7. Kaget

2.2K 272 19
                                    

***

Mark jauh lebih sibuk dari lagi sebelumnya

Ia harus menyiapkan sarapan, membantu si bungsu menyiapkan peralatan sekolahnya dan mengecek obat obatan renjun

"Selain jeno, semua berangkat dan pulang sama abang" ujar mark

"KENAPA GITU?"

"Jeno ada latihan basket, dan kalian gaada kegiatan lain, jadi pulang sama abang!"

"Gue kan mau nongkrong dulu!?"

"Kalian pulang jam 12.30 haechan, abang pulang jam 3, memangnya ga cukup? Mau bahas apa kamu di tongkrongan? Reformasi sampe berjam jam"

"Ck! Suka suka gue lah mau sejam kek dua jam kek-"

"Nurut!"

"Iya iya"

"Udah selesai makannya?"

Renjun mengangguk saat perhatian mark kembali teralih kepadanya

"Minum obatnya, jangan kemana mana sampe kita pulang sekolah, istirahat, jangan ngerjain proker apapun atau tugas apapun dulu, ngerti?"

Renjun hanya mengangguk saja, ia juga berniat tidur seharian

"Sini hpnya"

"Mau ngapain?" Tanya renjun namun tetap mengeluarkan ponselnya

"Kalo ada apa apa, tekan satu, nanti nyambung ke abang, oke?"

Renjun mengangguk

"Adek udah belum? Gaada yang ketinggalan kan?"

Jaemin menggeleng lalu memakai tasnya

"Kita sekolah dulu ya" ujar jaemin sambil melambaikan tangannya kepada renjun

Renjun terkekeh kecil lalu mengangguk dan melambaikan tangannya

"Jeno, ingat, pulang sebelum jam 9"

Jeno mengangguk lalu memasang jaketnya

"Ayo haechan, nanti telat"

"Sabar elaaah" ujar haechan lalu buru buru memakai tasnya

"Adek ngapain lagi turun?" Saat melihat jaemin turun dari mobil lagi

"Ada yang ketinggalan" ujar jaemin segera berlari masuk ke rumah

"Apa yang ketinggalan?" Tanya renjun yang masih di dapur

Degh

Renjun benar benar kaget saat jaemin memeluknya erat

"Cepat sembuh ya" ujarnya cepat lalu segera melepas pelukannya

"I i iya" ujar renjun sedikit kaget

Ini pertama kalinya jaemin memeluknya, ia sedikit kaget

Ia menatap jeno yang juga masih ada disana

"Apa?" Tanya jeno bingung

Renjun salah tingkah sendiri karena jeno tampak kebingungan

"Mau dipeluk juga?" Tanya jeno polos

Renjun menghela nafasnya lalu menggeleng, anak ini memang kelewat polos

Namun di detik berikutnya renjun benar benar mematung karena jeno memeluknya

"Je jen?"

"Ya?" Tanya jeno lalu melepas pelukannya

"Lo ngapin?" Tany renjun heran

Mungkin kalau jaemin yang melakukannya renjun akan paham

Namun jika jeno yang melakukannya, renjun rasanya benar benar kaget

"Lo mau di peluk kan?"

"Hah? Engga ya anjir?"

"Oh... kirain"

Rasanya rahang renjun mau jatuh saja melihat kepolosan jeno

Anak itu seperti tidak melakukan kesalahan apapun dan pergi begitu saja membuat renjun menatapnya tidak percaya

"Gajelas anjir" ujar renjun sambil menggeleng

***

"Ingat, kalo nunggu abang jangan jauh jauh, ngerti?"

Keduanya mengangguk lalu segera turun dari mobil

Keduanya berjalan ke arah smp sedangkan mark harus memarkirkan mobil terlebih dahulu

"Lo ke kelas duluan, gue masih mau ke warung depan" ujar haechan

Jaemin mengangguk namun belum sempat mereka berpisah beberapa anak laki laki menghampiri jaemin

"Woi! Lama amat!"

Jaemin sedikit canggung saat mereka merangkulnya, ia menoleh kearah haechan yang masih menatapnya bingung

"Ayo buruan" ujar mereka segera menarik jaemin

Haechan masih diam di tempatnya, ia bingung kenapa jaemin tampak ketakutan dan menatapnya tadi

Ia juga tidak pernah mendengar jaemin punya teman

Namun barusan ia melihat jaemin punya banyak teman

Atau mungkin jaemin memang tidak terlalu ekstrovert seperti dirinya?

Ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya dan segera bergabung dengan teman temannya di warung depan

***

Yang mereka tidak ketahui adalah bahwa jaemin sedang di bawa ke gudang belakanh sekolah

Ia hanya bisa menunduk takut saat tasnya di bongkar

"Mana tugas gue?"

"Se semalam saudara gue sakit, jadi gabisa ngerjain tugas"

BRUK

Jaemin meringis pelan saat punggungnya membentur kursi kursi bekas yang ada disana

"Sa sakit" ujar jaemin

"Gue udah suruh lo kerjain tugas gue! Kenapa ga dikerjain?!" Ujar anak itu

"Ta tadi kan gue udah jelasin"

PLAK

Anak itu memukul kepala jaemin keras

"Gue ga perduli! Mau sodara lo sakit, sodara lo meninggal atau apapun!"

BRUK

Jaemin meringis lagi saat pinggangnya di tendang sampai terjatuh

Baru saja anak itu ingin melayangkan pukulannya bel masuk sudah berbunyi

"Pulang sekolah habis lo sama gue" ujar mereka lalu pergi begitu saja

Jaemin segera berdiri lalu membersihkan pakaiannya

Ia berjalan sedikit tertatih karena punggung dan pinggangnya yang sakit

Ia harus cepat karena kelasnya di lantai dua

"Jaemin?" Gumam haechan yang melihat jaemin baru saja menaiki tangga

"Lah tadi kan udah ke kelas duluan" ujar haechan bingung

abang  pulangWhere stories live. Discover now