2. rayden yang diharapkan

1 0 0
                                    

https://open.spotify.com/track/42qNWdLKCI41S4uzfamhFM?si=4iJvg6EQRzCYwKZN7P-u9w

♪♪♫

Hari hari yang biasanya kelam kini mulai berwarna.

Dan aku selalu senang jika datang ke sekolah, karena aku akan melihatmu, Rey.

Bahkan ketika terlalu lelah akibat tugas yang menumpuk, aku tidak lagi menghiraukannya, karena aku menyukaimu.

Aku menyukaimu,

Aku jatuh cinta,

Rayden.

"Kenapa hari-hari sibuk gue selalu dimulai di hari senin yang menyebalkan?"
Kata Sasha, teman sekelasku yang juga teman sebangku ku dengan nafas berat

Kami sedang berdiri dalam barisan kami di tengah upacara bendera seperti biasanya.

"Harusnya hari ini gue lanjut tidur aja kalau tau gak belajar mah, hoamm"
Lanjutku

Sasha mengangguk

Aku menguap lagi dan menggaruk tengkukku yang tidak gatal

Sasha tiba-tiba menepuk pundak ku

"Ada Rey tuh!"
Goda Sasha padaku

Pipiku memerah

"Apasih!"
Jawabku memalingkan wajah

"Yeuuuu"
Sasha menyenggol sikut ku kemudian tertawa

Aku menatap Sahsa

Sahsa menatapku juga dengan senyuman ceria di wajahnya

"Apa gue nyerah aja ya?"
Kataku tiba-tiba

Sasha tertawa lagi, gadis yang ceria

"Iya, nyerah aja"
Dia merubah raut mukanya dan mendecak kepadaku

"Gue bingung"
Aku mengatakannya pada diriku sendiri

Sahsa membalikkan badannya menghadap kearah depan.

Aku bingung kenapa dia tiba-tiba berbalik badan

Kuintip ke belakang barisan, ternyata seorang guru bagian kesiswaan sedang mengawasi barisan kami. Pantas saja anak-anak yang harusnya selalu berperilaku seperti binatang lepas itu senyap sedari tadi.

Setelah itu aku masih lanjut berbincang dengan Sasha, tapi dia tidak menoleh ke arahku agar tidak ketahuan.

Berbincang saat upacara itu saat menyenangkan haha, karena kami dapat membicarakan apapun yang terlintas di dalam benak kami.

Upacara berakhir, dan kami semua kembali ke kelas.


"Udah nyerah lu Ran?"

Aku menoleh

"Belum, orang masih chapter dua. Masa gue nyerah cepet-cepet, nanti ceritanya gak panjang dong"

Sasha memasang raut bingung

"Hah?"
Katanya

"Lu kayaknya rada aneh deh. Aduh, udahlah gue gak butuh jawaban lu. Anyway sekarang pelajaran apa?"
Lanjutnya

"Bahasa... indo"
Jawabku

Sahsa mengangguk

Aku tertawa kencang

"Hahahahhah bego banget si lu, udah tau gak belajar! Pake nanya lagi!"

Aku melontarkan kalimat jahat kepadanya

Sasha memasang raut kesal

"Huh, gue gak bego. Malah gue rajin karena gue ingetnya kita belajar, gue berusaha mau pinter. Gak ada orang yang dilahirkan tau segalanya Ran"

Aku masih tertawa, kemudian memukul punggungnya.
Maaf, itu kebiasaanku saat tertawa.


⚠️⚠️⚠️
👋🏻👋🏻 Haii semuaaa
Maaf banget aku gak bisa lanjutin cerita inii

Pemilik cerita irl down bangett dan mutusin gak mau ceritanya aku lanjut tulisss

Sebenarnya ada beberapa yang masih bisa ditulis lagi dikit

Cuma dia nya mau untuk gak ditulis lagi.

Jadi, aku mutusin untuk berhenti nulis disini walau masih chapter 2🙏🏻🙏🏻

Makasih buat yang udah ngikutin cerita inii

Maaf mengecewakan kalian yaa

See u in next storyy, bye👋🏻👋🏻

cerita untuk rey -dari masa laluWhere stories live. Discover now