delapan

256 32 1
                                    

Setelah hari dimana wang yibo membawa xiao zhan makan siang dan juga mengantarnya kembali.

Wang yibo semakin sering mengunjungi cafe milik xiao zhan, jili dan juga wang zhuocheng.

Entah untuk mengajak xiao zhan makan siang atau pun hanya sekedar untuk meminum kopi disana.

"sebenernya aku bosan jika terus melihanya dateng setiap hari, tapi meskipun begitu, aku juga senang karena dia datang" bisik jili pada xiao zhan yang sibuk dengan beberapa pesanan.

Xiao zhan tidak mengidahkan ucapan jili sama sekali dan lebih memilih untuk tetap fokus pada apa yang kini dirinya lakukan.

"apa kamu sariawan sean?" tanya jili, ketika mendapati xiao zhan yang diam saja dan tidak mempedulikan ucapannya.

"berisik jili, dari pada kamu berbicara yang tidak jelas, lebih baik kamu antarkan ini pada pelanggan" titah xiao zhan.

Jili terlihat cemberut akan ucapan yang xiao zhan katakan, namun meskipun begitu dirinya tetap mengikuti hal yang xiao zhan perintahkah padanya.

Tidak berselang lama, setelah jili pergi untuk mengantarkan pesanan milik pelanggan.

Wang yibo kini terlihat sudah berada dihadapan xiao zhan, yang membuat xiao zhan menatap tanya ke arah wang yibo.

"untuk mu" ucap wang yibo, meletakan sebuah kotak di atas meja pemesanan.

Xiao zhan terlihat menghela nafas, sebelum pada akhirnya mendorong kotak itu kembali pada wang yibo.

"tolong berhenti" pinta xiao zhan.

Setelah itu, wang yibo terlihat meninggalkan cafe tanpa mengatakan apapun, juga dirinya meninggalkan kotak yang ditolak xiao zhan disana.

Xiao zhan yang melihat wang yibo tidak membawa kotak tadi pun, hanya dapat menghela nafas dan mangambil kotak itu untuk disimpan dalam lokernya.

Dan akan dirinya kembalikan pada wang yibo esok hari, saat wang yibo datang ke cafe.

ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ

Keesokan harinya, xiao zhan terlihat menunggu kedatangan wang yibo di cafe miliknya untuk mengembalikan kotak yang tertinggal kemarin.

"kamu menunggu siapa?" tanya wang zhuocheng.

"tidak menunggu siapa-siapa" jawab xiao zhan.

"huem" gumam wang zhuocheng, mengangguk-angguk.

Yang mana sebenarnya wang zhuocheng tahu jika xiao zhan menunggu kedatangan wang yibo, pemuda yang sudah beberapa hari kemarin, selalu datang ke cafe.

"sean, kau tau tidak kenapa wang yibo hari ini belum datang juga?" tanya jili, setelah mengantarkan pesanan untuk beberapa pelanggan.

"aku tidak tahu" jawab xiao zhan acuh.

"kalian bertengkar iya?" tanya jili, dengan tangan yang menujuk ke arah xiao zhan.

"tidak" jawab xiao zhan.

"bohong" ucap jili, menatap penuh interogasi ke arah xiao zhan.

"aku tidak bohong, lagi pula untuk apa aku bertengkar dengannya?" ujar xiao zhan bertanya dan dijawab gedikan bahu oleh jili.

Xiao zhan sendiri pun entah mengapa terlihat kesal, lalu melangkah menuju ke ruang belakang.

"kau tau dia kenapa?" tanya jili pada wang zhuocheng.

"aku tidak tahu dan tidak ingin tahu seperti mu" jawab wang zhuocheng.

Lalu wang zhuocheng pun terlihat pergi meninggalkan jili, ketika melihat salah satu pelanggan telah keluar cafe.

Switch Gender (YiZhan) Where stories live. Discover now