Zayyan pun melirik tajam ke arah Dita, sambil berkata,"Bombastic Side Eye!"

"Dih, dasar aneh! Malah ngomentarin kelakuan sendiri?!" Dita geleng-geleng kepala sama kelakuan bocah lelaki mungil disampingnya itu.

"Buruan jawab, mau apa nggak?"

Zayyan masih memasang tampang sinis, namun kemudian...

"Mau!" Mengangguk tanpa ragu.

"Yeee...dasar! Kirain nggak mau!" Dita menoyor pelan kening Zayyan.

"Mau dong...Dita Noona! Biar kayak di drakor-drakor hehehe...," Zayyan nyengir.

Dita pun balas nyengir.

Zayyan nyengir lagi.

Dita juga ikutan nyengir lagi.

Zayyan tambah nyengir.

Dita pun terpengaruh dan tambah mengikutinya juga.

Zayyan naik satu tingkat pakai mangap-mangap nggak jelas.

Akhirnya Dita pun ilfeel dan menghentikan aksi saling nyengir nggak jelas diantara mereka.

Dan Zayyan pun mingkem.

Kini keduanya kembali melihat ke arah gedung didepannya.

"Gimana Ajay suka nggak sama asrama ini?"

"Suka mbak...eh...Noona," Zayyan belum terbiasa jadi salah sebut, namun Dita hanya tersenyum memakluminya.

"Bagus kan gedungnya?"

"Iya, Noona. Bagus!"

"Mudah-mudahan kamu betah ya tinggal disini. Dan jangan lupa untuk selalu rajin sholat sesuai pesan mama kamu. Kamu juga harus belajar yang rajin selama sekolah disini supaya mama kamu nggak sia-sia udah nyekolahin kamu jauh-jauh ke sini mana bayarnya mahal lagi. Dan kalau ada apa-apa, kamu harus bilang sama Noona ya, Noona pasti akan sebisa mungkin bantuin kamu dan bakalan jagain kamu juga selama kamu di Korea."

"Iya, mbak eh...Noona, makasih atas pesan dan nasehatnya."

"Dan ingat ya jangan nakal, jangan ikut-ikutan pergaulan yang nggak bener. Jangan pergi ke diskotek, dan jangan minum alkohol. Cari makanan yang ada logo halalnya disupermarket atau pun direstoran."

"Iyaaaa...Noonaaaa...baiiikk...siap laksanakan!!" Jawab Zayyan dengan yakin.

"Ya udah sekarang kamu masuk gih ke dalam. Kamu nggak lupa kan dimana letak ruang asrama kamu seperti yang telah ditentukan saat kamu mendaftar sekolah beberapa minggu lalu?"

"Iya Noona, Ajay ingat kok. Letaknya dilantai lima, diruang Mawar Melati nomor 205."

"Bagus! Kalau begitu sampai disini aja ya, maaf Noona nggak bisa antar kamu sampai ke depan ruang asrama kamu, karena__,"

"Iya, tahu. Ajay ngerti kok. Karena Dita Noona adalah seorang idol jadi nggak bisa sembarangan ketemu sama orang."

Dita tersenyum mendengar ucapan Zayyan. "Makasih ya, atas pengertiannya, adek sepupuku yang guantenggg...!"

Zayyan pun nyengir senang karena dipuji ganteng. "Iya, tahu kok Noona, Ajay emang ganteng dari lahir," timpal Zayyan penuh percaya diri.

Dita merotasi bola matanya sambil menarik napas lelah. "Iya deh, yang udah ganteng dari lahir. Hug?" Dita merentangkan kedua tangannya.

Zayyan yang mengerti pun menyambutnya, dan kedua sepupu itu pun saling berpelukan dengan hangat.

"Jangan lupa telepon Noona, kalau kamu perlu apa-apa," sebelum pergi, Dita kembali berpesan.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now