4. Endure -past-

16 3 0
                                    


Really, I'm so great that I survived until now

•Really, I'm so great that I survived until now

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Drttt drtttt

Wanita dengan Surai senja itu terbangun dari tidur nyenyak nya ketika merasakan getaran hp nya.

Ahora Senpai  05.10
Hari ini libur, Karena ada cucunya Obaa-San.

Hinata mendengus.‘ini bahkan masih jam 5’

Hinata beranjak bangun, kemarin malam adalah salah satu malam yang beruntung , itu jelas karna paman nya itu tidak pulang.

Yah pamannya, Belenggu dan beban hidup bagi Hinata

Seandai kata Hinata diberikan 1 kesempatan untuk membunuh orang, nama yang paling terpikir kan pastilah Si tua gendut jelek yang suka main kekerasan.

Mungkin terdengar kejam karena memiliki niat untuk membunuh paman sendiri.

Tapi pamannya itu bejad tak tertolong, selain bejad ia juga tak bertanggung jawab dan tak berguna. Bagaimana bisa manu- Binatang seperti dia lahir?

Hinata juga membenci pamannya bukan tanpa alasan.

Sejak umurnya yang ke 7 tahun, ia bahkan sudah di ajarkan pamannya untuk mencari makan, minum dan uang sendiri.

-sebenarnya itu tak dapat dibilang  dengan ‹diajarkan›-

Padahal warisan ayahnya masi ada, tapi karena habis dijudikan uang itu sirna.

Jujur dalam hati, jika bisa...

Setidaknya berikan kematian pamannya menjadi yang paling kejam

Kenapa harus yang paling kejam? Tentu karena dendam yang tersimpan di diri Hinata.

Seluruh dendam Hinata bermula ketika Luka luka permanen yang ada di tubuhnya mulai hadir,

Ketika kamar peninggalan kedua orang tua nya dijadikan tempat nya bercumbu mesra dengan wanita ataupun gadis entah berantah,

Ketika pamannya  membuat adik tercintanya pergi meninggalkannya selama lamanya

Ketika pamannya tak memberikan hak asuh nya ke Tante nya dengan alasan dia adalah anak dari  ADIKKU  jadi biarkan aku menjaga nya dengan SEPENUH HATI.

Jika di ingat lagi, Cuih kata kata basi menjijikkan rasanya Hinata ingin melempar kotoran ke mulut itu.

Bukan hanya itu.

Hinata juga ingat ketika pamannya bahkan tidak pernah mengurusi nya selama ini.

Sebenarnya adalah Sebuah kebanggaan terbesar untuk bisa hidup sampai detik ini.

Hinata masih ingat, ketika pamannya itu hampir menjual dirinya ke Tua Bangka dengan harga yang fantastis bahkan bisa membuat orang membeli  100 rumah.

Jika di ingat lagi tentang perjuangan nya melarikan diri itu sungguh memilukan.

Tapi pada akhirnya ia kembali lagi disini,
Di rumah ini.

Sekarang, rumah yang Hinata tempati ini adalah rumah pamannya

Rumah Hinata dulu? Itu sudah dijual

Dan ketika Hinata melawan tidak terima karena hanya itulah sisa peninggalan orang tua nya.

Hinata dilemparkan dirumah bordil.

Malam itu, di usia nya yang ke 10 tahun tepat ketika ia ulang tahun dimana dirinya sudah tak lagi suci

Itu adalah hari yang paling mengerikan baginya.

Waktu itu mental nya benar benar hancur bahkan ia sempat berpikir untuk bunuh diri dengan menggigit lidahnya

Ia waktu itu baru berusia 10 tahun.

Hinata kecil, waktu itu ia benar-benar hanya gadis berusia 10 tahun yang bahkan selalu berpikir hidup itu berwarna warni.

Namun ia salah akan kenyataan kejam

malam itu Hinata berpikir mungkin pamannya akan menyelamatkan nya.

Tapi, itu hanyalah angan angan semata.

Sejak saat itu ia menghabiskan 2 tahun di rumah bordil itu.

Untungnya Hinata tidak perlu melakukan hal gila yang sempat membuat dirinya ingin bunuh diri.

Tentu karena Hinata masih berusia 10 tahun, sebenarnya karena manajer rumah bordil itu mengasihani Hinata yang dijual selama 2 tahun.

Ketika umurnya 12 tahun, ia secara tiba tiba dijemput paman nya lagi

Dan ketika ia bersama pamannya, hidupnya semakin menderita sejak itu.

Hinata bahkan masih sangat ingat ketika mata kirinya hampir buta karena disiram air mendidih.

Karena luka yang amat perih, Hinata berpikir untuk meminta pertolongan ke orang dewasa.

Dan ke beruntungan menyertai Hinata malam itu.

Ia bertemu seorang wanita dengan Surai hitam. Wanita itu adalah seorang dokter
Di rumah sakit terdekat.

Jika saja saat itu Hinata tidak bercerita apa yang dilakukan oleh pamannya pasti dokter itu tidak akan melakukan persidangan untuk mengadopsi Hinata.

Tapi, pamannya itu licik.

Dengan wajahnya yang entah keberapa Paman nya dapat mendapatkan Hinata kembali.

Membuat dokter itu tak berkutik.

Tapi setidaknya karena dokter itu, keadaan psikis Hinata terjaga begitu pula dengan mental nya.

Dokter itu selalu membantu nya, bahkan memberikan uang untuk memakan nasi

Tapi tentu saja itu diambil oleh pamannya.

Namun tetap saja, karena jasa dokter itu dan suaminya yang seorang guru.

Hinata bisa mendapatkan ilmu seperti anak seumuran nya.

Dokter dan suaminya itu setiap malam selalu datang ketika pamannya tidak ada tentu saja dengan bantuan handphone.

Dokter dan suaminya itu membelikan Hinata handphone karena cukup mengagetkan ketika mengetahui anak gadis berusia 13 tahunan bersurai senja ini tidak memiliki handphone.

Sedangkan anak baru berusia 2/3 tahun pun sudah bisa menari nari dengan handphone.

Hinata bahkan di ajarkan oleh suami si dokter tentang pelajaran pelajaran sekolah untuk anak seumuran nya.

Membuat Hinata jadi tidak terlalu bodoh dan tak tau apa apa akan pelajaran untuk anak se usianya.

Di umur nya yang ke 14 tahun, Hinata mulai merasa bahwa dirinya dirundung oleh anak se umuran nya.

Tidak secara terang-terangan, itu lebih ke seperti suara anjing ketika ada manusia yang lewat di depannya.

Namun, si anjing tidak akan pernah berani untuk mengejar

Karena anjing itu hanya berani menggonggong dengan suara yang amat keras
_______________________________________________

   ⃟🥀 ཹ One Year ❢🌹 ᭄Where stories live. Discover now