◍Prolog◍

72 4 1
                                    

Sore hari yang tak terlalu cerah, tepatnya di sekolah seorang gadis dengan rambut panjang bergradasi ungu, menempati bangku kelas dua. Ia sedang berjalan di lorong  sekolah dengan membawa tasnya. Pada saat itu ia baru saja selesai dengan les bahasa Inggrisnya, yang ia pilih untuk menambah pemahaman tentang Inggris.

Keluar dari pintu masuk sekolah. Gadis tersebut di telpon oleh seseorang yang ia kenal, kemudian mengangkatnya, lalu menjawab pertanyaan dari seseorang yang berada di dalam telpon. Sambil berjalan juga, ia tak lupa melihat ke depan agar tak terjatuh saat menelpon. Kata ya, tidak, ya, tidak, hanya keluar dari mulut si gadis. Beberapa saat kemudian di persimpangan jalan, ada sebuah pengendara motor di kejar oleh kedua mobil, mereka kebut-kebutan di jalan. Si gadis tersebut hanya fokus terhadap si pengendara motor. Kemudian ia menutup telponnya, melihat kiri kanan jalan, lalu menyebrang.

Gadis tersebut tak langsung pulang ia pergi ke sebuah lahan luas kosong di bawah jembatan tol, kemudian ia bertemu dengan seorang bocah yang tengah duduk, dan memainkan mobil mainnya dengan remote kendali. Mobil mainan tersebut, menabrak kaki kiri si gadis, dan bocah tersebut menghampiri gadis yang baru saja datang.

"Maaf kak, gak sengaja, remote nya tadi agak macet"

Gadis tersebut menunduk dan tersenyum, setelah itu membalas dengan suara lembut kepada si bocah. "Tenang gak ada yang terluka kok. Kamu, sedang apa di sini sendiri?" Tanyanya.

Bocah tersebut mengambil mobil mainannya, lalu mengangkat kepalanya menatap wajah si gadis. "Ah..  Aku disini hanya bermain. aku, tak ada teman untuk bermain"

Si gadis mengerti, agak sedih juga atas jawabannya. Gadis tersebut berjongkok dan membuat tinggi nya sama dengan bocah tersebut. "Mau aku temani bagaimana? Namaku Camila". Senyum seorang gadis yang ternyata bernama Camila, lalu bocah tersebut juga memberikan namanya juga.

"Aku Rafael, tapi kau bisa memanggilku Raf."

"Okeh Raf, apa saja trik yang kau bisa dengan mobil itu?"

"Ahaha. Sedikit kok" ungkap Raf.

Mereka duduk di sisi dinding bawah jembatan, Raf memberikan beberapa trik kepada Camila dengan mobil mainannya itu. Sampai ada sebuah motor terjatuh keluar dari lintasan. Setelah itu, mendarat kehadapan mereka berdua. Camila dan Raf yang tadinya di posisi duduk kemudian berdiri, kaget dengan kemunculan si pengendara motor. Wajah Raf saat ini  kagum, sampai berkata 'whoah'. Namun Camila malah khawatir dengan si pengendara.

"Astaga, kau baik-baik saja!?" Pekik Camila.

Sementara si pengendara shock, nafasnya terengah-engah. "Kalian, tak tahu bagaimana rasanya... " ujarnya menatap ke arah Raf dan Camila. Kemudian, ia turun dari motornya tersebut dan mendekati Raf dan Camila. Beberapa saat kemudian, Mereka mendengar dua suara mobil melaju dari atas, dan turun lalu berubah menjadi dua robot bersenjata.

Mereka menatap dua robot tersebut, dan Camila bertanya siapa mereka. Belum sempat menjawab pertanyaan dari Camila, motor yang di gunakan si pengendara, berubah juga menjadi robot wanita. Lalu dia berkata "ini berakhir sekarang juga!" Dan segera berlari kearah ke-dua robot tersebut, dan menghajar mereka berdua, sampai salah satunya terjatuh.

"Itu, kendaraan yang bisa berubah menjadi robot" jawab dari pengendara yang membawa motor, ia sama kagetnya dengan Camila.

Wanita robot tersebut masih menyerang ke-dua robot tersebut dan memukul wajah robot yang ia lawan hingga bertubi-tubi. "Ini!-untuk! -clift!! Jumper!!". Lawannya terjatuh oleh pukulan robot wanita itu, tapi robot satu lagi menyerangnya dengan kuat hingga yang di tendang terpental.

Mereka bertiga terkejut, khawatir dengan robot wanita tersebut dan sebelum ia bangun ada yang datang membantunya, sebuah mobil kuning yang berubah juga menjadi robot, lalu menendang robot lawan cukup jauh dari hadapan si robot wanita. Robot kuning tersebut mundur selangkah, kemudian tak sengaja menginjak mobil mainan Raf.

I CHOOSE YOU [TFP AU]  [with my oc]Where stories live. Discover now