Chapter 1

102 5 9
                                    

                                                        Warning : Typo

                                                       Cip. Shinobu Ohtaka

        Reader disini akan dinamakan Rose jika kalian gak suka silahkan gunakan [Y/N] saja

BAB 1

Reader pov

"ugh...."

Cahaya menyilaukan mataku, perlahan-lahan aku membuka kedua mataku. Kepalaku pusing dan sakit. 'Sebenarnya apa yag terjadi tadi?'.

"Ah, dia bagun, Alibaba- kun!"

"Apa dia baik-baik saja?"

"Aku akan panggilkan tabib!"

Tap tap tap Clek Blam[anggap aja pintu terbuka-tertutup :p]

Aku mendengar suara dari sampingku, kepalaku masih pusing. Pelan-pelan aku memfokuskan kedua mataku, aku melihat seorang anak perempuan berambut merah dan seorang anak laki-laki berambut biru panjang di kepang yang terlihat lebih muda dari anak perempuan tersebut.

Anak laki-laki itu membantuku ketika dia melihat aku sedang berusaha untuk bangun.

"Apa Onee- san baik-baik saja? Alibaba- kun sedang memanggil tabib" Ucap anak laki-laki berambut biru itu. Tunggu--- anak laki-laki tersebut sepertinya aku kenal-- tapi siapa? Aku lupa, kepalaku masih sakit. 'Apa amesia sementaraku separah ini kah? Sampai-sampai kepalaku sakit seperti ini' pikirku gaje. Ya, aku memang suka pelupa bahkan aku sendiri perpikir penyakit pelupaku itu adalah amesia sementara.

"Dimana aku?" tanyaku setelah sakit dikepalaku mulai mereda.

"Onee- san sekarang ada di Sindria" Jawab anak laki-laki tersebut sambil tersenyum kearahku.

"Shindria?" Ucapku, aku terkejut dan binggung. Bukanya Sindria itu nama negeri Sinbad di anime Magi ya? Kenapa anak laki-laki ini bilang bahwa aku sedang berada di Sindria? 'Apa aku terlalu lama menonton amime magi sampai-sampai terbawa mimpi begini?'. Aku menatap anak laki-laki tersebut lamat-lamat.

Loading....

10%

Anak laki-laki tersebut menatapku juga sambil tersenyum.

35%

Masih beradu tatap-tatapan.

73%

"Anu....Onee- san?"

"..."

91%

"..."

"..."

100% Complete

"ALADIN....."

"AAA......"

Aku berteriak terkejut dan anak laki-laki tersebut-a.k.a Aladin- juga ikut berteriak karena terkejut dengan teriakan ku bahkan anak perempuan yang disebelahnya pun ikut terkejut. Aku membalikkan tubuhku membelakangi mereka berdua sambil merapalkan mantra entah apa itu.

"Ini pasti mimpi,ini pasti mimpi,ini pasti mimpi....."

"Anu...Onee- san? Daijoubu*?"

Aku membalikan badanku menghadap mereka dan mencubit kedua belah pipiku sampai memerah.

"Itai..itai..itai"

"Apa yang Onee- san lakukan? Kenapa menyakiti diri sendiri?" Ucap Aladin sambil menarik tanganku yang ku gunakan untuk mencubit pipiku tadi.

Magi [Reader]Where stories live. Discover now