11. Belanja bulanan

2.5K 313 55
                                    

***

Hari ini mereka memutuskan untuk belanja bulanan di supermarket yang tidak jauh dari rumah

Mark tidak menyangka bahwa 4 bocah smp ini jika disatukan bisa sememusingkan ini

"Adek jangan semua jajanan dimasukin" ujar mark

"Tapi semuanya kayanya enak"

"Abang, boleh coba ini ga?" Tanya jeno sambil menunjukkan sebuah botol bir

"Engga, masih smp gaboleh minum begituan"

"Haechan kemarin minum" ujar jeno polos

Haechan yang disebut namanya langsung menoleh dan menatap jeno kaget

"Apaan! Gue cuman nyobain minuman alumni!" Ujar haechan mencoba membela diri

"Gaboleh ya, ga baik buat perut, kalian masih kecil" ujar mark

Haechan mendecak sebal lalu menatap jeno kesal

"Kenapa?" Tanya jeno bingung di tatap begitu

"Gaboleh gitu" ujar mark

"Sok polos banget, nyebelin" ujar haechan kesal

"Dih apaansih lo, gausah ngomong gitu, udah jelas jelas salah lo" ujar renjun yang baru datang dengan tangan yang penuh dengan nugget, jamur enoki, bumbu dapur dan lain lain

"Belain aja terus, giliran gue gaada yang belain" ujar haechan

"Udah udah, jangan pada ribut, mending kalian pilih jajan masing masing sana"

Haechan memutar bola matanya malas lalu pergi dari sana

"Tu anak ga jelas banget sih bang"

"Udah yaa, jangan di ributin gitu" ujar mark

"Maaf ya bang" ujar jeno

"Engga kok, bukan salah kamu, haechannya aja yang lagi sensi"

"Abang, adek mau beli yupi ya"

"Iya ambil aja sana"

***

Sesampainya dirumah yang pertama turun adalah haechan

"Eh bantuin dong" ujar renjun saat melihat haechan akan masuk rumah

"Itu kalian berempat aja ga cukup?"

"Adek kan punggungnya masih sakit, gaboleh bawa yang berat berat" ujar renjun

"Tuh jeno badannya gede gitu" ujar haechan

"Bantuin gak!" Ujar renjun kesal

"Gamau!"

"Udah udah, aduuuhh, berantem mulu" ujar mark stres

"Kamu kalo cape langsung tidur aja chan, dari pada mancing emosi mulu" ujar mark langsung membuka bagasi dan membawa barang belanjaan yang sekiranya bisa ditanggung tangannya

Haechan menjulurkan lidahnya kearah renjun lalu masuk kerumah membuat renjun rasanya ingin mencabik cabik wajah saudaranya

"Sini, adek bawain yang kecil kecil aja" ujar jaemin

Dan sisanya jeno yang menanggung sehingga berujung renjun tidak kedapatan tugas apa apa

"Dih, dia sendiri aja gabantuin" ledek haechan saat renjun masuk dengan tangan kosong

Renjun bersiap melempar sendalnya kearah haechan namun anak itu segera berlindung di balik jaemin yang baru keluar dapur

"Iihh kok lempar lempar sendal sih" omel jaemin

abang  pulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang