Salah Paham Bikin Lapar

Start from the beginning
                                    

"Syukurlah, Noona ikut senang mendengar ada teman-teman yang begitu sayang padamu, Ajay. Noona jadi tenang kalau begini. Semoga kalian selalu akur ya, dan selalu saling menyayangi satu sama lain selamanya."

"Iya, Noona. Itu pasti," jawab Zayyan dengan yakin.

"Ya udah kalau begitu, kamu cepetan balik ke asrama sana, nanti teman-teman kamu nyariin loh. Dan jangan lupa semua barang dan uang yang Noona kasih barusan harus kamu gunakan sebaik-baiknya ya, jangan terlalu boros!"

"Iya, Noona. Uang yang bulan kemarin Noona kasih juga masih ada sisanya kok. Ajay mah nggak boros kok!"

"Bagus kalau begitu! Ya udah balik ke asrama sana!"

"Hug??" Zayyan merentangkan kedua tangannya.

Dita pun tersenyum, lalu memeluk Zayyan.

"Aigoo! Mereka berpelukan!" Pekik Sing terkejut sambil menutup ke dua mulutnya. Sing bahkan sama sekali tak dapat mengerti pembicaraan diantara Zayyan dan Dita tadi, karena mereka berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Setelah itu Zayyan dan Dita pun berpisah. Zayyan kembali ke asrama sambil membawa sebuah kotak berisi barang-barang pemberian dari Dita.

Namun Sing telah terlebih dulu berlari ke asrama, karena ia takut Zayyan memergokinya berada disana saat itu.

***

Sesampainya di asrama, Sing buru-buru memberitahu apa yang dilihatnya tadi kepada Leo. Saat ini hanya ada Leo di asrama, karena Gyumin sudah kembali ke taman bermain lagi untuk bermain bersama Hyunsik.

"Leo, gawat Leo!" Datang-datang Sing sudah terlihat heboh.

"Gawat apaan?" tanya Leo dengan tampang bad moodnya.

"Ternyata benar, gadis itu tadi adalah pacarnya Zayyan Hyung!" Ucap Sing.

Leo mendelik kaget dan penuh tanya.

"Tadi aku lihat mereka berdua berpelukan sebelum berpisah," lanjut Sing lagi.

Leo menelan ludahnya kasar. Entah mengapa dirinya merasa kesal mendengar kabar tersebut.

"Udah gitu, mereka berdua ngobrolnya kayak seru banget gitu, pakai acara ketawa-ketiwi segala lagi! Pokoknya mereka berdua kelihatannya akrab banget deh!" ucap Sing lagi.

"Udah cukup, nggak usah dilanjutin! Nggak penting!" timpal Leo kesal.

"Kok bisa gitu ya?" ucap Sing tak habis pikir.

"Bisa gitu apanya?" tanya Leo.

"Ya, gitu...kok bisa Zayyan Hyung diam-diam punya pacar dan nggak bilang-bilang sama kita berdua," ucap Sing.

"Entahlah," Leo mengedikkan bahunya lesu. Moodnya kini jadi semakin tidak baik.

"Tadi kalau aku tidak salah dengar, Zayyan Hyung memanggil gadis itu dengan sebutan Noona," bukannya berhenti, tapi Sing yang memang cerewet itu pun masih terus membahas soal Zayyan dan gadis itu.

Leo terdiam sejenak berpikir. "Rupanya selera Zayyan Hyung adalah yang lebih tua darinya," meski malas untuk membahas, namun nyatanya Leo masih mau menimpali.

"Iya ya, berarti selama ini Zayyan Hyung jadi brondongnya Noona-Noona," ucap Sing.

Tiba-tiba mereka berdua mendengar suara seseorang yang memasuki ruang asrama mereka. Leo pun buru-buru duduk didepan meja belajar dan membuka laptopnya seolah-olah sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan Sing langsung melompat ke atas kasur dan berpura-pura sibuk dengan ponselnya.

Zayyan pun memasuki kamar dan melihat kedua dongsaengnya itu sedang fokus dengan gadgetnya masing-masing.

"Wah, udah pada bangun rupanya!" Sapa Zayyan dengan senyuman lebar.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now