"Sunghoon terdaftar sebagai anggota angkatan darat cabang investigasi, bila ditugaskan diluar kesatuan sebagai staf keamanan pihak berkepentingan, selalu atas izin dari kesatuan. Dia tidak tergabung dalam sindikat apa pun, hanya itu yang bisa kukatakan," tukas Jungwon.

Jungkook mengangguk, entah kenapa dia percaya begitu saja pada pengakuan Jungwon.

"Kau tidak menemukan jejak apa-apa, bagaimana dengan kendaraan?" tanya Jungwon tiba-tiba.

"Hancur," jawab Jimin. "Mobilnya ditemukan di ujung paling timur dari paralel ke-38, hampir 10 km sebelum desa Burly. Polisi sudah menelusurinya tapi tidak ada jejak apa pun, bahkan tapak kaki dan sidik jari mereka seperti sudah dibersihkan."

"Dibuat mirip kecelakaan tunggal yang sangat rapi." Jungkook menambahkan.

"Aku tahu daerah itu, disana tidak ada CCTV yang terpasang," timpal Jungwon. "Akan kukabari bila menemukan sesuatu tentang Sunghoon, aku juga akan mencarinya mulai saat ini."

"Terima kasih," ucap Jungkook, sebelum dia dan Jimin akhirnya undur diri.

🍁🍁🍁

"Jim, tolong kendalikan dirimu." Jungkook berkata setelah mereka kembali ke mobil Jimin yang diparkir di depan Seven Eleven, di ujung Daesilla street. "Aku tahu yang kau rasakan—"

"Kau tidak tahu, Jungkook!" sela Jimin, berbalik kelewat cepat dengan keinginan melayangkan satu pukulan pada temannya yang sok tahu.

"Kau tidak tahu yang kurasakan," napas Jimin mendadak berat, dia menuding Jungkook dalam luapan perasaan marah yang teramat kuat. "Kau tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau cintai, sebelum kau kehilangan Kirana."

Jimin menendang pintu mobil sampai alarmnya berbunyi, dia kesal pada diri sendiri tiap kali kejadian terakhir sebelum Sera menghilang berputar nyata di depan matanya.

Bagaimana sikapnya yang apatis membuat Sera menangis dan terluka, di hari terakhir mereka bertemu. Pada saat itu dia hanya sedang kesal, karena tidak tahu Sera akan datang sementara dia harus pergi. Dia tahu Sera datang di waktu yang tidak salah, jam istirahat, tetapi keadaan kliennya yang mendesak membuat Jimin menyita jam istirahatnya hari itu.

"Ya, kau benar," sahut Jungkook, memandang Jimin yang kelewat kalut semenjak Sera hilang.

Sosok Cho Sera telah mengubah hampir seluruh kehidupan temannya, Jungkook bahkan tidak pernah menyangka Jimin akan sehancur hari ini. Emosi Jimin sulit dikendalikan akhir-akhir ini, Jungkook sampai kewalahan meladeni temannya itu selama masa pencarian Sera. 

Mereka menelusuri jejak Sera sampai keluar kota, penculikan sangat rapi dan terencana sunguh menyusahkan. Jungkook yang pernah menangani kasus serupa saja, sampai sakit kepala sebab minimnya petunjuk yang didapat.

"Aku bahkan tidak berani membayangkannya," tukas Jungkook.

Keduanya sama-sama bungkam, bersandar pada cap mobil sementara malam kian merangkak naik. Jungkook melirik Jimin yang menerawang, lalu dia mulai berpikir ulang tentang runtutan kejadian penculikan ini.

Sunghoon dan Sera kembali ke apartemen pukul empat sore, keduanya naik ke unit masing-masing sampai pukul lima lewat sepuluh menit. Mereka bertemu di lift dan turun ke bawah, tidak melewati lobi depan tapi langsung turun sampai lantai basement, sehingga resepsionis tidak melihat mereka.

Mobil yang dikendarai Sunghoon terekam menuju kawasan rumah Jimin, melewati jalan bebas hambatan sampai area sunghai Han. Di persimpangan Aveenour yang padat, mobil tidak lagi terekam CCTV. Dua minggu kemudian mobil Sunghoon ditemukan menabrak pembatas jalan, di area paralel ke-38 yang bebas dari CCTV jalan.

The CovenantWhere stories live. Discover now