Loved By Annoying Man 2

51 2 0
                                    

Entah sudah berapa lama Ily memandangi cincin indah yang kini melingkar di jari manisnya. Dari kilauannya Ily yakin harganya tidak main-main. Bahkan Ily bisa merasakan berlian di cincin itu lumayan berat. Bibirnya seolah tidak lelah mengukir senyuman, rasanya masih tidak percaya kalau Ali melamarnya. Bagaimana tidak, ia sudah cukup tahu bagaimana Ali. Dari awal perkenalan mereka saja sebenarnya sudah menggambarkan betapa tidak seriusnya Ali sebelumnya tentang hubungan. Ia hanya memanfaatkan kekayaannya untuk mendapatkan kesenangannya sendiri. Tapi siapa sangka jika Ali merasa cukup hanya dirinya saja hingga meminta Ily untuk menikah dengannya.

"Mau sampai kapan lihatin cincinnya terus Love?" Suara berat nan serak khas bangun tidur itu mengejutkan Ily dari lamunannya. Ia menoleh ke samping dan mendapati Ali sudah membuka matanya meskipun tampak masih sayu.

"Pagi By..." Ily mengecup singkat bibir Ali membuat Ali tersenyum. Kekasihnya ini sangat tahu apa yang Ali sukai. Dengan sekali tarikan, tangan Ali yang memang sejak tidur melingkar di perut Ily berhasil menarik wanita itu agar semakin merapat padanya hingga masuk ke dalam pelukannya.

"Pagi Love," balas Ali mengecup pucuk kepala Ily yang sudah wangi strawberry itu. Ily mendongakkan wajahnya yang kala itu posisinya lebih rendah dari Ali kemudian menciumi leher kekasihnya yang tercium wangi maskulin. Jangan heran kenapa pagi-pagi begini mereka sudah wangi padahal semalaman di habiskan dengan olahraga malam hingga keringat bercucuran. Pasalnya meskipun sudah hampir pingsan tapi keduanya menyempatkan untuk mandi bersama sebagai penutup.

"Aku masih gak nyangka kemarin kamu lamar aku," kata Ily membalas pelukan Ali. Kini dirinya dibungkus sempurna oleh tubuh Ali yang lebih besar darinya itu.

"Kenapa gitu? Udah pasti aku bakal ngelamar kamu," balas Ali kembali memejamkan matanya. Aroma strawberry dari rambut Ily dan vanilla dari tubuhnya menciptakan suasana tenang membuat Ali kembali mengantuk.

"Iya, tapi gak nyangka aja bakal secepat ini."

"Aku takut kamu diambil orang lain, Love."

"Siapa juga yang mau ambil aku yang gak punya apa-apa ini... awwww! Kok pantat aku di remas!" Protes Ily kala Ali tiba-tiba meremas kuat bokongnya.

"Aku gak suka kamu ngomong gitu soal pacar aku. Minta maaf sekarang juga!" Ily mengulum senyumnya mendengar ucapan Ali.

"Kan emang ben... awww jauhin tangan kamu dari pantat aku!"

"Dibilangin minta maaf malah makin menjadi-jadi. Aku gak suka," nada Ali berubah serius.

"Kamu punya segalanya yang laki-laki mau. Kamu luar biasa cantiknya. Kamu tau bagaimana ngetreat cowok dengan baik. Kamu pendengar yang baik. Kamu hebat di ranjang. Semua cowok butuh itu, Love. Jadi bukannya gak mungkin ada yang ambil kamu dari aku." Pipi Ily luar biasa memanas mendengar rentetan pujian yang diucapkan oleh kekasihnya itu.

"Tapikan aku cintanya cuma sama kamu."

"Ya harus. Kalau sampai kamu cinta sama yang lain, sini aku patahin leher cowok baru kamu." Tawa Ily seketika pecah mendengar ucapan Ali.

"Berarti kamu patahin leher kamu sendiri."

"Kenapa gitu?" Ali menunduk untuk melihat wajah kekasihnya itu merasa bingung dengan ucapannya.

"Karena kalaupun aku bakal jatuh cinta lagi, aku bakal jatuh cinta lagi sama kamu," kata gadis itu dengan senyum lebarnya.

"Pinter ya gombalnya." Ali menyatukan hidung keduanya dan menggesekkannya membuat Ily terkekeh merasa geli. Keduanya sama-sama tertawa bahagia.

"Tapi tiba-tiba aku kepikiran, emangnya gak papa sama Mas Ethan kamu lamar aku? Bukannya Mas Ethan belum nikah ya?" Tanya Ily, sejujurnya ia juga memikirkan tentang itu tadi.

"Ya masa kalau dia mau nikah umur 40 aku harus nunggu dia nikah dulu."

"Bukan gitu By, tapi pas kamu ngasih tau Mas Ethan, responnya gimana?" Tanya Ily membuat Ali terdiam sejenak. Matanya bergulir ragu membuat Ily memicingkan matanya curiga.

"Ya okey okey aja."

"Beneran?" Tanya Ily tidak yakin.

"Agak ada perdebatan sedikit, tapi karena mami dan papi setuju Mas Ethan gak punya pilihan lain," jelas Ali jujur. Saat Ali memberitahu niatnya yang ingin melamar Ily secara pribadi pada keluarganya, fakta bahwa Ethan yang notabenenya adalah kakak Ali dan belum menikah itu cukup menjadi pertimbangan. Apalagi Ethan yang menolak untuk dilangkahi namun juga belum siap untuk menikah. Tapi kala itu kedua orang tau Ali menengahi dengan mengatakan bahwa Ethan masih memiliki waktu untuk berubah pikiran jika ingin menikah dan tidak ingin dilangkahi oleh Ali. Lagi pula Ali belum menentukan kapan akan menikah.

"Jadi Mas Ethan gak masalah?"

"Gak tau juga sih, mungkin karena kita baru tunangan jadi dia masih terima aja. Tapi katanya jangan nikah duluan. Lagian ribet banget, gak mau dilangkahin tapi gak mau nikah. Emang dia pikir aku bisa apa nunggu lama-lama," kesal Ali.

"Jadi kalau Mas Ethan belum nikah kita gak bisa nikah?"

"Gak ada hubungannya Love, kamu tenang aja. Mas Ethan biar jadi urusan aku. Kita bakal tetap nikah sesuai sama kesiapan kita bukan kesiapan dia," ucap Ali mantap membuat Ily tersenyum.

"Aku laper," kata Ily merengek manja. Ia tidak tahu sekarang jam berapa tapi di luar sudah luar biasa terik, jadi wajar saja jika ia merasa lapar.

"Mau makan di kamar atau di luar?"

"Kamu pikir aku bisa jalan?"

"Kan bisa digendong."

"Ya kali di gendong keliling kapal," ketus Ily mendengar jawaban santai kekasihnya itu. Sungguh semua badannya terasa sakit saat ini. Tampaknya seharian ini ia hanya akan berbaring.

"Ya udah jadi Nyonya Elnino mau dipesanin apa?" Ily mengulum senyumnya malu mendengar pertanyaan Ali.

"Emangnya ada apa aja?"

"Pardon? Kapal pesiar aku ini bukan kaleng-kaleng ya Nyonya, semuanya ada." Ily seketika terbahak.

"Kalau gitu pesanin semua yang enak-enak karena aku laper banget."

"Siap laksanakan Nyonya."

BACA KELANJUTANNYA DI EBOOK "Loved By Annoying Man 2"

WARNING! Cerita ini untuk 21+ ya. Jadi sesuaikan dengan umurnya.

Ini adalah lanjutan dari ebook "Loved By Annoying Man". Jadi kalau mau baca lanjutannya atau mau baca langsung season 1 dan 2 nya bisa pesan ebooknya melalui WA aku ke nomor 0895604244621 ya teman teman. Ayo APL yang kangen kesayangan kita harus banget diorder hihihi. Aku tunggu ya, langsung WA aku aja😘

Friend Zone (New Version)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant