Prolog

314 26 0
                                    

Di sebuah kekosongan, terdapat sebuah pertarungan antara dua eksistensi terkuat di dunia.

Itu adalah pertarungan antara Raja Iblis Rimuru Tempest dan Naga Penghancur Dunia Ivarage.

Pertarungan dua eksistensi terkuat itu telah terjadi selama berjam-jam, berhari-hari, hingga berminggu-minggu.

Banyak bintang dan galaksi telah hancur akibat pertarungan itu.

Mereka saling beradu pukulan, saling melempar sihir untuk melemahkan lawan mereka.

Mereka mengeluarkan semua keterampilan yang ada di gudang sejata mereka untuk menjatuhkan lawan mereka.

Dua eksistensi terkuat itu bertarung dengan kaki yang sama, dan tidak ada habisnya...

Hingga suatu hari, Rimuru terkena serangan mematikan yang diluncurkan oleh Ivarage

•••••
DI PIKIRAN RIMURU

"Arghh.. sial! Dia berhasil mengenai serangannya padaku!"

Serangan mematikan dari Ivarage berhasil mengenai diriku. Serangan itu datang dari pedangnya yang tidak bisa kuprediksi

"Ciel! Ciel! Temukan solusi!" Perintahku pada Ciel.

<<Dimengerti! Mohon bertahan tuan!>> Kata Ciel panik.

"Arggghh! ini sangat menyakitkan! Tolong cepat Ciel!"

<<Selesai. Solusi masalah ditemukan...>> Lapor Ciel.

"Kau berhasil menemukannya? Cepat lakukan!" Perintahku.

<<Baik.... mengorbankan Manas Ciel dan beberapa skill untuk menghapus dimensi ini dan mengirim jiwa Rimuru Tempest ke dimensi lain.>>

"T-tunggu! Mengorbankan dirimu dan mengirim jiwaku ke dimensi lain? APA MAKSUDNYA CIEL?!" Aku terkejut.

<<Ini satu-satunya cara agar tuan dapat selamat.>>

"KALAU BEGITU BATALKAN CIEL! BATALKAN!!" Aku berteriak.

<<Maaf tuan, untuk kali ini aku harus menolak perintahmu.>>

"TIDAK CIEL! AKU TELAH KEHILANGAN TEMAN-TEMANKU, AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN DIRIMU JUGA!!" Air mataku keluar.

<<Maafkan saya, tapi anda harus tetap hidup tuan.>>

"TIDAK! AKU TIDAK PANTAS HIDUP! AKU LEBIH BAIK MATI CIEL!"

Tiba-tiba aku merasa Ciel telah tertarik keluar dari jiwaku.

<<Memindahkan jiwa Rimuru Tempest ke dimensi lain.

"C-ciel!"

Tiba-tiba, kesadaranku mulai memudar.

<<Tuan... tolong tetap hidup demi semua teman-teman anda... dan diriku.>> Kata Ciel dengan nada sedih.

Itu adalah kata-kata terakhir Ciel yang bisa kudengar. Lalu mataku mulai tertutup, kesadaranku telah memudar dan penglihatanku hanya kegelapan pekat.

•••••

Di dimensi lain, di sebuah gang kota yang paling besar dan ramai di dunia itu, terdapat seorang individu yang berpenampilan cantik dengan rambut perak biru.

Individu itu terlihat tidak sadarkan diri dengan posisi duduk berbaring di tembok.

Lalu matanya terbuka, memperlihatkan mata emas yang indah tapi penuh kesedihan.

"Ciel..." Gumamnya

Ia mengeluarkan air mata, lalu menangis selama berjam-jam.

Setelah pulih, ia bangun dari posisinya. Ia mengamati sekeliling, lalu berjalan untuk keluar dari gang tersebut .

Saat keluar dari gang, ia melihat pemandangan kota, banyak gedung-gedung tinggi, dan banyak orang berlalu lalang.

Ia terlihat kebingungan.

"Tunggu sebentar, aku berada di bumi??"

Bersambung...

Semoga kalian suka dengan ceritanya :)

Rimuru di Dunia One Punch ManWhere stories live. Discover now