Part 6 - Pov Syahla

266 181 120
                                    

Cerita ini hanya karangan fiksi ya, jadi jangan dianggap serius.

Bagi yang ga suka silahkan skip. Mudah kan?

Always support Jaxpena ya guys✨💘

Plis jangan copy! Tolong hargai! Karna memikirkan alur cerita tidak semudah jatuh cinta! cnda cinta :v

Note : Vote! Komen & Follow @cndyy_aa6

Banyak typo bertebaran disini, tandain aja kalo ngeliat.

Thx you & Happy Reading Everyone.

.
.
.
.

Pov On

Syahla sudah selesai mandi dan juga berpakaian. Ia berniat untuk mengajak Reyes bermain dirumahnya karna Reyes terakhir main dirumahnya 2 Minggu yang lalu. Ia langsung pergi ke rumah Reyes karna Linaya lagi keluar rumah dan Abyyan sudah pergi bekerja sejak jam 7 pagi tadi dan tak lupa mengunci pintu rumahnya karna takut ada maling.

Sesampainya di rumah Reyes, Syahla memanggil manggil namanya selama 3 kali.

"Reyes!" panggil Syahla dari arah luar.

Karena tak ada jawaban Syahla pun memanggilnya lagi. Disaat itu Syahla masih berpikir positif, mungkin saja Reyes sedang mandi? atau mungkin sedang berberes di kamarnya sehingga ia tak mendengar panggilannya?.

"Reyesss!" panggil Syahla untuk kedua kalinya. Tapi masih tak ada jawaban dari Reyes. Pikiran negatif pun turut menggodanya.

"Reyesss!" panggil Syahla agak kuat dari yang sebelum sebelumnya.

Tiba tiba saja ada seorang pria paruh baya yang kira kira berusia 44 tahun kebetulan lewat rumah Reyes, pria paruh baya itu mendengar Syahla memanggil manggil pemilik rumah tersebut. Pria paruh baya itu adalah tetangganya Syahla juga, ia tinggal di sebelah rumah Reyes. Lebih dekat daripada Syahla. Namanya Pak Deni. Pak Deni pun menghampiri Syahla.

"Syahla? Kenapa disini?" tanya Pak Deni itu penasaran. Mengapa Syahla berdiri di rumah yang sudah tidak berpenghuni?.

"Sya manggil manggil Eyes, Pak Deni. Tapi Eyes engga jawab panggilan Sya" balas Syahla jujur.

"Reyes maksudnya?" tanya Pak Deni memastikan perkataan Syahla barusan.

"I-iya Pak."

"Emang Syahla engga dikasih tau sama Reyes?" tanya Pak Deni lagi yang membuat bingung Syahla.

"Mak-sud Pak Deni apa? Sya engga ngerti" balas Syahla dengan ekspresi bener bener bingung.

"Reyes, Pak Jacob dan juga pembantu nya udah pindah dari sini. Katanya sih pulang ke Filipina dan mungkin mereka engga akan pernah kesini lagi. Soalnya bisnis nya udah beres disini" ucap Pak Deni menjelaskan pada Syahla.

Deg! hati Syahla seperti teriris, bagaimana bisa Reyes mengingkari kata katanya?.

"Kalo begitu Pak Deni pergi dulu ya, Pak Deni mau ke warung soalnya" ucap Pak Deni kepada Syahla yang masih terdiam mematung dihadapan nya.

"S-silahkan p-pak" balas Syahla dengan nada bicara gemetar. Dan Pak Deni langsung pergi dari hadapan Syahla dan pergi ke warung seperti apa yang diucapkan Pak Deni barusan.

Kini air mata Syahla mulai menetes dan terjatuh ke tanah. Semakin lama semakin banyak air mata yang keluar dari bola mata Syahla. "Hiksss, kenapa Eyes tinggalin Sya" tangis Syahla pecah disana. Ia tak memikirkan orang orang yang melewatinya dan mendengar tangisannya disana. Syahla tidak peduli pada sekitar. Ia hanya fokus untuk berusaha menenangkan hati dan pikirannya, tapi mengapa begitu sulit?.

Syahla jatuh duduk di tanah sambil memukul mukulkan tanah di hadapannya, "Hiksss, kenapaa!!Kenapa Eyes engga ngasih tau Sya?! Kenapa Eyes lebih memilih untuk nyembunyiin ini dari Sya? Kenapa!!!!" teriak Syahla.

"Kamu bohong Eyes, katanya kamu engga bakalan pernah ninggalin Sya. Hiksss.... Eyes jahat sama Syahla!!" teriak Syahla untuk kedua kalinya di tempat itu.

"Hikssss Sya kecewa sama Eyes!"

"Kecewaaaaaaaa!!!!!"

"Syahla??!" teriak seorang wanita yang berada tak jauh dari tempatnya sekarang. Syahla langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dan benar saja yang memanggilnya adalah mamanya.

"Ma-ma" lirih Syahla.

Linaya menghampiri anak perempuannya itu yang duduk di tanah, "Sya kenapa sayang, kok nangis?" tanya Linaya panik.

Syahla langsung memeluk Linaya dengan erat, "Hiksss ma, Eyesss" ucapnya.

"Reyes kenapa sayang?" tanya Linaya penasaran dengan ucapan Syahla.

"Eyes tinggalin Sya!!" jawab Syahla yang semakin menangis di pelukan Linaya, dan Linaya mengelus elus punggung Syahla sembari menenangkan Syahla.

"Tinggalin gimana Sya? Ngomong yang jelas dong. Biar mama paham sama apa yang kamu maksud" ucap Linaya yang masih setiao mengelus elus punggung Syahla.

"Eyes pindah dari sini, dia kembali ke Filipina ma. Eyes engga kasih tau Sya. Eyes udah bohongin Sya, Eyes waktu itu udah janji sama Sya engga bakal ninggalin Sya. Tapi sekarang Eyes ninggalin Sya ma, Sya kecewa sama Eyes!" ucap Syahla sembari menjelaskan kepada Linaya.

"Udah Sya, mungkin aja Reyes punya suatu alasan kenapa dia engga kasih tau Sya. Udah ya sayang engga boleh nangis lagi. Sekarang kita pulang aja ya." balas Linaya sambil membangunkan tubuh Syahla, dan menggenggam tangan Syahla untuk diajaknya pulang. Dan Syahla masih saja menangis.

Sesampainya nya dirumah Syahla langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya, lalu ia menjatuhkan tubuhnya di kasur miliknya dan mengambil satu guling untuk memeluknya sembari menenangkan pikirannya.

Pov Off

.....
To Be Continued✨

VOTE !
KOMEN !
AND FOLLOW !

MASUKIN PERPUSTAKAAN KALIAN YA, BIAR GA KETINGGALAN PART BERIKUTNYA HEHE♡

THX U :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Childhood Friend (Jaxpeña)Where stories live. Discover now