BAHAYA

53 13 75
                                    

Ali yang hendak masuk ke ruangan Shafiyyah kini beradu tatap dengan Adnan, Mata ali memicing tajam ke arah Adnan. Adnan berhasil melangkah satu langkah di depan Ali untuk bersama Shafiyyah kali ini.

" Hai Ali." Adnan menyapa dengan senyum khas nya ke arah Ali.

Wajah Ali datar dia melewati Adnan cepat, dirinya menghampiri Sofia dan Shafiyyah yang terkejut dengan kehadirannya. Di raihnya tangan Sofia dan di ciumnya membuat Sofia tersenyum ke arah anak lelaki ini.

" Mas Ali kenapa kesini?" Pertanyaan Shafiyyah membuat geram Ali,  jelaslah dirinya mau melihat kondisi Shafiyyah sekarang, dia baru mendapatkan kabar 1 jam lalu dari Sarah.

" Saya mau menjenguk mu Shafiyyah bolehkan?" Ucap Ali yang mencoba tenang padahal di dalam hatinya penuh dengan kekhawatiran tentang gadis di depannya.

" Boleh." Ucap Shafiyyah singkat padahal di balik cadar yang di pakainya sekarang, bibirnya sedang tersenyum melihat tingkah Ali yang menjadi gugup.

****

" Abang gimana keadaan temennya tadi?" Arumi kini menghampiri Adnan yang masih setia menatap leptop di hadapannya.

" Alhamdulillah bunda, dia sudah siuman." Adnan kini melepaskan kacamata yang di pakainya, fokus ke arah Arumi yang kini ada di depannya.

" abang besok sore bisa temenin bunda?" Arumi kini menatap anak sulungnya ini.

" Kemana bun?" Adnan mulai merapikan berkas yang berhamburan di meja ruang tamu. Jangan sampai ibunya membahas lagi tentang pernikahan.

" Ke acara khataman massal dan lomba anak TPA di dekat kompleks kita." Arumi berharap anaknya ini mau ikut bergabung dengannya

" Bisa ko bunda." Adnan menghela nafas panjang.

" Di sana ada Zahra Nurlayla. Anak temen mama yang pernah mama kasih lihat fotonya." Adnan berusaha tersenyum paksa ke arah Arumi, setidaknya ibunya benar-benar tidak menyerah untuk mencarikan jodoh untuk nya. Walaupun Adnan sudah berkali-kali menolak.

" Oke bunda." Adnan sudah tidak bisa menolaknya lagi.

" Oke anak bunda, kamu tidurnya jangan malam-malam yaa." Arumi kini melangkah ke arah kamarnya setelah mengelus pelan bahu Adnan dan tersenyum ke arah anaknya ini.

Sisa  Adnan yang kini mulai menyandarkan bahunya ke arah sofa. Matanya terpejam, Shafiyyah masih saja berputar-putar di pikirannya, bagaimana keadaan gadis itu sekarang? Apakah sudah sehat atau hanya berpura-pura sehat.

Adnan benar-benar mencintai Shafiyyah, dia ingin melindungi gadis itu, dan memberikan yang terbaik untuknya.

Tapi Adnan masih bingung semuanya harus di mulai dari mana, masih ada sedikit keraguan bahwa Shafiyyah akan di terima dengan baik di keluarga besarnya nanti.

****

Ali masih berada di ruang rawat Shafiyyah dirinya duduk di sofa dengan leptop yang menyala di depannya. Di lihatnya gadis yang tengah tertidur damai dan Sofia yang setia di sampingnya membuat Ali tersenyum bahagia.

Keinginan lelaki itu hanya satu ingin yang terbaik untuk Shafiyyah.

Jika Rasulullah mendapatkan Khadijah yang selalu mendukungnya. Ali juga Ingin menjadikan Shafiyyah sebagai Khadijah nya, sosok yang selalu mendukung dan ada di sampingnya sampai ke Surga.

JODOH MENUJU SURGAWhere stories live. Discover now