan wajahnya ke selangkanganku supaya dia bisa melihat batang penisku makin jelas. Sekitar 5 menit dia berada di posisi itu dan dengan puas menatap alat kelaminku yang mengeras maksimal.

Setelah puas memperhatikan alat kelaminku, Mbak Sri pun keluar dari kamarku sambil menutup pintu meski tidak rapat. Sekelebat bayangannya masih terlihat dari sela pintu yang tak tertutup rapat. Dia masih menontonku tidur telanjang.

Namun sebelum dia keluar kamar tadi bisa kurasakan sentuhan lembut jarinya mengenai alat kelaminku. Jarinya sempat menekan batang kejantananku dengan lembut untuk menyadari bahwa dia menyentuh benda yang keras dan hangat. Biji peler ku pun sempat disentuhnya beberapa kali. Entah apa yang akan terjadi kemudian hari. Saat itu perasaanku masih berkecamuk, ketika rasa malu dan rasa takut bercampur karena itu pertama kalinya aku telanjang didepan orang lain.

Pengalaman PertamaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum