(10) blame #1

11 2 0
                                    

Habis chapter blame dan chapter sesudahnya bakal full romance makanya aku mau update habis bulan puasa wkwk.

Now playing : AB6IX - Blind For Love

🦊🐤--

Setelah kejadian injakan maut tadi, Yeonjun kembali kepada teman-teman di warkop tadi. Mereka memang memiliki tujuan mengerjakan tugas bersama sambil santai gitu tahunya si Yeonjun malah pergi bersama cewek Kim berambut panjang tadi.

"Yeonjun? "

Laki-laki Choi mendongak, menatap teman kelompoknya. Teman-teman satu kelompok dengan Yeonjun sudah menatap tak enak kepadanya.

"Jangan nitip nama saja lo. "

Yeonjun meringis, meminta maaf karena sedari tadi ia bengong. Otaknya mengingat selalu kejadian Yeri dikasari tadi, entah mengapa, Yeonjun menyalahi dirinya sendiri karena tidak menolong Yeri.

"Slide ini biar gw yg ngetik sama cari-cari buku di perpus besok. "

Sedikit lama, tugas mereka akhirnya rampung. Salah satu pemuda mengajak semua untuk makan, ia yg mentraktir.

"Tapi gw ada urusan. Kalian makan aja, gw mau pergi. "

"Urusan? Urusan apa? "

"Urusan menuntaskan semua yang menghalangi gw, " Ucap Yeonjun tersenyum ceria lalu pergi. Dirinya antusias karena Jongsuk mengiriminya pesan.

🦊🐤--

"Sakit bego! "

Sudah beberapa menit, Wooyoung sudah kebal dipukuli Yena. Perempuan itu jika merasa kesakitan di tengah Wooyoung membersihkan jempol bengkaknya selalu menabok pundak Wooyoung. Dan tidak lupa kata-kata mutiara ya:)

Muka Wooyoung yg sudah lelah kali ini :

Muka Wooyoung yg sudah lelah kali ini :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sialan..... Sakit banget ini...."

Wooyoung mendecih, Yena sekarang udah nangis pasrah. "Jangan nangis, nanti ingus lo kena gw. "

Yena menatap tajam Wooyoung, Wooyoung mendongak dan tatapan juteknya juga beradu dengan tatapan tajam Yena. "Dih muka lo songong am-BAJINGAN! "

Wooyoung sengaja menekan jempol bengkak Yena biar kapok tuh anak. Yena udah nangis nggk ketulungan, nabok nabok punggung Wooyoung.

"Udah selesai. "

Melihat Yena masih nangis tersedu-sedu, sayangnya Wooyoung tidak peduli kawan-kawan. Dia hanya pergi mencuci tangan dan mengambil ponselnya, membiarkan Yena menangis kesakitan. Toh nanti tiba-tiba dia main di sampingnya.

Memang benar.

Dengan menangis, Yena mengambil ponselnya lalu berjalan pelan mendekati Wooyoung. Ide jahil muncul di kepala Wooyoung, kaki yg nggk terlalu panjang itu ia selonjorkan panjang-panjang biar Yena tersandung. Tak lupa memasang wajah tanpa dosa.

Berdamailah Dengan Dirimu (Wooyoung Yena) |B×G|Where stories live. Discover now