Comfort Zone

26 5 1
                                    

Dengan tidak santai Ariel membuka pintu ruangan atasannya dan masuk begitu saja.

"kak.." Sentaknya yang akan berlanjut kalau saja ia tak langsung disajikan pemandang yang sangat mengusik penglihatannya. Bagaimana tidak jika ia baru saja melihat sang atasan sedang memagut bibir calon suaminya.


Iya! Salahkan Ariel yang lancang masuk ke ruangan atasannya tanpa salam apapun.

Dengan cepat Ariel memutar tubuhnya.

"Kak..mau ngomong.." lanjut Ariel.

Bukannya kesal atau marah, Rachella justru tersenyum geli. Ia meminta calon suaminya untuk keluar dari ruangan. Lagi pula calon suaminya itu memang sudah mau pulang. Ciuman tadi adalah ciuman perpisahan sementara.


"Lumayan kan nonton drama korea gratis.. siapa tau bisa jadi bahan ide nulis" ledek Rachella sembari duduk di kursi kebesarannya.


Setelah calon suami Rachella keliar, barulah Ariel membalik tubuhnya dan melanjutkan ajang protesnya.

"Kak.. kamu tuh mau mecat aku apa gimana sih?"

"Apa si riel.. siang-siang gini itu enak makan bakso. Kamu malah marah-marah."

"Ka El..serius dulu.."

Rachella mengangguk. Ia menyilangkan kakinya sambil melipat tangannya di depan dada. Siap mendengarkan apapun keluhan wanita yang berdiri di hadapannya.


"Kenapa..kenapa?"

"Kenapa kerjaan aku dikasih-kasih ke orang lain. Aku bahkan sampai ngga tau harus ngerjain apa lagi. Aku udah aneh ya dari kemarin. Tapi sekarang aku tau kaka sengaja banget. Bahkan project baru saja kaka kasih ke Dipta. Aku ngerjain apa kak? kaka tuh sengaja ya?"


Bukannya menolak Rachella justru mengangguk.


"kaka beneran sengaja? kenapa? aku bikin salah?"

"Engga sih.. cuma melihat kegilaan kerja lu itu ya bikin gua takut. Bisa-bisa nanti gua pulang cuti lu udah gantiin posisi gua lagi"

Ariel menyentakan kakinya. Ia tau kalau Rachella lagi-lagi meledeknya. "kakak! Engga lucu ah... "


Rachella tetawa geli. Kemudian mencoba menahannya. "Sorry.."

"Kak.. balikin kerjaan aku. Aku udah ngga punya temen...ngga punya pasangan.. masa kerjaan juga ngga punya.."


"ututu...kaciann.."


"Ka Ell..."

Rachella pun mencoba kembali serius. "Iya, aku tuh sengaja kasih kerjaan mu yang lain. Karna aku punya kerjaan penting untuk kamu"



"Apa? jangan ngeldek lagi.."

Rachella menggelen. Ia memilih sebuah map lalu menyodorkannya kepada Ariel.

"Aku mau bangun Resort lagi di Raja Ampat. Tapi kali ini aku mau di daerah Kaptcol dan aku mau kamu yang survey langsung ke sana.."


"Hah? Kemana? Tunggu..kenapa aku? Aku kan di bagian food and beverage kamu kak. Aku engga ngurusin urusan Resort atau hotel kamu. Lagi juga aku ngga tau apa-apa tentang itu.."

Rachella mengnagguk. "Nah, itu.. sekalian kamu belajar deh. Kalau nanti aku sibuk setelah nikah, bisa kamu yang urus deh.."


"Ka El.."

Rachella tertawa lagi. "Yaudah Pokoknya aku mau kamu kesini. Sukses atau gagalnya resort itu akan bergantung dengan survey mu ini.."


"Kak.."

Ariel's NoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang