零。大家好!

23 7 2
                                    

0. Hai!
___

"Selamat pagi! Bertemu lagi dengan Jeffrey Ayodya yang paling tampan se-angkasa di 127

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi! Bertemu lagi dengan Jeffrey Ayodya yang paling tampan se-angkasa di 127.9 Freesic FM, RADIONYA MUDA-MUDI INDONESIA!! Senin yang mendung begini nih emang enaknya rebahan sambil main game ya, pendengar! Atau ... lebih asik lagi bikin mi instan kuah pakai irisan cabe dan telur mata sapi! Beuh, seger banget nggak sih, Jo?"

"Sabii banget, Bung Jef! Et-et-et! Etapi! Keasikan bahas mi kuah lo malah kelupaan menyambut partner ngobrol lo kali ini ya! Duhh, jadi sedih Johandra Sasmito."

Dan ... percakapan saling bersahutan itu terus berlanjut mengalir seperti biasa, dengan sadar membuat cowok berambut cokelat tua itu melepas AirPods yang menyumpali kedua telinga tampannya.

Waduh, kalau soal tingkat kepercayaan diri, jangan ditanya lagi. Pemuda dengan nama lahir Jan Ermin Bentala ini pasti juara satu. Telinga? Tampan. Mata? Tampan. Hidung? Tampan. Bibir? Jelas, tampan dan seksi. Apa lagi yang mau ditanya? Jigong? Eungg, kayaknya dia juga yakin kalau punya dia juga tampan.

Duh aduh, duh.

Darah tinggi ya bacanya? Sama!

Tapi harus harap maklum, ini tuh seorang Jan Ermin Bentala, yang katanya 'Dilan-nya SMA Garda Bangsa' dan memang dikaruniai oleh Tuhan wajah nyaris sempurna. Meski Jemmy-nama akrabnya-sering kali bilang: "Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, guys! Jangan berlebihan memuji Jemmy kayak gitu, ehehe."

Mau benci tapi tidak bisa. Yayan dan kelima teman Jemmy yang lain pun sadar, mendebat kantong percaya diri miliknya sama dengan menyerahkan diri ke medan perang lalu meninggal di tempat. Kenapa? Jemmy itu bukan lawan enteng untuk berdebat. Meski kelihatan paling santai dan ogah-ogahan setiap melakukan aktivitas apa pun di sekolah-belajar misalnya, Jemmy punya seribu cara dan ratusan juta kata untuk menghempas omong panjang lawan bicara secara telak.

Makanya, kalau sudah mencium bau-bau Jemmy di sekitar, mending diam dan nggak usah banyak omong. Lebih benar lagi, ngobrol sama tembok kelas atau pohon sekolahan kayak saran dari Aji.

Agak lain memang.

Tapi, di balik Jemmy yang tidak bisa dibantah, anak itu ada gunanya juga bagi sekolah. Tidak jarang hobinya yang suka mematahkan argumen orang lain jadi kelebihan satu-satunya yang ia punya-selain ngerdus ke cewek sana-sini. Lomba debat antar kelas? Jangan ditanya, selalu di deret pertama. Lomba debat antar sekolah? Dia sudah membusungkan dada ke depan dengan pongah karena tahu kalau bakal dia-lagi-dia-lagi yang menang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang