Angin malam menerpa kulit putih yang mulai pucat, surai senja ataupun juga orange itu terkibas pelan.
Di taman rumah sakit, Wanita dengan Surai senja itu terduduk sendirian di sunyi nya malam
Mata berwarna jingga bergradasi madu itu hampa.
Binar har...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lampu berkedap kedip Hidup dan mati di tengah jalan yang sunyi. Jam kecil di tangan mungilnya menunjukkan pukul 2 pagi.
'masih belum'
Ia melanjutkan jalan nya. Situasi saat ini hanya terdengar derap langkah kaki yang pelan dan bertempo.
Surai jingga nya yang panjang itu terkibas oleh angin pagi yang dingin.
Dirinya masih setia berjalan lurus tanpa berbelok menghiraukan kakinya yang berdenyut dan perut yang lapar. wanita itu hanya ingin mendengarkan angin dan kaki nya yang berbicara.
Sudah berapa jam ia pergi? mungkin 7 jam
'Sekarang sudah sangat jauh dari rumah. ingin kembali tapi pasti lama. Lebih baik pergi ke tempat biasanya'
Ia merogoh kantung Hoodie berwarna navy blue miliknya mengeluarkan hp lalu memutar lagu di playlist nya.
•
•
•
•
• Bugh! Bugh!
Hinata terbangun dengan hati yang tak karuan, itu suara pukulan... Apa paman sudah pulang?. Pikirnya namun pikiran itu tentu salah ketika pandangan yang pertama ia lihat adalah pohon besar menjulang ke bawah dengan kolam jernih dibawah nya, kebun bunga matahari yang tenang dan pondok tempat dirinya melepaskan semua masalah.
Ah ia baru ingat bahwa ia kabur lagi dri rumah untuk kesekian kalinya.
Bugh! Trang!
Hinata terkesiap, ia langsung terduduk dengan sigap menatap sekelilingnya.
"Tidak ada siapapun. Suara tadi berasal di dekat sini"
Hinata membasuh muka nya di kolam, bayangan dirinya yang terlihat mengenaskan terlihat
Tapi sekarang kesampingkan itu dlu. Ia harus mengecek apa yang terjadi.
Hanya butuh 20 melangkah dengan kakinya itu. Hinata dapat melihat perundungan yang dilakukan beberapa preman ke seorang pemuda yang mungkin lebih muda dari nya.
Keadaan pemuda itu cukup mengenaskan tapi juga mengesankan Dimata Hinata.
Hinata yakin, setidaknya pemuda itu telah dipukuli dengan tongkat besi itu sangat lama tapi ia masih bisa sadar.
Bahkan Hinata sendiri saat dipukuli dengan tongkat besi tidak akan bertahan lama sela- Tunggu dlu! Sepertinya Lebih baik ia mencoba cari jalan keluar agar pemuda itu setidaknya tidak mati di tempat.
