welcome to new class 2

6 2 0
                                    

.


Mereka semua meninggalkanku yang sedang berusaha duduk dikursi kantin untuk menetralisir kejadian tadi agar lebih tenang. Hingga ada satu ibu kantin mulai mendekatiku dan mengobati setiap luka yang tecipta akan pukulan barusan, mereka menjelaskan bahwa rata-rata perkelahian sering terjadi dikantin karena sedikit jauh dari gedung sekolah. Aku hanya tersenyum samar dengan menahan rasa sakit yang dari tadi terus berdenyut.

"Bu... ini uang gantinya." Ucapku dengan memberikan uang bewarna merah sebanyak 6 lembar.

"Makasih juga ya bu.. udah ngobati luka saya," ucapku dengan senyuman yang ramah.

"Nggak papa nak, udah biasa kejadian kayak gitu disini," jelas bu kantin sambil membereskan peralatan p3k.

"Adek istirahat disini aja ya, nanti kalau udah pulang ibu bangunin," jelasnya dengan mengelus surai rambutku dengan sangat lembut membuatku terasa sangat nyaman.

"Makasih ya bu." Ucapku dengan tersenyum manis.

Aku pun diantar oleh ibu kantin menuju tempat jualannya dan dia mulai menggelar tikarnya, memberiku bantal dan guling disertai sarung untuk menyelimuti tubuhku.

"Nak.. istirahat disini ya, lukamu perlu waktu lama untuk masa penyembuhan.. jika banyak istirahat mungkin lebih cepat." Jelas bu kantin sambil membelai wajahku yang penuh luka dengan sangat lembut. Hati ini rasanya sangat hangat hingga akhirnya aku mulai terlelap.

"Selamat datang alam mimpi, Ema mau tidur," batinku dengan ukiran senyum diwajahku hingga akhirnya aku benar-benar terlelap.

...

"Nak bangun..., hari mulai gelap" ucap ibu kantin dengan sangat lembut.

Aku terbangun dan menatap ibu tersebut, mengucapkan terima kasih dan pergi menuju kelasku untuk mengambil tas serta handphoneku yang tertinggal disana. Aku melihat bahwa saudaraku serta ortuku sudah menelpon ku sejak tadi, akhirnya aku menelpon ibuku untuk menjemputku didepan gerbang, tak ada yang menjawab membuatku kesal dan memutuskan untuk memesan kendaraan motor.

5 menit menunggu akhirnya datang kendaraannya dan menyuruhnya untuk segera pergi ke lokasi yang di tuju apalagi kalau bukan rumah ku... :D.

Saat samapai depan gerbang aku memberi bayaran lebih dan memutuskan membuka pagar sendiri, para pengawal melihatku dengan tatapan prihatin karena mereka mungkin berfikir tak mungkin putri bungsu keluarga shima menaiki kendaraan umum. Aku hanya tersenyum dan lanjut berjalan menuju pintu utama.

Saat aku ingin mendorong pintu yang menjulang itu, tiba-tiba saja dari dalam udah di tarik oleh seseorang dan dia meneriaki namaku "Nona Ema!!!" dan langsung memelukku.

Aku hanya membalas pelukannya...

"Nona!!, apa yang terjadi dengan wajah indahmu??, kenapa banyak luka dimana-mana, saya harus mengobati anda" ucap rima-------- Rima itu pembantu dari keluarga shima yang telah lama mengabdi pada keluarga ini.

"Hehehe..., tadi disekolah banyak yang ganggu ema kak" jelasku dengan sedikit canggung.

"Kamu masuk kamar dulu ya.. nanti kakak obati lukamu" ucap rima sambil menarik tanganku untuk masuk rumah bak kastil tersebut.

"Ema masuk kamar dulu ya kak" ucapku menuju kamarku yang berada di lantai 2.

Kami terpisah untuk menuju ruangan masing-masing....

....

Rima mengambil telfon dan memasuki nomor untuk menelfon seeorang.

"Tuan..nyonya, ini saya Rima, Ema sedang terluka karena dibully oleh temannya, saya harap kita berkumpul untuk membahas ini sesuai perjanjian waktu itu" ucap Rima.

"Rima, tolong siapka ruangan tersebut.., 30 menit lagi saya akan datang"ucap seseorang.

"Baik tuan!!" ucap Rima dengan formal.

Telfon telah dimatika Rima menuju dapur dan memanggil teman-temannya.

"Texa, Lila, siapakan ruangan kita akan berkumpul" ucapa Rima dengan tegas.

"Baik kak!!" ucap mereka dan langsung menghentikan kegiatan mereka dan langsung menjalankan tugas yang disuruh.

......

Rima mengambil kotak p3k dan berjalan menuju kamar Ema yang letaknya di lantai 2, Rima mengetuk pintu setelah mendapatkan izin, Rima membuka pintu tersebut.

"Hai kak:D" ucapku sambil tersenyum.

"Dasar Ema, kakak kan udah ngomong kalau jadi orang itu hati-hati" omel Rima sambil mengobati dan memberikan plester ke setiap luka.

"maaf kak...AUW!!!, pelan pelan kak"lirihku.






TO BE CONTINUE....


(120324)



MAKASIH YANG DAH MAMPIR

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY POSSESSIVE  FAMILYWhere stories live. Discover now