Chapter 4

21 3 0
                                    

Warning : Typo

Cip. Shinobu Ohtaka

Reader disini akan dinamakan Rose jika kalian gak suka silahkan gunakan [Y/N] saja


.

.

.

tibanya kami disuatu tempat yang dikelilingi batang pohon yang sangat besar dan sebuah bunga besar yang terlihat seperti sisi tivi(?).'Tempat ini-' aku melihat sekeliling sambil memeluk anak perempuan tadi.

"Mereka juga membawa Amon dan Magi rupanya! Kalian sudah membawa terlalu banyak kekuatan ke tempat ini. Tapi sayang sekali, aku akan membuat dungeon ini lebih sulit untuk kalian"

Aku menatap Zagan yang terlihat senang dengan permainannya ini, aku melihat bunga yang memperlihatkan Alibaba, Aladin, Hakuryuu dan Morgiana.

"Kau ini aneh juga ya~"

"Eh-"

"Mahluk buatan sepertimu mengaku-ngaku sebagai Zagan-" ucap ku pada Zagan palsu itu.

"Hee...Sudah kuduga." "Kau bukan makhluk dunia ini bukan?" Ucap Zagan sambil menatapku.

"Entahlah, sebenarnya kenapa kau sangat membenci manusia sampai kau buat manusia menjadi pohon yang bebuah mahluk entah apa itu?"

"Kau tidak perlu tau, kau hanya mahluk yang entah asal usulnya dimana. Tidak akan mengerti."

"Ya~ terserah kau saja."

.

.

.aku melihat layar yang ada pada bunga besar tersebut. Mereka berempat(Alibaba,Aladin,Morgiana dan Hakuryuu) berhasil menyelesaikan pertarungannya.

Aku tersenyum melihat mereka berhasil di tahap pertama mereka.

"sepertinya usahamu gagal ya..."

"He, itu hanyalah kebetulan. Selanjutnya mereka tidak akan berhasil" ucap Zagan dengan seringai nya.

"Aku meragukannya" Aku melirik sebentar pada Zagan daan kembali menatap layar.

Disana terlihat Hakuryuu berbicara pada Aladin, Alibaba, Dan Morgiana.

Aku bisa mendengar suara mereka dari sini Aku mendengar bahwa Hakuryuu meminta pada mereka untuk tidak menolongnya lagi.

"Aku, mungkin tidak terlihat seperti itu tapi aku tetaplah seorang pangeran Aku tidak bisa bergantung pada orang lain." Itulah yang di ucap Oleh Hakuryuu.

"hai hai! Si rambut hitam itu sangat mengerti. Aku akan mendapat masalah jika kalian masih terus saling membantu. Sangat membosankan!"

"Jika untuk tantangan selanjutnya, bagaimana jika kalian berpisah jadi 2 kelompok?" Ucap Zagan pada mereka.

"Menjadi 2 kelompok?"

Tiba-tiba sebuah cahaya mengelilingi mereka dan menjadi dua bagian.

"Kau kejam juga ya, memisahkan mereka menjadi dua kelompok dan lebih memilih bersenang-senang dengan dengan mereka yang tidak bisa menggunakan sihir"

"menyedihkan"

"he, Bukankah ini menarik, melihat mereka tersiksa membuat ku senang"

"Aku tidak yakin"

Selama mereka bertarung aku hanya diam saja sedangkan Jin jadi-jadian itu(?) malah terlihat kesenangan Karena aku terus-terusan diam, Zagan palsu itu membuka percakapan.

Magi [Reader]Where stories live. Discover now