Chapter 1. Pertemuan

300 26 5
                                    

Aku membuka mataku saat sinar matahari menembus gorden kamarku.

"*Menguap* Sudah pagi ya?" Kataku masih mengantuk.

Aku bangun dari tidurku lalu membuka gorden jendela. Saat gorden terbuka, pemandangan kota di pagi hari dapat terlihat.

Aku pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mandi, lalu pergi ke dapur untuk sarapan. Aku membuka lemari es, mengambil sereal dan susu yang ada di dalam lemari es, menuangkan sereal dan susu yang kuambil di mangkuk, lalu mulai memakannya.

Sudah seminggu sejak aku bangun di dunia ini. Ciel tidak bisa dihubungi. Aku merasa diriku melemah dari sebelumnya. Aku juga telah kehilangan banyak skillku, tapi tidak semua. Pada dasarnya skill yang kumiliki saat ini hampir sama saat aku bangkit menjadi True Demon Lord, kecuali tanpa skill ultimate [ Wisdom King Raphael ] dan skill ultimate [ Storm King Veldora ].

Aku telah mencari informasi terkait dunia ini, dan informasi yang kudapat cukup menarik. Dunia ini dikenal sebagai Bumi, mirip seperti Bumi tempat aku hidup sebelum bereinkarnasi.

Di Bumi ini tidak ada namanya negara melainkan kota, Kota A sampai Kota Z, yang menurutku cukup aneh. Orang-orang disini juga tidak memiliki nama belakang.

Di dunia ini juga terdapat sebuah pekerjaan yang dinamakan 'Pahlawan'. Pahlawan ini bertugas untuk melindungi warga sipil dari bahaya monster, penjahat, bencana alam, dan ancaman lainnya.

Monster di dunia ini dikategorikan menjadi 5 tingkat ancaman, yaitu tingkat ancaman Serigala, Harimau, Iblis, Naga, dan Dewa.

Lalu terdapat sebuah organisasi besar yang bernama Asosiasi Pahlawan. Asosiasi Pahlawan adalah organisasi yang mengelola semua pahlawan yang berada di seluruh kota.

Saat ini aku tinggal di sebuah apartemen di Kota Z. Alasanku tinggal disini karena biaya sewanya cukup murah, juga kota ini lumayan sunyi yang membuatku nyaman.

Aku baru kemarin menyewa kamar di apartemen ini, jadi aku baru di lingkungan ini.

Darimana aku bisa mendapatkan uang untuk membayar sewa? Ternyata di dalam skill [ Stomach ] terdapat sebuah emas seberat 1000 gram. Jadi aku menukar emas itu menjadi uang.

Saat ini aku bukanlah slime melainkan manusia. Aku terlihat seperti berumur 16 tahun, jenis kelaminku adalah laki-laki, walau kelihatannya aku seperti perempuan.

Sepertinya Ciel yang telah menumbuhkan adik kecilku. Terimakasih kepadanya karena akhirnya aku bisa menyebut diriku seorang laki-laki.

Tanpa sadar diriku mengeluarkan air mata saat mengingat Ciel. Aku benar-benar sedih atas kehilangannya dan teman-temanku. Mereka semua telah tiada, sedangkan aku masih dapat menikmati hidup.

Kemudian aku ingat perkataan Ciel. Aku mengusap air mataku yang berjatuhan.

aku menghela nafas, tidak ada gunanya sedih sekarang. Mereka semua pasti menginginkan diriku untuk hidup, terutama Ciel.

"Aku harus terus hidup.... demi mereka semua." Aku menguatkan diri.

Jadi aku menyelesaikan sarapan, kemudian mencuci mangkuk dan bersiap untuk keluar untuk membeli bahan makan siang.

Aku ingin makan siang steak sapi dengan kualitas tinggi, sepertinya aku bisa menemukannya di Kota A.

Ngomong-ngomong aku berada di Kota A saat pertama kali terbangun di dunia ini. Aku telah menjelajahi sebagian kota itu, jadi tahu supermarket bagus yang menjual bahan-bahan makanan.

Aku menggunakan pakaian kasual dengan hoodie agar tidak terlalu mencolok.

Oh iya, aku berenca untuk menyapa tetanggaku, tapi sepertinya ini masih terlalu pagi. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke supermarket yang ada di Kota A terlebih dahulu untuk berbelanja.

Rimuru di Dunia One Punch ManWhere stories live. Discover now