empatbelas

171 23 3
                                    

"kalian kenapa menatap ku ke seperti itu?" tanya wang zhuocheng pada jili dan juga xiao zhan.

Antara jili maupun xiao zhan, terlihat tidak langsung menjawab pertanyaan yang wang zhuocheng lontarkan.

Keduanya malah terlihat saling bertukar pandang satu sama lain, sebelum akhirnya mengangguk secara bersamaan dan kembali menatap ke arah wang zhuocheng.

"kalian kenapa?" tanya wang zhuocheng kembali.

"pria yang datang kemarin sore, siapa dia?" jawab xiao zhan bertanya balik pada wang zhuocheng.

"anak dari teman ibu ku" ucap wang zhuocheng, menjawab pertanyaan xiao zhan.

Membuat xiao zhan dan juga jili menampilkan ekspresi yang berbeda, namun wang zhuocheng dapat melihat sorotan mata mereka yang menampilkan keinginan yang sama.

"kau dijodohkan dengannya?" tanya jili bertanya.

"tidak" jawab wang zhuocheng dengan santai.

Membuat jili tidak dapat mencurigai apapun, juga membuat jili tidak lagi tertarik untuk bertanya dan memilih melanjutkan sarapannya.

Berabeda dengan jili, xiao zhan masih menatap penuh penasaran pada wang zhuocheng, yang kini menaikan satu alis menatap ke arah xiao zhan.

"aku tidak akan berkata apapun, biarkan semua berjalan seperti air saja" ucap xiao zhan, lalu kembali menikmati sarapan paginya.

Ucapan yang xiao zhan lontarkan, membuat wang zhuocheng mengerutkan keningnya, sebelum akhirnya memilih untuk tidak memikirkannya dan melanjutkan sarapan paginya.

ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ

"wah, jika aku tahu akan seperti ini, aku seharunya meminta zhao ge datang" ucap jili.

Saat wang yibo dan laki-laki yang kemarin datang ke rumah wang zhuocheng, datang ke cafe mereka diwaktu lima belas menit menjelang makan siang.

Dimana saat ini wang yibo dan juga laki-laki yang kemarin malam itu, kini terlihat duduk disudut cafe, untuk menunggu waktu makan siang.

"ak...,-"

"bisahakah kau fokus bekerja saja dan tidak perlu berisik" ucap wang zhuocheng memotong ucapan jili dan menatap jili dengan tajam.

Membuat jili mengerucutkan bibirnya tidak suka, terlebih saat meliha xiao zhan setuju akan ucapan yang dilontarkan wang zhuocheng padanya.

Lalu setelahnya, jili pun tidak lagi berkomentar dan melanjutkan pekerjaan miliknya.

Begitupun dengan wang zhuocheng dan juga xiao zhan, yang kini terlihat kesana kemari untuk menanyakan pesanan dan juga memberikan pesanan kepada pelanggan mereka.

Dimana pergerakan xiao zhan dan juga wang zhuocheng, tidak lepas dari pengamatan wang yibo dan juga laki-laki malam itu.

"mungkin besok aku akan menghubungi zhao ge, untuk datang kemari" monolog jili.

Yang memperhatikan wang yibo dan juga laki-laki malam itu, yang memperhatikan xiao zhan dan juga wang zhuocheng, dengan amat serius.

ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ

Lima belas menit pun berlalu dengan cepat, dimana saat ini cafe milik jili, xiao zhan dan juga wang zhuocheng, telah terpasang papan waktu makan siang pada pintu masuk mereka.

Dimana kini jili, wang zhuocheng dan juga xiao zhan duduk disatu meja dengan wang yibo dan juga liu haikuan, laki-laki malam itu.

Yang mana liu haikuan memperkenalkan diri, setelah jili bertanya harus memanggilnya apa, karena dirinya belum mengenal liu haikuan.

Setelah sedikit perkenalan, akhirnya pun mereka terlihat mulai memakan, makan siang mereka masing-masing.

Yang mana makan siang saat ini, dibawakan oleh wang yibo dan juga liu haikuan.

Dimana mereka semua makan tanpa suara, yang mana hal itu membuat jili amat tidak menyukai situasinya.

"hm haikuan ge, yibo" ucap jili memanggil nama wang yibo dan juga liu haikuan.

Membuat sang pemilik nama, yang terlihat tengah menikmati makan siangnya, beralih untuk menatap tanya pada jili yang memanggil mereka.

"heum apakah nanti malam kalian sibuk?" tanya jili.

Yang mendapatkan respon cepat, berupa gelengan kepala dari wang yibo dan juga liu haikuan.

"bagus kalau begitu, bagaimana jika malam ini kita semua nonton bersama, dirumah zhouzhou" ucap jili memberi saran.

Yang membuat dirinya mendapati cubitan dipaha kanan dan kirinya, yang tanpa perlu melihat ke bawah meja, jili sudah meyakini jika yang mencubitnya adalah xiao zhan dan juga wang zhuocheng.

"apa tidak apa?" tanya liu haikuan, yang tidak yakin akan saran jili.

Juga dimana pupil matanya bergerak untuk mencuri pandang, melihat reaksi yang wang zhuocheng berikan atas saran jili.

"tidak apa, iya kan zhouzhou, sean?" jawab jili, lalu menatap ke arah xiao zhan dan juga wang zhuocheng.

"tidak masalah" jawab wang zhuocheng.

Yang membuat jili tersenyum senang, karena wang zhuocheng sepertinya mendukung saran yang dirinya ucapkan.

Juga jawaban wang zhuocheng, membuat xiao zhan menatap khawatir, tidak menyangka dan juga resah akan sesuatu hal.

"tapi, sepertinya aku dan sean tidak bisa ikut" lanjut wang zhuocheng, yang membuat xiao zhan bernafas lega.

"kenapa kalian berdua tidak bisa ikut?" tanya jili.

"karena kami tidak bisa ikut saja" jawab wang zhuocheng, yang diangguki setuju oleh xiao zhan.

"ap..,-"

"waktu makan siang sebentar lagi akan selesai, bukannya aku ingin mengusir kalian, tapi cafe yang kami kelola harus buka kembali beberapa menit lagi" ucap wang zhuocheng.

Menghentikan jili, yang akan kembali mengatakan sesuatu, yang wang zhuocheng dapat tebak.

Setelah mendengar perkataan wang zhuocheng, wang yibo dan juga liu haikuan yang hanya diam memperhatikan pun, kini terlihat berpamitan untuk kembali menuju kantor dan bengkel mereka.

Dan sepeninggalnya wang yibo dan juga liu haikuan, jili terlihat berdiri menghadang wang zhuocheng dan juga xiao zhan, menuntut kejelasan akan penolakan wang zhuocheng, yang disetujui oleh xiao zhan.

"seharusnya kau tidak perlu menanyakan alasan dibalik aku menolak ide bodoh mu, jika kau memang ingat situasi sean" ucap wang zhuocheng, setelah meminta xiao zhan membantu karyawan mereka untuk bersiap melanjutkan kerja.

"dan aku ingatkan satu hal lagi pada mu, aku tidak masalah jika kau ingin sean dekat dengan yibo, tapi jangan melakukan hal bodoh yang bisa membahayakan sean" lanjut wang zhuocheng, lalu melangkah pergi meninggalkan jili yang terdiam.

ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ

Setelah kejadian makan siang, jili sama sekali tidak banyak berbicara, juga hanya mengerjakan tugasnya dengan tenang.

Yang mana hal itu membuat xiao zhan khawatir, lalu bertanya pada wang zhuocheng, apa yang sebenarnya wang zhuocheng katakan pada jili, hingga jili seperti itu.

Dimana wang zhuocheng hanya menjawab, jika dirinya mengatakan pada jili, apakah jili lupa akan siatuasi xiao zhan, sehingga menyarankan hal bodoh seperti tadi.

Dan karena jawaban wang zhuocheng yang seperti itu, tidak ada alasan lagi, untuk xiao zhan bertanya pada wang zhuocheng.

Meskipun dirinya benar-benar tidak begitu yakin akan jawaban wang zhuocheng, meskipun jawabannya memang seperti itu.

Yang jelas xiao zhan benar-benar mengkhawatirkan jili, yang diam seperti itu.

































ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^

Switch Gender (YiZhan) Where stories live. Discover now