✎𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒆𝒋𝒂𝒌⊰ᵕ̈
~
~
~Di sebuah kamar bernuansa eropa kini tertidur lelap seorang gadis diatas kasur, perlahan matanya mulai mengerjap sadar saat cahaya matahari masuk melalui lubang udara disana dan menyoroti wajahnya.
Apa aku sudah mati? Batinnya bertanya-tanya sebelum mengedarkan pandangannya menyapu setiap sudut ruangan ini.
"Bukankah ini kamarku dan Lucian?" gumamnya lirih, gadis itu adalah Elodie. "Tapi kenapa aku bisa berada disini lagi? Bukankah mereka membunuh dan meninggalkanku di tengah hutan gelap?"
Elodie merubah posisinya menjadi terduduk, raut wajahnya berfikir keras tentang apa yang terjadi sekarang.
"Apa Lucian yang membawaku dan mengobati ku? Kalau seperti itu, dimana dia sekarang?!" Elodie meraba seluruh tubuhnya namun ia dibuat mengernyit saat tak merasakan sakit ataupun luka disana. "Apa yang sebenarnya terjadi? Dan bagaimana keadaan Lucian sekarang."
Mengingat pria itu, Elodie tertunduk memilin jemarinya dengan rasa takut serta menyesal karena kebodohannya mungkin saja Lucian sekarang sudah Mat--
Cklek...
"Oh kau sudah bangun, baguslah jadi aku tidak perlu susah-susah menendangmu dari atas kasur itu agar bangun."
Tiba-tiba seorang pelayan berwajah jutek masuk kedalam kamarnya tanpa permisi dan langsung berkata tak pantas pada majikannya sendiri, Elodie tertegun melihat pelayan pribadinya yang kerap berbuat kasar juga seolah tidak menganggapnya sebagai majikan.
Tapi, bukankah perempuan itu sudah ditemukan mati? Lantas kenapa sekarang dia berada didepannya lagi?!
Jantung Elodie memacu cepat, detik jam menjadi jelas terdengar di telinganya, maniknya melirik dari ekor mata tanggal kejadian ini yang terasa tidak asing.
12 August 2023.
Deg!
Tepat di kalender yang ia lingkari merah tersebut tanggal yang lalu itu terjadi, tepat lima bulan sebelum Elodie mati ditangan Luca.
A--aku ... Kembali ke masa lalu! Jerit nya dalam hati dengan pandangan lurus kedepan, Elodie tak menyangka jika Tuhan akan mengabulkan permintaan konyol dan mustahil darinya.
"Hei! Kenapa kau malah melamun bodoh?! Cepat bereskan kasurmu dan mulailah memasak!" bentak pelayan itu dengan melemparkan sapu serta menendang ember berisi air yang dibawanya. "Jangan lupa bersihkan juga seluruh sudut Mension ini karena kuku cantik ku tidak memungkinkan untuk melakukannya."
Rahang Elodie mengetat melihat pelayan songong itu, mereka selalu berbuat semena-mena padanya saat Lucian tidak ada, itu mengapa Elodie selalu diperlakukan buruk seolah dia adalah babu disini.
YOU ARE READING
Rebirth of evil flower
Fanfiction꧁𝑩𝒐𝒐𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝟏 ꧂ ____________... 𝘌𝘭𝘰𝘥𝘪𝘦 𝘔𝘢𝘪𝘢 𝘝𝘦𝘴𝘱𝘦𝘳 kini tau apa artinya penyesalan setelah melihat sendiri bagaimana pengorbanan 𝐿𝑢𝑐𝑖𝑎𝑛 𝑅𝑜𝑚𝑒𝑟𝑜 𝑃𝑎𝑛𝑑𝑜𝑟𝑎, pria berstatus sebagai suaminya yang rela menja...