9. Luo Huang

923 105 6
                                    

Shen Jiu terbangun dari tidurnya. Lagi-lagi mimpi itu, terkadang Shen Jiu memimpin sesuatu yang aneh.

Seperti kobaran api, dan darah di tangannya.

Shen Jiu mencoba untuk bergerak, namun tangan seseorang memeluknya dengan sangat erat.

Tempat tidurnya juga terasa sangat empuk, Apakah Zhuzhi Lang mengganti tempat tidur dengan jerami yang baru?

Mata Shen Jiu melebar. Ini bukan di kuil, tapi kamar asing. Yang lebih mengejutkan, Luo Binghe sedang berbaring di samping nya.

"Oh, kau bangun juga akhirnya. Tadi aku mau membangunmu untuk memberikan pilnya lagi, jadi -"

Plak

Sebuah bantal melayang tepat ke wajah tampan Luo Binghe. Shen Jiu segera meringsut ke ujung tempat tidur dengan posisi Siaga.

"Hei tenang lah." Ucap Binghe sambil menyingkirkan bantal itu dari wajahnya.

Shen Jiu kelihatan masih tidak percaya, jadi Binghe tidak ada pilihan selain menyingkir dari tempat tidur.

"Lihat, aku tidak melakukan apapun selain mengobatimu. Apa kau tidak ingat kejadian semalam?" Tanya Binghe.

Shen Jiu ingat tadi malam ia hampir di lecehkan oleh seorang tamu, lalu Binghe entah dari mana muncul dan menyelamatkannya.

"Dia menolongku...?"

"Ah kau belum makan, kan? Aku akan ambilkan makanan dulu. Kau tunggu di sini jika masih ingin menenangkan diri." Ucap Binghe, ia pun meninggalkan kamar.

"Sebenarnya apa yang terjadi..." Bingung Shen Jiu.

Binghe menuruni tangga menuju lantai bawah untuk meminjam dapur penginapan.

Ada beberapa menu yang Binghe pikiran untuk di buat, mungkin bubur pilihan terbaik untuk orang yang sedang sakit.

Baru saja turun, Binghe melihat seorang anak yang sangat ia kenali tengah berdiri di depan meja penjaga penginapan.

"Apa yang dia lakukan di sini?" Kaget Binghe melihat anaknya.

Luo Huang nampaknya hendak memesan kamar, namun selalu di tolak oleh penjaga penginapan karena anak itu masih di bawah umur.

"Ayolah paman, aku tidak mungkin tidur di luar." Mohon Luo Huang.

"Tidak bisa, setidaknya kau harus di dampingi orang dewasa jika ingin menginap." Jelas penjaga tersebut. Luo Huang mulai putus asa, kemana lagi dia harus mencari.

"Huang." Panggil Binghe.

Merasa terpanggil oleh suara yang begitu ia kenal. Ragu-ragu Huang membalikan tubuhnya dan terkejut melihat ayahnya sendiri berdiri di belakangnya.

"A.. ayah..?"

"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau tidak belajar di Sekte." Tanya Binghe dengan nada tegas.

Luo Huang tidak menjawab, kepalanya menunduk takut dengan mata berkaca-kaca. Huang paling takut jika ayahnya marah.

"Jawab ayah." Tanya Binghe penuh penekanan.

Tak mendapat jawaban, Binghe langsung menarik tangan Luo Huang. Menyeretnya ke kamar yang tadi di tempati Shen Jiu.

Mendengar suara pintu terbuka, Shen Jiu menoleh ke arah pintu. Binghe kembali dengan membawa seorang anak kecil kisaran umur 8-9 tahun.

"Siapa anak itu?" Heran Shen Jiu.

"Tunggu di sini, ayah akan segera kembali." Perintah Binghe sebelum pergi.

Kelahiran kembali sang penjahatWhere stories live. Discover now