"Giliran gue pada semangat lo," dumal Mingyu.

"Emang udah nasibnya lo selalu dinistain sama member grup sendiri," ujar Lisa dengan diiringi tawanya.

Mingyu menghela nafas pasrah. Ia memperhatikan member lain yang masih berebut ingin memberinya hukuman. Hingga pada akhirnya mereka memilih Vernon saja yang memberi hukuman karena pria itu tidak ikut nimbrung seperti mereka.

"Karena gue baik, jadi hukumannya hyung harus bikin cemilan malam ini buat kita," ujar Vernon dengan santainya. Sontak member lain berteriak setuju atas hukuman yang diberikan oleh Vernon.

"Buset kenapa hukumannya diluar konteks begini?" ujar Mingyu dengan ekspresi terkejutnya. Bagaimana bisa disaat yang lain mendapat hukuman dance atau menyanyi, dirinya malah diminta untuk membuat cemilan untuk mereka. Benar-benar para manusia yang pandai memanfaatkan situasi.

"Asyik makan-makan lagi kita," sorak Dokyeom diikuti oleh Dino, Seungkwan dan Hoshi.

"Kali ini gue dukung Vernon," ujar Jennie dengan diiringi tawanya.

"Ayo, gyu. Udah ada reverensi belum buat bikin apa?" ujar Jisoo.

"Kalian emang bener-bener nyari kesempatan dalam kesempitan!" kesal Mingyu, namun pria itu tetap menuruti hukuman dari Vernon. Ia menghampiri staff untuk menanyakan bahan-bahan yang sekiranya bisa ia buat untuk cemilan.

Sedangkan member Seventeen dan Blackpink memilih untuk mengakhiri sesi games kali ini. Sangat curang sekali bukan, setelah Mingyu mendapatkan hukuman mereka malah mengakhiri permainannya. Bagaimana tanggapan Mingyu? Ia hanya bisa pasrah melihat member lainnya malah sibuk bercanda satu sama lain. Percuma saja ia protes, mereka tak akan ada yang menghiraukannya.

***

Jennie termenung seorang diri di dekat tenda. Setelah kejadian yang dimana kekasihnya ketahuan melakukan pelecehan terhadap Jisoo, member Seventeen dan Blackpink seperti berjaga jarak dengannya. Ini memang bukan salah dirinya, tapi ia sadar bahwa ia malah membela Taehyung tanpa tahu kebenarannya. Hal itu terungkap saat ia tidak sengaja mendengar percakapan Taehyung dan juga Namjoon di villa. Ia berniat ingin mengantarkan makanan ke kamar pemuda itu, namun yang ia dapatkan justru pengakuan dari kekasihnya yang melakukan tindakan tersebut pada Jisoo dengan alasan pemuda itu memiliki perasaan padanya. Ia terkejut tentu saja. Ia merasa malu kepada Jisoo dan Joshua yang malah membela orang yang salah.

Selain itu juga, hubungan Taehyung dan Jennie renggang setelah ia mengetahui kebenarannya. Hingga saat ini pun masih tidak ada kejelasan yang pasti mengenai kelanjutan hubungannya. Bahkan Taehyung seolah tidak peduli Jennie mengabaikannya. Berbeda dengan dirinya yang merasa sangat tersakiti oleh tindakannya.

Jennie melirik ke arah kumpulan member lain yang tengah bercanda di sana. Ia jadi rindu kebersamaan dengan mereka. Ia terlalu egois dengan memikirkan perasaannya. Pandangannya beralih pada Jisoo dan Joshua yang terlihat tengah berbincang, lalu Lisa dan Seungcheol yang tengah memperdebatkan sesuatu, serta Rosé dan Minghao yang semakin harmonis. Ia jadi merasa iri dengan hubungan mereka sedangkan dirinya malah harus disakiti oleh pria.

Seseorang menepuk bahunya dari samping. Ia menoleh saat menemukan Wonwoo di sana yang tengah menatapnya dengan senyuman tipisnya. Tangannya terulur ke depan seolah mengajaknya untuk ikut bersamanya. Tanpa menunggu lama, ia menerima uluran tangan tersebut lalu bangkit dari duduknya. Setidaknya masih ada seseorang yang mau mengulurkan tangan padanya setelah apa yang terjadi sebelumnya.

Keduanya duduk di sisi tebing yang menghadap langsung pemandangan lampu pedesaan. Tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun dari keduanya. Mereka sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga pada akhirnya Jennie memecahkan keheningan diantara mereka.

"Salah ya kalau aku iri sama mereka yang bisa dicintai dengan tulus oleh pasangannya," ujar Jennie tanpa menolehkan pandangannya sedikit pun.

"...disaat aku udah naruh kepercayaan sama seseorang, nyatanya aku hanya dijadikan pelampiasan semata. Dan sekarang aku kehilangan kepercayaan dari sahabat aku karena kebodohan aku sendiri yang bisa-bisanya percaya sama orang yang jelas udah ngelakuin kesalahan."

Wonwoo menoleh setelah dirasa ucapan Jennie terhenti. Ia menatapnya dari samping. Mungkin gadis itu masih belum menyadarinya terlihat dari pandangannya yang tetap fokus ke depan.

"Sekarang orang yang aku percaya ninggalin aku sendiri tanpa merasa bersalah. Bukankah harusnya aku yang marah sama dia ya? Eh malah dia sendiri yang memutuskan pergi tanpa pamit," ujar Jennie seraya tertawa miris. Sungguh miris sekali bukan kisah cintanya?

Jennie menundukkan kepalanya setelah dirasa air matanya siap menetes. Ia buru-buru mengusapnya, namun justru air mata itu semakin mengalir di pipinya. Rasa sesak didadanya semakin terasa mengingat bagaimana rasa sakit yang ia terima dari seseorang yang begitu ia cintai. Hingga tanpa sadar Wonwoo sudah berada di sampingnya, meraih bahunya untuk masuk dalam pelukan hangatnya. Seketika tangisan Jennie pecah saat itu juga.

Wonwoo mengusap rambut panjang gadis yang kini berada didekapannya. Ia membiarkannya menangis tanpa ingin menyelanya hanya untuk berbicara. Keyakinan untuk melepaskannya urung setelah mendengar bagaimana tersiksanya batin gadis itu. Ia memejamkan kedua matanya, kali ini ia tidak boleh menyerah. Biarkan dirinya yang menjadi pelengkap kebahagian gadis itu yang sebelumnya belum sempat ia dapatkan.

***

Wonwoo mengajak Jennie untuk menghampiri sepasang kekasih yang tengah bermesraan di dekat tenda. Ia harus membantu Jennie menyelesaikan permasalahannya dengan Jisoo. Bagaimanapun juga mereka masih di grup yang sama, jangan sampai hubungan mereka renggang hanya karena kesalahpahaman.

Jennie sempat ragu untuk mendekat, namun setelah ia kembali diyakinkan oleh pria di sampingnya, pada akhirnya ia memberanikan diri untuk menghampiri keduanya.

"Unnie..."

Sepasang kekasih itu menoleh secara bersamaan ke arah samping. Mereka mengerutkan keningnya bingung melihat Jennie seperti canggung saat ditatap keduanya.

"Kenapa, Jen?" tanya Jisoo.

"Emm... bisa bicara sebentar gak? Ada yang mau gue omongin."

Jisoo menoleh ke arah sang kekasih untuk meminta persetujuan darinya dan pria itu menganggukkan kepalanya seolah mengizinkannya untuk bebicara dengan Jennie. Keduanya menjauh dari sana meninggalkan Joshua yang menatap penuh tanya ke arah Wonwoo. Sedangkan pria itu mengerutkan keningnya bingung karena tatapan intimidasi dari hyungnya.

"Ngapain hyung natap gue gitu?"

"Habis ngapain kalian?"

Wonwoo mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"

"Hayo jujur lo apain Jennie sampe matanya sembab gitu?"

Wonwoo mengedikkan kedua bahunya. Ia berlalu meninggalkan pria itu yang menatap kepergiannya dengan wajah cengonya karena merasa diabaikan oleh Wonwoo.

"Punya adek gini amat," gumam Joshua.

***

Siapa di sini yang kangen sama Seventeen dan Blackpink di cerita ini?

Akhirnya aku bisa update di sini lagi guys😭
Jujur aja sih dibandingkan platform lain lebih nyaman nulis di wattpad😅 Mungkin karena dari tahun 2017 sering baca cerita di sini jadi udah terlanjur nyaman sama wattpad🥰

Menurut kalian cerita ini harus berlanjut apa bikin cerita baru lagi? Minta pendapatnya yaa hehe..

Terima kasih ya yang masih setia menunggu update cerita ini. Sampai jumpa di next chapter👋

Idol Love StoryWhere stories live. Discover now