Tak lama dari itu kemudian masuk lah pemuda berambut pirang itu ke dalam kamar Leo tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Ceklek

"Kak ayok sarapan! Katanya mau nungguin Sing di meja makan, ternyata kakak masih keasikan di sini! Gimana sih?" ucap Sing dengan muka rada betek.

"Iya. Iya nanti kakak nyusul, Sing duluan aja, langsung sarapan bareng mamah. Ini badan Leo panas banget Abang harus kerumah sakit dulu" ucap Zayyan

"Iih! Apaan sih kak?! Orang mamah udah gak ada lagi di rumah. Terus Sing makan sama siapa coba?" Ucap Sing makin Betek.

"Bang udah Sana nemenin Sing makan, Leo juga mau siap-siap ke sekolah ini!" ucap Leo, sepertinya ia bener-bener harus memaksakan diri untuk tetep berangkat ke sekolah meski kepalanya masih rada pusing juga.

"Tapi Leo___" belum selesai Zayyan bicara namun langsung di potong Leo.

"Udah sana, itu muka Sing udah Betek!" ucap Leo berbisik di telinga abangnya, sambil menatap muka Sing yang nampak memerah, mungkin karena efek cemburu.

"Yaudah iya-iya, tapi nanti kalau Leo ngerasa gak enak bada langsung telpon Abang ya! Biar nanti Abang langsung jemput" ucap Zayyan

"Oke, aman" ucap Leo sambil mengedipkan mata satu dan Zayyan Leo pun keluar dari kamar Leo langsung menuju ke meja makan.

"Gue harus kuat, gue gak boleh kelihatan lemah, gue gak boleh sakit" ucap Leo sambil menatap dirinya di cermin yang terpajang di dinding kamarnya.

*******

Tak berselang lama akhirnya Leo sudah tiba di sekolah rasa sakit yang ia rasakan seketika langsung sembuh setelah ia menginjakkan kaki nya di halaman sekolah dan ia tengah menyusuri koridor menuju ke kelasnya. Namun di pertengahan ia berpapasan dengan Gyumin bersama temannya yang lain.

"Hai yo what's up bro" sapa Gyumin sambil merangkul bahu Leo.

"Eh Gyumin, tumben gak telat lagi nih" ucap Leo sambil merangkul balik bahu pemuda itu.

"Iya lah kan gue anak rajin, yakali telat Mulu. Oh ya btw kenalin ini Davin temen gue yang gue ceritain kemaren" ucap Gyumin memperkenalkan Davin ke Leo.

"Halo gue Leo" ucap Leo sambil menyodorkan tangannya dan langsung di Jabat oleh Davin.

"Davin, biasa di panggil Dabin" ucap Davin singkat.

"Eumpp sebentar, kayaknya ada yang beda deh dari wajah Lo. Kok muka lo agak pucet gitu, lo sakit? Gimana dengan kaki Lo apa baik-baik aja?" Tanya Gyumin sambil memperhatikan mimik muka Leo.

"Eng... enggak kok, gue sehat-sehat aja nih, kaki gue juga udah sembuh" ucap Leo cengengesan.

"Oh syukur deh. Yaudah kita ke kantin dulu aja yok! gue laper nih, kasian perut gue udah keroncongan dari tadi" ucap Gyumin

"Yah, padahal gue mau langsung ke kelas nih" ucap Leo

"Yaelah, masih awal kok ini, masih ada waktu buat nongkrong di kantin sejenak" ucap Davin

"Iya nih, ayo lah!" ucap Gyumin mengajak Leo untuk mau ke kantin.

"Yaudah ayo lah!" akhirnya Leo pun mengikuti kemauan temennya untuk ke kantin terlebih dahulu.

Di kantin ternyata memang banyak murid yang masih keasikan nongkrong sambil sarapan dan ada juga yang sambil mengerjakan tugasnya.

"Kita duduk di sana aja ya!" Ucap Gyumin sambil menunjuk ke arah bangku kosong yang berada di area belakang.

"Loh itu Sing?" Batin Leo berucap setelah melihat posisi bangku yang di tunjuk oleh Gyumin ternyata berdekatan dengan posisi Sing yang juga sedang nongkrong sama temen-teman nya.

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now