"Al" ucap Zee, lalu menggeser tanda telepon.

📞📞📞

"Hello babe" sapa Alresh ketika sambungan telepon sudah terhubung.

"Hello" balas Zee dengan suara serak khas bangun tidur.

"Baru bangun tidur ?" Tanya Alresh.

"Iya"jawab Zee.

"Tumben kamu tidur siang" ujar Alresh.

Aduh gimana ini, masa gue jawab semalam gak tidur. Batin Zee.

"Sayang" panggil Alresh.

"Emm ya, tadi aku ketiduran pas selesai beberes" ujar Zee.

"Kamu belum makan siang berarti" ujar Alresh.

"Belum, kamu gak lagi sibuk ?" Jawab dan tanya Zee.

"Masih ada sedikit waktu setelah makan siang" ucap Alresh.

"Kamu jangan lewatin makan siang" ujar Zee.

"Sudah makan sayang aku" jawab Alresh.

"Good boy hehe" -Zee.

Alresh tersenyum dengan suara Zee.

"Oh ya sayang, aku mau tanya" ujar Alresh.

"Apa" jawab Zee.

"Benar kemarin kamu ketemu ... Ayra ?" Alresh bertanya dengan menjeda nama Ayra di belakang.

Zee terdiam beberapa saat.

"Sayang" panggil Alresh.

"Iya, dia lagi sama Arzan" jawab Zee, ia berusaha menetralkan suaranya.

"Dia tidak bilang bersama Arzan" ujar Alresh.

Terus hubungannya apa Alresh, ucap batin Zee.

"Kamu chat-an sama dia ?" Pertanyaan itu tiba tiba meluncur keluar dari mulut Zee.

Alresh terdiam mendengar pertanyaan dari Zee.

Begitupun Zee yg diam menunggu jawaban dari Alresh.

"Semalam dia chat ngasih tahu itu, ya hanya itu saja" jawab Alresh.

"Oh hanya itu saja" ucap Zee.

"Iya sayang" ujar Alresh.

"Al sudah dulu ya, aku mau siap siap berangkat kuliah" ucap Zee.

"Oh ya hari ini sabtu ya ada kuliah sore" ucap Alresh.

"Iya, sudah dulu see you..."

☎️☎️☎️
Dan tanpa menunggu balasan dari Alresh, Zee sudah memutus sambungan telepon mereka.

Zee menghela nafas setelah kembali meletakkan ponselnya ke tempat semula. Matanya terpejam serta tangannya ia letakkan di atas dahinya, tahu kan kalian posisinya.

"Jadi mereka masih saling chat" ujar Zee.

"Menambah beban pikiran ku saja" kali ini Zee berucap dengan sekitaran mata yang sudah basah. Sudah bisa ditebak bukan. Ya, ia menangis.

"Kamu itu kenapa sih Zee, ... hiks ... kalau begini kan namanya lo gak percaya sama Alresh, ... Ibu ... " Zee menangis sejadinya.

"Kenapa dengan aku, ..." ucap Zee, jujur saja ia bingung ada apa dengan dirinya. Perasaan gelisah, sedih dan takut melanda dirinya. Dan yang bisa ia lakukan hanya menangis.

Semalam bercerita dengan temannya, Lisya. Sama sekali tidak membuatnya lega, ia hanya bisa cerita saja, belum mengeluarkan semua unek uneknya.

 Sama sekali tidak membuatnya lega, ia hanya bisa cerita saja, belum mengeluarkan semua unek uneknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ZEERESH "Our Story"Where stories live. Discover now