Bab 23

1.1K 153 9
                                    

Terlihat suasana angkasa mulai membiru, para awan mulai berkerumun menghalau sinar mentari yang menyengat meskipun sesaat. Hadirnya sebuah angin kencang membuat para bunga mengeluarkan serbuk nya yang langsung disambut oleh bangsa Fairy.

Peri-peri kecil itu mulai berputar diudara menangkap serbuk-serbuk yang bertebaran ke mana-mana, termasuk Fay yang dengan semangat terus menangkap butiran emas itu.

"Memangnya untuk apa bulatan kecil ini?" Tanya Anna sambil mengusap serbuk yang menumpuk diatas rumput liar.

"Kau tidak tahu?" Ujar Fay membawa sayapnya ke atas puncak lutut Anna, dengan manisnya Fay duduk disana.

"Kami para peri bunga selalu mengumpulkan serbuk itu untuk menghiasi sayap agar terlihat lebih indah."

Anna yang tengah memeluk lutut dengan sebelah lengan langsung merubah posisi, membuat Fay langsung mengepakkan sayap kecilnya ke atas udara.

"Emm, padahal sayap kalian sudah cantik." Ujar Anna kemudian.

"Tapi menurutku tidak, sayapku kurang cantik." Balas Fay sambil memutari Anna.

Anna terkekeh pelan kala para peri bunga melakukan hal yang sama seperti Fay, memutari seluruh tubuhnya dengan kepakkan sayap yang mengeluarkan butir-butir bercahya.

Kini Anna tengah duduk diatas rerumputan, tepatnya dihalaman belakang kerajaan Diamond, dirinya hanya menyambut kehangatan musim semi seorang diri. Anna tidak tahu Alaric pergi kemana, karena saat dirinya membuka mata pria itu sudah menghilang, lagi pula Anna sudah terbiasa dengan ketidakhadiran Alaric diwaktu pagi.

Dengan gaun biru yang melekat di tubuhnya, Anna mulai mengangkat ke-dua tangan ke atas langit, seketika dua peri bunga langsung duduk di atas telapak tangan nya, sedangkan yang lain masih melakukan hal yang sama seperti Fay.

Ke-dua peri itu tersenyum ke arah Anna, setelah itu mereka menundukkan kepala nya sesaat, "Siang yang mulia Ratu."

Suara kecil serta imut itu memasuki gendang telinga milik Anna, membuat Anna ikut tersenyum sambil membawa tangan nya sedikit ke bawah.

"Siang juga kalian."  Balas Anna dengan suaranya yang lembut.

Hati kedua peri itu seakan melompat dari tempatnya kala mendengar perkataan Anna, mereka kira rumor tentang Ratu nya yang dingin serta sikap buruknya yang lain itu benar, namun sepertinya salah.

Tanpa Anna ketahui hal yang tengah mengancam dirinya sudah bergerak, merangkak dimana-mana karena tidak semua penghuni dunia immortal menerima dirinya. Namun yang Anna lihat hanya senyuman hangat dari para pelayan juga prajurit, lain halnya diluar gerbang kerajaan Diamond, banyak para pemberontak yang mengincar nyawanya.

Beruntung Alaric tidak pernah membuka suara tentang masalah diluar kerajaan Diamond, karena Alaric tidak mau Anna menampung beban sedikitpun, termasuk masalah yang datang akhir-akhir ini, jika Anna mengetahui nya, bisa dipastikan gadis itu akan terus memikirkan nya.

Dan Alaric akan marah bila hal kecil berhasil mengusik benak Mate nya.

"Yang mulia." Ujar Lucy dari arah belakang dengan sebuah nampan diatas kedua telapak tangan nya.

Anna tidak menoleh karena dirinya tahu siapa yang datang, "Taruh disini saja." Perintah Anna menepuk ruang disamping mahkotanya.

Karena kepala nya sering merasa pusing dan memberat, Anna jadi jarang memakai mahkotanya, mungkin Anna akan membawa benda perak itu dengan kedua tangan nya.

Setelah mendengar perintah, Lucy langsung menaruh nampan berisi cemilan nya diatas rerumputan dekat dengan Anna.

Fay yang melihat sebuah makanan tentu sangat bersemangat, dirinya langsung mengepakkan sayap ke tempat cemilan itu berada. Anna tidak keberatan, dengan senang nya Anna mulai memakan cemilan tersebut di ikuti dengan para peri bunga yang lain.

DESTINY WITH THE DEVIL IIWhere stories live. Discover now