Break up, lagi?

320 40 0
                                    


Renjun berjalan menuju kelasnya, dia sangat berterima kasih karena mendapatkan kelas yang sama dengan Jeno Haechan, namun Jaemin pemuda tampan yang dikenalnya tidak satu jurusan bahkan Gedung mereka terpisah, padahal Renjun sangan menyukai Jaemin yang dermawan.

Dengan bergantinya status Renjun dari siswa SMA menjadi Mahasiswa sedikit ada kebanggaan dihatinya, mengingat olokan saudanya yang memiliki usia jauh diatasnya.
     “Hayu kantin Fakultas” Ajak Haechan pada kedua temannya.
     “Hayu,”
  “Semangat amat, tadi perasaan murung lu” Jeno.
Renjun cuma nyengir kuda, “Gue laper soalnya” Ucap Renjun. Lagipula dia tidak berbohong, dia meninggalkan sarapannya karena kesiangan.

Sampainya di kantin ketiga orang mulai memesan makanan pilihannya, Renjun memilih bubur kacang ijo sedangkan kedua temannya memilih bubur ayam untuk sarapannya.
Tengah asik melahap sarapannya, tiba-tiba kantin jadi rame oleh suara dari para gadis-gadis. Sadar karena kantin Fakultas yang diisi mereka kebanyak cewek. Haechan melirik ke pintu depan ternyata benar ada beberapa senior yang masuk ke kantin, salah satunya mantan ketua ospek dan beberapa panitia ospek yang dikenalnya.

     “Ada Bang Taeyong ternyata, tuh cewe-cewek pada rame” Ujar Haechan memberi tahu kedua temannya yang focus makan. Renjun dan Jeno melirik sekilas. Renjun melirik sekilas dirinya terkesima segera memakan dengan sangat cepat bahkan bubur yang masih hangat dilahapnya bulat-bulat.

   “Buru-buru amat” Sebuah suara mengintrupsi ketiga mahasiswa baru itu yang tengah focus makan.

   “Makan Bang” Kata Jeno sopan pada seniornya yang duduk disamping mereka.

   “Gak telat lagi lu?” Tanya senior itu pada Renjun, yang enggan menyapa seniornya itu,

   “Alhamdulillah enggak, yaudah yah bang duluan” Renjun bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan kedua temannya yang masih makan, mangkuk Renjun sudah kosong.
Doyong senior yang menyapa tadi sedikit keheranan, tapi dia tidak terlalu acuh dengan hal itu.

Sisi lain, senior yang kini tengah menggulung lengan bajunya menatap punggung Renjun berjalan keluar dari kantin Fakultas, matanya menatap tajam dengan rahang sedikit mengeras tiba-tiba.

‘’’’

Kadua teman Renjun telah memilih ekstrakulikuler sesuai keinginan mereka, lain hal dengan Renjun yang masih bingung untuk bergabung di ekstrakuliker apa. Melihat dari bakatnya, Renjun dominan menyukai seni namun dia terjerat di jurusan Bisnis. Dan akhirnya Renjun akan memikirkan mana yang bagus untuk mengisi luangnya dengan masuk ekstrakulikuler kampus atau mungkin akan bergabung dengan BEM kampus.

Di Jum’at Sore setelah selesai jam perkuliana biasanya Jeno dan Haechan akan pergi ke aula tempat perkumpulan kegiatan ekstrakulikuler mereka, sedangkan Renjun akan menghabiskan waktunya dengan duduk di taman fakultas Komunikasi dan Ekonomi, dan akan beranjak setelah langit gelap. Kegiatan selanjutnya dia dak kedua temannya akan gym di salah satu tempat tak jauh dari kampusnya.

   “Aduh kebelet lagi” Renjun yang tengah memainkan gitarnya itu, menelisik kesekeliling.
   “Permisi, boleh titip gitar sebentar, gue ke toilet sebentar” pinta Renjun lembut pada dua orang gadis yang tengah asik mengobrol. Setelah Gitar diserahkan, Renjun segera berlari masuk ke arah toilet.

Selesai dengan urusannya, Renjun keluar namun tiba-tiba tubuhnya didorong masuk kedalam bilik toilet lagi bersamaan dengan seseorang yang mendorongnya masuk kedalam toilet.

Bilik toilet yang sempit diisi dua orang nampak sedikit sesak.

  “Awas, gue mau keluar” Renjun mendorong perut pria yang kini berdiri dihadapannya.

We Never End - JAEREN Where stories live. Discover now