(21+) Si Pemuas Satu Kos 2

Start from the beginning
                                    

Gue sendiri sudah jarang sekali tidur di rumah. Bisa dibilang, gue cuma tidur di rumah saat ada Papa, Mama, atau kakak perempuan gue dan kakak ipar gue datang berkunjung di rumah. Selebihnya, gue memilih tidur di kosan gue yang sebenarnya sangat tidak layak dibandingkan tempat tinggal gue. Namun, di sana gue menikmati peran yang gue miliki. Gue bisa menjadi pria pemuas satu kosan!

Hari terus berlalu. Tiap hari, Bang Tono, sopir pribadi gue, selalu mengantar gue ke kampus sampai siang atau sore hari. Begitu pulang, gue makan masakan yang sudah disiapkan Bi Iyem, pembantu keluarga kami. Setelah itu, gue langsung berpamitan ke Bi Iyem, Bang Tono dan Bang Joni kalau gue akan menginap di rumah teman karena ada tugas kuliah. Sore-sore, setelah mengerjakan tugas kuliah untuk keesokan harinya, gue berangkat dengan motor sport gue ke kosan. Gue baru pulang keesokan paginya. Setelah sarapan di rumah, gue menyiapkan beberapa keperluan kuliah, lalu gue berangkat ke kampus diantar Bang Joni. Begitulah setiap harinya. Bahkan, di hari Sabtu dan Minggu, gue tidak pulang ke rumah sama sekali. Di hari Sabtu dan Minggu banyak anak kos yang libur bekerja sehingga mereka akan menggenjot tubuh mulus gue siang dan malam tanpa berhenti.

Melihat rutinitas gue yang makin jarang di rumah itu, Bu Iyem, Bang Joni dan Tono tampaknya mulai curiga. Bang Joni dan Bang Tono bahkan memutuskan untuk menyidak gue suatu sore sebelum gue mengayuh motor sports gue ke kosan.

 Bang Joni dan Bang Tono bahkan memutuskan untuk menyidak gue suatu sore sebelum gue mengayuh motor sports gue ke kosan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Bang Joni


"Den Harlan tiap hari menginap di mana sih?" tanya Bang Joni, tukang kebun keluarga gue curiga. "Kok sekarang tidak pernah tidur di rumah?"

"Di rumah teman kuliah, Bang..." kata gue mengeles. "Sebenarnya... Sekarang Harlan sedang di semester yang lagi sibuk-sibuknya. Jadi, banyak tugas kuliah yang cocok dikerjakan bersama-sama."


Ilustrasi: Bang Tono

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Bang Tono


"Saya kenal dia enggak, Den?" tanya Bang Tono menyelidik.

"Enggak lah, Bang," gue jadi grogi ditanya-tanya gini. Bang Joni sama Bang Tono kan sudah kenal gue dari kecil. Mereka tahu kapan gue jujur dan berbohong. "Kan Bang Tono kenalnya cuma sama yang sering nebeng mobil kita aja kayak si Bernhard sama Steven. Ini anaknya lain..."

KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)Where stories live. Discover now