'Ini bukan mimpi?!' "INI BUKAN MIMPI!!!" teriakku lagi?, Aladin dan anak perempuan-a.k.a morgiana- menutup telinga mereka karena teriakanku. Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku.

BRAK

"ALADIN!,MORGIANA! APA YANG TERJADI?" Teriak seseorang setelah membuka a.k.a membanting pintu dengan keras.

"Eh"

-----Skip-----

Disini lah aku berada,didalam sebuah ruang berhadapan dengan banyak pasang mata yang menatapku. Aku merasa risih dilihat seperti meintrogasiku, 'mamah tolong anakmu ini mah...anakmu dalam bahaya sekarang...' batinku berucap merasa miris sekali nasibku.

"Jadi, Oujo- chan siapa namamu?" Ucap salah satu dari mereka, aku melihat asal suara itu dan ternyata dia adalah Ja'far.Aku mulai bingung harus menjawab apa dari pertanyaanya itu, 'Apa aku harus memberitahu nama asliku atau nama palsu saja?'... 'Apa aku bilang lupa ingatan saja? Tapi....' aku mengingat kembali kejadian saat aku pertama kali bangun.

'Ugh...sungguh memalukan...'

"Nona...ada apa? Kenapa kau melamun?" Tanya Ja'far membuyarkan pikiranku tentang kejadian yang memalukan tadi, 'ya sudah deh, apa boleh buat'.

"Mmh...Namaku? Namaku...."

"Iya, Namamu?"

"Aku tidak ingat"

"Eh?"

"Aku tidak ingat namaku dan aku tidak tau kenapa aku bisa ada disini"

Yah, itu tidak sepenuhnya bohong sih. Aku memang tidak tau kenapa aku ada disini, di dunia anime yang seharusnya tidak ada didunia asliku. Kalo masalah lupa ingatan itu cuman kebohonganku saja karena aku ingat jelas dari aku menutup mata sampai membuka mataku.

Mereka menatapku terkejut, mereka mulai berbisik-bisik mengira-ngira apa yang terjadi padaku.

"Terus, kenapa Onee- san bilang "Ini bukan mimpi" sampai berteriak seperti tadi dan Onee- san juga menyebut namaku tadi" Tanya Aladin dengan wajah polosnya, ah...Aladin..kamu mau di tabok sepertinya... //(Thor): Jangan,wajah seimut itu mau ditabok?! Buat Rin aja biar Rin cium #ditendangreader. (Reader):Diam, jangan ikut campur.\\

"Ah...itu...ya...hahaha.."

Aku bingung harus jawab apa, 'Gawat...bagaimana ini,aku harus jawab apa?'. Tiba-tiba terlintas bola lampu yang menyala diatas kepalaku--(Plak)—aku dapat ide entah ini berhasil atau tidak, aku tau. Tapi akan ku coba.

"Aku cuman memikirkan tempat semewah ini, itu saja. Aku berpikir "Bagaimana bisa aku ada disini? Tempat yang mewah seperti ini, waaah..ini sungguh seperti mimpi...", begitu" Jawabku sambil memperagakan gerakan seperti anak kecil diberi permen dengan mata berbinar-binar.

Meraka terkejut serta bingung dan setelah itu mereka tertawa, ah sungguh memalukan. Aku hanya tertawa garing dengan wajah yang memerah karena malu. 'Sungguh, itu tadi memalukan. Aku tidak pernah seperti itu kecuali dibelikan sesuatu yang berbau anime kesukaanku'.

"Ahahaha....Baiklah, kau bisa tinggal disini sepuasmu sampai ingatanmu kembali" Ucap Sinbad sambil tertawa karena tingkahmu tadi.

"Uwah...Benarkah?"

"Iya, aku juga bertanggung jawab atas dirimu karena kau berada diwilayahku saat ditemukan Aladin dan teman-temannya tadi"

"Arigatou*"

"Kochirakoso*"

Waah, aku tak mengira akan diperbolehkan tinggal disini,aku kira aku akan dimasukkan kedalam penjara dan dihukum mati. Entah kenapa pikiranku mulai gak jelas lagi.

Magi [Reader]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن