5. Tentang Hujan

405 65 18
                                    

Aku mencintaimu sederas hujan
Tapi kamu memilih berteduh untuk menghindar

Flash back

Dengan tatapan kosong yang sayu James menerawang lurus ke arah dedaunan yang gugur dari tangkai pohon di taman rumahnya. Nanny Fah terus berupaya membujuk James membuka mulutnya dan makan beberapa suap saja. James menarik dirinya menjauh berulang kali untuk menghindari tangan Fah yang sudah menyendok bubur ke mulutnya.

"James, katakan sesuatu pada Nanny. James membuat Nanny takut," ujar Fah gusar.

Alih-alih menjawab, James tetap mengunci mulutnya. "Katakan, apa James ingin makan sesuatu yang lain? Atau James ingin pergi ke suatu tempat? James mau gula-gula? Jemie..."

James tahu suara Nanny yang semakin pelan isyaratkan putus asa. James lantas mengulurkan tangan untuk meraih tangan Nanny dan mengusap dengan gerakan perlahan. Fah menunduk untuk menjangkau James yang sedang mendongak untuk menatap pada Fah dengan sendu.

"Apa, nak? James mau apa?" Tanya Fah antusias

"Nanny, sebenarnya kemana Mommy? Sejak mobil ambulance membawa Mommy, Mommy tidak pulang," ujar James.

"James ingat kata Paman Dokter? Mommy sedang menunggu James di suatu tempat,"

"Benarkah kata Timothy Mommy sudah meninggal, Nanny?"

Fah mendadak terkesiap. Fah tahu suatu saat James akan menyadari kepergian Mommy nya tapi Fah tidak siap untuk memberi tahu James dengan gamblang. Nanti ketika James sudah sibuk dan bahagia dengan dunia masa kecilnya mungkin Fah baru memiliki keberanian untuk memberi tahu James kebenarannya.

"James..."

"Meninggal itu seperti kakek ya? Ada sebuah kendi nama Kakek Mommy membawanya ke laut,"

"Hah?"

Fah tidak menduga bahwa James bahkan mengingat saat ia dibawa kedua orangtuanya membuang abu kremasi Ayah Nathaline yang pergi sekitar setahun silam.

Fah termangu dengan sunyi.

"Nanny, James mau minum susu,"

"Oohh. Iya iya nak, Nanny ambilkan susu James," jawab Fah yang segera bangkit dari duduknya, menaruh mangkok bubur di meja lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

James duduk sendiri di sana sekarang. Kembali matanya bergerak menerawang ke depan. Pohon dengan daun gugur di seberang kolam lagi-lagi menarik perhatiannya. Dalam tatapan yang menerawang pikiran si kecil James cukup sibuk. Rentetan peristiwa yang abu-abu di ingatannya coba ia rangkai. Waktu-waktu menyenangkan bersama kedua orangtuanya, pergi ke wahana permainan, mengunjungi tempat-tempat ramai, pergi ke alam dan banyak hal lagi yang ada di ingatan James namun dalan sekejap menghilang. Semuanya berbeda semenjak hari itu James menunggu Mommy datang menjemputnya sekolah. Tiba-tiba Fah berjalan tertatih-tatih memasuki area playground. James bergegas menghampiri dan melihat tangan Fah terluka. Saat itu Fah memberi tahu semua guru tentang peristiwa yang menimpanya dan Nathaline saat dalam perjalanan ke TK. Namun James ingat benar ucapan Fah, 'ambulance sedang membawa Mommy James'

Dan sejak saat itu Mommy tidak kembali lagi.

James selalu menunggunya, setiap hari menunggunya.

Lalu sekarang seseorang mengatakan Mommy James meninggal? Yang James tahu meninggal adalah sesuatu yang berhubungan dengan air.

Maka si kecil itu turun dari kursi, berjalan pelan ke arah kolam dan tanpa sedikitpun memiliki ragu ia masuk ke dalam air.

James tidak terlatih sama sekali urusan berenang jadi ketika dia berada di dalam air tak ada yang bisa dia lakukan. Bagaimana cara ia bernafas? Bagaimana cara ia menyelam ataupun menggerakkan tubuhnya tak ada yang bisa ia lakukan. Sampai ia merasakan air mulai masuk tanpa terkendali ke dalam tubuhnya sampai ia tidak bisa lagi menjaga kesadarannya. Di waktu-waktu terkahir mata James terbuka yang ia dengar hanya teriakan histeris Nanny Fah, Bibi Nam dan Daddy.

BACK TO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang