2. Sembuh

469 81 9
                                    

Pulih lah bersama waktu
Sembuh lah dengan kesibukan, lalu lupakan tanpa melibatkan orang baru




Seseorang sudah menunggu Gulf di lobby rumah sakit untuk dibawanya makan siang. Laki-laki itu tersenyum melihat Gulf berjalan dari kejauhan. Rupanya Gulf tidak sendiri, dia bersama dua orang lain.

"Dokter Ben, kamu menunggu lama?" Tanya Gulf.

"Tidak, Gulf. Aku baru saja disini. Kit, Tar kalian ikut?"

"Uhm. Biasanya ada makanan gratis kalau ada Khun Ben!" Jawab Kit penuh semangat.

"Ish," Ben terkekeh. "Pergi dengan mobilku ya?"

"Memangnya jauh?" Tanya Gulf penasaran.

"Ke Siam bagaimana? Apa kalian masih ada praktek?" Ben meminta pendapat.

"Aku sudah selesai sih. Kamu bagaimana Gulf, Kit?" Tanya Tar.

"Aku ada praktek di rumah sakit lain. Tapi itu masih nanti. Jadi let's go," jawab Kit.

"Aku juga luang," jawab Gulf.

"Okay, jadi kita bisa pergi. Come on!"

Empat dokter muda tampan berjalan bersamaan ke arah tempat parkir tak jauh dari lobby utama. Saat menentukan posisi duduk Kit dan Tar membuka pintu samping kemudi bersamaan. Gulf berpikir kedua temannya sangat ingin duduk di samping Ben sampai mereka berebut membuka pintu. Tapi Gulf tidak peduli dan tetap membuka pintu bagian belakang.

"Hey, apa yang kamu lakukan?!" Kit memarahi Gulf.

"Apa?" Tanya Gulf bingung.

"Duduk di samping Ben. Kamu pikir ajakan makan siang Ben itu untuk siapa, khusus untukmu sebenarnya," Kit mengomel dengan lirih.

Dahi Gulf mengernyit heran karena Kit terus berpikir Ben masih dalam usahanya mendapatkan atensi dari Gulf, "Hey, duduk di manapun sama saja," kekeh Gulf kemudian.

"Cepat Gulf, aku sudah lapar loh!" Protes Tar.

"Apa yang kalian tunggu?" Tanya Ben yang sudah siap di kursi kemudi.

Kit melotot pada Gulf dengan galak membuat Gulf khawatir dengan keselamatannya setelah ini. Gulf menggeleng membayangkan seperti apa Kit akan memarahinya kalau Gulf sampai menunda keberangkatan mereka mencari makan siang dan membuat kit terlambat praktek selanjutnya.

"Ckk, beruntung kamu seniorku," cicit Gulf sambil mengambil posisi duduk di samping kemudi.

"Ah, junior yang baik," Kit bergumam dengan senyum penuh kemenangan.

Setelah semua orang sudah berada di dalam mobil dengan tenang Ben mulai menginjak pedal gas, melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang meninggalkan area rumah sakit.

Sepanjang mobil berjalan menuju Siam ke empat Dokter muda terus mengganti topik obrolan. Kit dan Tar paling cerewet membuat Gulf dan Ben berulang kali ikut tergelak oleh cerita-cerita random Kit tentang banyak hal.

Dua puluh menit berjalan, mereka sudah tiba di Siam dan menentukan sebuah restoran barat cepat saji sebagai tempat mereka makan siang ini. Mereka mengambil posisi duduk di pinggiran restoran yang memudahkan mereka untuk melihat ke sekitar dan orang yang berlalu lalang.

"Ao, Phi Kit!" Seseorang berseru dari kejauhan. Suaranya membuat empat pasang mata melihat ke arahnya. "Eh, Gulf kamu juga?!" Dia semakin terkejut.

"Ai Mild!" Otomatis Kit dan Gulf menyebutkan nama pemuda itu.

Mild dengan kedua tangan penuh paper bag setengah berlari ke arah orang-orang yang menunggunya dengan penasaran.

"Mild! Kamu masih hidup ya?!" Panggil Gulf lagi sambil beranjak dan memberikan teman lamanya itu sebuah pukulan di kepala.

BACK TO YOU Where stories live. Discover now