Bab 7: Kenangan Masa Lalu

7 0 0
                                    

Jesicca bersama Jovan dan para manager juga asisten mereka sudah mendarat di Bali. Di sini Jessica dan Jovan akan melakukan pemotretan dan syuting iklan parfum milik braned terkenal. Mereka berjalan di dampingi para pengawal menerobos para penggemar yang menunggu mereka di bandara.

Jovan berjalan lebih dulu dan Jessica berjalan di belakangnya. Karena ada yang mendadak menerobos, membuat Jovan mendadak berhenti dan membuat Jessica yang tidak fokus ke depan membuatnya menabrak punggung Jovan.

"Aww!" ringisnya memegang keningnya.

Jovan membalikkan badannya. "Ck, dimana sih mata-"ucapan Jovan tertahan saat mendapat tatapan tajam dan ancaman dari managernya.

"Coba aku lihat," seru Jovan berubah menjadi nada lembut seraya memegang kepala Jessica membuat mata mereka bertemu satu sama lain. Jovan tersadar lebih dulu dari keterpakuannya dan menekan sedikit kepala Jessica dengan kedua tangannya membuat Jessica tersadar dari keterpakuannya.

"Sakit kadal!" gumam Jessica memberikan pelototan pada Jovan.

"Diam saja! Lu harus senyum atau gue teken lebih kenceng!" bisik Jovan. Jessica berusaha tersenyum walau kesal.

"Oh, tidak apa-apa. Biar aku tiupin," seru Jovan tersenyum seraya meniupi kening Jessica.

"Cukup! Aku baik-baik saja," seru Jessica sedikit mendorong dada Jovan karena merasa sakit sekaligus kesal pada Jovan.

"Makanya kalau jalan matanya lihat ke depan," seru Jovan bibirnya tersenyum, walau tatapan matanya menunjukkan tatapan kesal.

"Harusnya kamu jagain dan lindungin aku dong. Kamu kan cowok, jangan jangan sendirian," seru Jessica dengan nada manja membuat para penggemar menjawab iya mendukung Jessica dan Jessica merasa menang.

Jovan menatap sinis ke arah Jessica dan ia langsung mengambil tangan Jessica, menautkan jemari mereka.

"Jangan lepaskan peganganku," ucap Jovan dan menarik Jessica untuk berjalan bersama. Dan saat itu juga para penggemar berteriak heboh melihat pertunjukkan mereka.

Jessica berjalan di samping Jovan dan melirik ke arah pegangan tangan Jovan.

---

"Oke, adegannya sudah selesai," seru Jovan melepaskan pegangannya pada Jessica saat mereka sudah berada di dekat mobil.

"Bukakan pintu mobilnya buat Jessi, Van. Masih ada banyak wartawan dan penggemar," seru Manda membuat Jovan mencibir. Jovan pun membukakan pintu mobil alphard putih itu membuat Jessica masuk diikuti Jovan, begitu juga dengan dua orang manager dan dua orang asisten yang mengikuti mereka.

Jessica dan Jovan memilih duduk di setiap sisi, dan sama-sama memalingkan wajah mereka keluar jendela. Para manager hanya bisa menggelengkan kepala mereka.

"Wah hebat sekali kalian tadi memberikan pertunjukkan romantic singkat," goda Manda.

Baik Jessica maupun Jovan, mereka berdua tak menggubris dan tetap pada posisi masing-masing seakan larut ke dalam pikiran mereka.

"Biarin saja," seru Rara membuat Manda terdiam.

Jessica kembali mengingat kenangan masa lalu dengan Jovan.

"Hei Jessi!" Panggil Jovan pada Jessica yang tengah berjalan menuju kelasnya terlihat lesu.

Jessica terus berjalan tanpa menggubris panggilan itu.

Musuh Tapi MenikahΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα