Keduanya perlu menunggu selama sepuluh menit sebelum menemui Seokjin di ruang kunjung. Pengusaha itu tampak lemas dan pasi, pupilnya bergerak tidak seimbang. Jimin bahkan sampai membantu Seokjin agar bisa sampai ke kursi, duduk bersandar dengan tangan yang gemetar.

"Jin, kau sakit, kenapa tidak ada yang memberitahuku?"

"Kurasa ada yang menambahkan bubuk itu lagi tapi dosisnya kecil, di makananku sudah tidak ada bawang putih jadi aku tidak punya alasan."

"Seokjin, kita harus memberi tahu polisi tentang ini—"

"Jangan!" sergah Seokjin, dia memajukan bahunya. "Orang itu ada di sini, mengawasiku, dia akan benar-benar menghabisiku dengan jamur kalau dia tahu."

"Jin, ini akan membahayakan dirimu sendiri."

"Aku tahu, tapi dengan cara ini aku punya waktu untuk mencari pelakunya."

"Sepertinya, aku sudah menemukan pelakunya."

Biji mata Seokjin membesar. "A-apa? Kau—dari mana kau mengetahuinya?"

"Buku-buku yang kau terima dari Huening Kai, kuperkirakan telah ditaburi bubuk jamur dan kau menghirupnya sepanjang hari."

"A-apa?" Seokjin tidak berupaya menyembunyikan keterkejutannya, tapi kemudian dia berkata sangat pelan. "Buku-buku itu bukan dari Huening, tapi dari istriku yang dititipkan ke Raina."

Jimin jelas terkejut. "Kita dapat pelakunya, istrimu, orang yang tahu kau alergi jamur."

"Ti-tidak, mana mungkin Jiyeon melakukan itu." Wajah Seokjin semakin pucat dan berkeringat, dia berdiri tidak seimbang, manik matanya yang cekung mengerjap lemah.

"Seokjin, kau baik-baik saja?" Jimin segera berdiri dari kursinya, menggapai tubuh Seokjin yang mulai sesak napas dengan kedua tangannya.

"Penjaga, tolong ada yang keracunan!" Jimin berteriak pada sipir yang bertugas, sesaat setelah Seokjin hilang kesadaran.

🍁🍁🍁

Kirana duduk di bangku tunggu ruang gawat darurat setelah Seokjin kolaps, sementara Jimin ada di ruang pemeriksaan bersama detektif Seungwon. Jimin tidak terlalu percaya pada sang detektif, tapi dia tidak punya banyak waktu untuk memastikan asumsi tentang bubuk jamur, sehingga dia menjabarkan semua hal mengenai alergi Seokjin yang sebenarnya.

"Kau benar, Pengacara Park. Semua buku-buku telah ditaburi bubuk jamur yang sangat halus, sekilas terlihat hanya sebagai serpihan yang biasa muncul dari buku-buku lama. Aku baru tahu kalau menghirup sesuatu juga bisa menyebabkan keracunan, pikirku perlu memakannya dulu."

"Tuan Kim alergi akut, keadaan yang membuatny sangat sensitif pada partikel penyebab alergi. Sama seperti orang-orang yang alergi pada debu atau serbuk kain, tapi kondisi Seokjin memang sedikit ekstrim. Dia telah menghirup jamur selama berhari-hari, dan tetap terus menghirupnya paska kolaps tempo hari. Tubuhnya sudah tercemar selama itu, bersyukur dia masih bertahan."

"Apa rencanamu selanjutnya untuk menangani dugaan ini? Kasus Seokjin diluar jangkauan yang bisa kami tangani, tapi aku sudah membuat laporannya, akan segera kuserahkan pada ketua."

"Aku juga telah membuat laporan pada penyidik yang mengurus kasus Seokjin, Kim Namjoon. Beliau akan segera membuat surat perintah pemeriksaan terhadap Song Jiyeon, istri Seokjin."

Seungwon mengangguk, manik matanya tampak lebih terang saat menatap Jimin.

"Ternyata berita-berita tentang dirimu di luar sana benar, maaf atas sikapku yang tidak ramah diawal pertemuan. Kupikir kau hanya sekedar pengacara selebriti, chaebol kurang kerjaan yang mencari sensasi. Di kalangan kepolisian, kepopuleranmu beredar seburuk itu."

The CovenantWo Geschichten leben. Entdecke jetzt