36

852 44 6
                                    

Malam terasa lambat bagi Larine setelah bicara dengan Elena tadi. Ia sangat gelisah dan tak bisa tidur. Diam-diam Larine memesan tiket penerbangan pagi ke Paris. Ia tidak memberitahu Frank.

Ia tahu bahwa keberadaannya di antara Frank dan Elena hanyalah sebuah bayangan dan ia tidak mungkin ada di tempat yang setara dengan Elena. Mereka berdua berbeda dalam segala hal.

Pagi- pagi buta ia sudah bersiap dan keluar dari apartemen. Sekali lagi ia menatap pintu apartemen lalu berbalik dan masuk ke dalam taksi. Ia juga sengaja mematikan power ponselnya agar Frank tidak bisa menghubunginya hingga ia tiba di Paris. Ia tidak ingin gagal.

Setengah jam kemudian Larine sudah berada di pesawat pagi yang membawanya pulang ke Paris, ke toko roti nya.

Di apartemen Frank baru saja bangun dan langsung membersihkan diri. Kemudian ia berniat turun untuk mengambil minuman. Ia sedikit terkejut saat melihat dapur yang bersih. Bahkan semua makanan yang ditinggalkan semalam sudah tidak ada di meja makan. Matanya melirik jam di dinding.

 Matanya melirik jam di dinding

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini masih terlalu pagi. Tapi biasanya Larine sudah bangun. Dengan langkah ringan ia kembali naik tangga dan pergi ke kamar Larine. Pintunya mudah di buka yang berarti Larine tidak menguncinya.

Mata Frank menyipit saat melihat ranjang yang rapi. Ia berpikir bahwa Larine mungkin saja ada di kamar mandi. Dengan santai ia berjalan ke depan pintu kamar mandi dan mengetuk. Ia bahkan memanggil nama Larine beberapa kali tapi tidak ada sahutan.

Rasa gelisah mulai merayap di hatinya. Dengan berani Frank memutar knop pintu dan melihat ke dalam kamar mandi.

Tidak ada.

Bahkan di sini pun Larine tidak tampak. Kamar mandi begitu bersih. Bahkan peralatan mandi satu pun tak terlihat.

Dengan langkah tergesa-gesa Frank kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan langkah tergesa-gesa Frank kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya. Ia menghubungi nomor Larine tapi suara operator selular yang terdengar.

Frank kembali ke kamar Larine dan membuka lemari. Semua pakaian Larine sudah tidak ada.

Apakah ia pergi ke mansion?

SECOND HOME (TAMAT)Where stories live. Discover now