The Boxing Champion (5)

213 35 10
                                    

Haii akuuu up lagiiw🖤💚

Hari ini mingyu bangun pagi dengan penuh semangat, Ia membersihkan dirinya dan mengoleskan pomade ke rambutnya. Saat ia sedang mengenakan T-shirt nya, bunyi bel pintu membuatnya terburu-buru untuk membuka pintu. Dan pemuda manis didepannya membuat mingyu melupakan cara bernafas. Sangat imut.

"Apa kamu sudah siap? Ahh iya dimana kita akan bermain" Ucap seungcheol penuh antuasias.

"Tunggu sebentar" Mingyu berlari kembali ke kamar, memasukkan tas dan ponsel ke dalam sakunya, lalu mengeluarkan dua botol air dari kulkas. Setelah siap mingyu keluar dan berjalan disamping seungcheol.

"Kamu ingin kemana? Kita akan pergi kesana" Tanya mingyu.

Seungcheol mengerutkan wajahnya dengan sedih ketika mendengar ini.

"Aku tidak tau karena aku belum pernah berpergian selain ke sasana dan tempat tinju.." Seungcheol mengerutkan wajahnya sedih.

"Apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi saat masih kecil tapi kamu belum sempat kesana" Tanya mingyu lembut sambil menyalakan navigasi di handphonenya. Mereka sudah berada didalam mobil sekarang dan masih kebingungan harus pergi kemana.

"Saat aku masih kecil...umm..." Seungcheol berpikir berat berusaha mengingat masa kecilnya dan kemudian dia teringat suatu tempat.

"Taman hiburan!" ucap seungcheol bersemangat.

Mingyu menyesali keputusannya bertanya pada seungcheol. Jujur saja, ia takut akan ketinggian tapi ia tidak mau membuat seungcheol sedih. Jadi mingyu menghela nafasnya dan segera mengendarai mobilnya.

Hari ini bukan akhir pekan, dan hanya ada sedikit orang di taman bermain. Seungcheol sangat bersemangat sejak menginjakkan kakinya di gerbang taman bermain. Seungcheol segera menarik tangan mingyu dan memesan tiket untuk mereka berdua.

Seungcheol benar-benar menyeret mingyu ke wahana manapun yang ia ingin mainkan.

"Mingyu ayo mainkan itu! "

"Mingyu, itu juga terlihat menyenangkan!"

"Mingyu ayo naik roller coaster!"

"Mingooo ayo naik komidi putar !"

Mingyu mengaku bahwa dia adalah tipe energik, tapi jika itu diajak ke teman bermain membuat jiwanya hilang entah kemana.

Akhirnya, setelah memainkan wahana keenam. Mingyu menyerah dan mengajak seungcheol untuk makan dan istirahat di restoran. Seungcheol tertawa keras di belakangnya, menertawakan fakta bahwa seorang mingyu benar-benar penakut jika diajak bermain roller coaster!

Mereka sudah duduk berhadapan di restoran sekarang. Semua makanan sudah tersaji didepan mereka berdua. Tapi mingyu yang biasanya semangat jika itu tentang makan hanya terdiam lemas. Berbeda dengan seungcheol yang terus mengoceh tentang betapa serunya permainan sambil terus memakan makanannya.

"Apa yang akan kita lakukan di sore hari? "Setelah menghabiskan makanannya, Mingyu menyandarkan punggungnya ditembok.

"Sore ummm ..." Ucap seungcheol sambil mengeluarkan peta taman bermain yang ia dapatkan dari petugas tadi.

"Wahh ternyata permainan di sore hari lebih seru, Lihat gyu! akan ada Galeon, korsel, merry-go-round dan rumah hantu!"

"Bermain disini lagi? Ayolah aku takut hantu dan ketinggian! Benar-benar gila..." Keluh mingyu dengan wajah masam.

"Aku akan membawamu ke tempat lain, gimana?"

"Okee ayoo"

Sore itu, tepat pukul jam 5. Mingyu membawa seungcheol ke pantai. Mereka berdua berjalan-jalan untuk menyaksikan matahari terbenam. Saat matahari mulai beranjak terganti oleh gelapnya malam. Mingyu mengajak seungcheol untuk makan di restoran seafood yang dekat dengan panorama laut.

Mereka bingung harus memesan apa jadi mereka menyerahkan pada keputusan owner restoran untuk menyajikan hidangan special. Alangkah terkejutnya mereka saat melihat lobster besar disajikan di meja mereka.

"Astaga aku hampir pingsan saat melihat lobster ini!"

"Ya Benar-benar besar. Kita harus bisa menghabiskan semua ini"Ucap mingyu dan diangguki oleh seungcheol.

Langit malam yang dihiasi bulan dan bintang menemani suasana romantis antara kedua insan itu. Mereka duduk bersebelahan di pasir pantai sambil menikmati debaran ombak yang tenang.

Mingyu yang menyadari seungcheol hanya memakai kaos pendek ia dengan segera melepaskan jaketnya sendiri dan memakainya pada seungcheol.

Seungcheol menoleh saat merasakan tangan hangat memakaikan jaket untuknya. Ia melihat wajah mingyu yang tersenyum kearahnya. Seungcheol yang salah tingkah tidak tahu harus apa langsung menundukkan kepalanya berpura-pura bermain pasir.

"Kamu tahu, ada seseorang yang selalu menganggu pikiranku setiap saat. Sejak pertama kali bertemu, dia memberiku kesan yang tak akan pernah ku lupakan. Dia benar-benar cuek dan menakutkan tapi sekarang berbeda. Dia manis dan lucu."

"Kamu pasti tau siapa dia kan?" Tanya mingyu sambil menatap langit malam.

Seungcheol yang tengah asyik bermain pasir menegang seketika dan menjawab.

"Aku tidak tau"

Mingyu sebenarnya gemas dengan jawaban seungcheol. Entah seungcheol memang benar-benar tidak tau atau bagaimana.

"Kamu akan tau sekarang." Ada keheningan lagi.

"Jadi maukah kamu menjadi kekasihku? Seungcheol?" Tanya mingyu sambil mengarahkan pandangannya pada seungcheol.

"Hei aku lebih tua dari mu 2 tahun. Kamu harus memanggilku hyung!" Ucap seungcheol sambil memukul bahu mingyu. Mingyu yang diperlakukan demikian hanya tertawa. Ia dapat melihat rona merah di pipi putih seungcheol.

"Baiklah, Seungcheol hyung maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya mingyu lagi sambil memegang tangan seungcheol.

Seungcheol mengangguk dan segera memeluk mingyu untuk menyembunyikan pipinya yang semakin memerah. Dan malam itu bintang,bulan serta laut yang tenang menjadi saksi kisah cinta yang manis diantara mereka berdua. Mereka tidak melepas pelukan satu sama lain karena mereka adalah sumber kehangatan bagi satu sama lain.

Mingyu fell first but seungcheol fell harder.

GYUCHEOL STORIES COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang