1. Aku dan Mereka

429 54 23
                                    

Judul : Aku Dan Mereka
By : Chadotwang07 chadotwang07
Tema : Insomnia
Genre : Horor
Sub-genre : -

--------------------------《

Brakkkkk!

Suara keras itu membuat aku tersentak dari tidur yang belum sepenuhnya lelap. Sehingga aku pun langsung terperanjat bangun lalu menatap ke arah pintu. Bunyi aneh dari arah luar kamarku selalu saja muncul saat jam dinding sudah menunjukkan pukul satu dini hari.

Seperti ada sesuatu yang hidup di luar sana, dan melakukan aktivitasnya tanpa mempedulikan keberadaanku di dalam kamar ini.

Tiga bulan ....

Aku sudah tinggal di rumah nenekku sejak tiga bulan lalu, karena tempat ini tidak ada yang menjaganya. Sehingga aku pun memutuskan untuk menghemat biaya hidup dengan cara keluar dari kos dan pindah ke tempat ini.

Namun, sialnya.

Niat awal menghemat biaya hidup itu malah jadi kesialan untuk kehidupanku. Karena, semenjak tinggal di sini aku selalu mengalami gangguan dan banyak hal aneh. Pak RT desa ini sempat memperingatkan ketika pertama kali aku datang membersihkan rumah ini.

Bapak itu bilang, "Dek jangan tinggal sendirian, ya, di tempat ini. Kalau bisa rame-rame."

Aku menautkan kening heran mendengar saran bapak itu. Jadi aku pun memutuskan untuk bertanya, "Kenapa, Pak?"

Lalu bapak itu membisikkan sesuatu di telingaku, "Ada bau busuk, dan sendal bolong yang menepati tempat ini. Jadi semua warga sudah was-was karena saat melewati kediaman nenek kamu, mereka selalu diganggu oleh kejadian aneh. Bahkan anak-anak di Desa Jungsemi, selalu mengatakan bahwa rumah nenek adalah rumah hantu."

Syok.

Ketika pertama kali mendengar ucapan itu aku tentu saja terkejut, dan ada juga perasaan takut melanda. Namun, aku sudah menetapkan keinginan untuk tetap pindah ke rumah nenek ini.
Jadi sudah beberapa bulan ini---aku mampu bertahan di tempat ini.

Meskipun aku sempat mengalami hal-hal menyebalkan, contohnya ... tanganku yang kejepit pintu dapur beberapa hari lalu. Terus gelas kopi hitamku yang tiba-tiba terjatuh saat aku tinggalkan sebentar di meja. Suara aneh di atas atap juga sering terjadi.

Aku selalu melewati semua keanehan itu sampai untuk tidur saja---aku terkadang harus mengkonsumsi beberapa obat baru bisa terlelap.
Memang sedari dulu aku sering mengalami kesulitan untuk tidur. Mungkin gara-gara faktor stres, dan lainnya. Namun ketika di kos, aku tidak masalah untuk bergadang. Lalu, terlelap tanpa sadar.

Akan tetapi, semenjak di sini. Aku lebih senang untuk cepat-cepat beristirahat. Walaupun, tetap saja aku akan tidur saat jam sudah hampir memasuki pukul tiga dini hari. Sehingga hal yang bisa aku lakukan di jam-jam itu hanyalah menonton reels Instagram, dan melihat berita yang keluar di layar ponselku.

Seperti video lucu-lucu, lalu informasi tentang kucing Mandul, dan video tentang kuyang kayang. Aku terus menggulir layar itu sampai berganti menjadi video demi video.

Aku tidak mau mempedulikan suara yang muncul di luar kamar. Mengabaikan suara dan aura menyeram itu adalah hal yang benar menurutku. Aku tidak berminat untuk mengintip ataupun melangkah turun dari ranjang ini.

Sebab ....

Aku mampu melihat mereka.

Sesuatu yang hidup dan menemani malam-malam panjangku di rumah ini. Wujudnya sangat mengganggu dan menyeramkan. Bajunya tampak putih menyapu lantai jika mengawang menatapku, rambutnya panjang sampai ke kaki dan terlihat kusut. Matanya hitam, tetapi sangat kosong saat mataku bertemu tatap dengan sosok itu.

Wajahnya, terkadang pucat. Namun, jika dia mau ... dia bisa memperlihatkan wajah begitu menyeramkan, bahkan untuk makan saja---aku pasti muntah jika mengingatnya. Ada luka koyakkan di pipi kanannya, kening berlubang, lalu lehernya bolong memperlihatkan tulang bagian dalamnya.

Aku mampu mendengar dan melihat keberadaan menjadi. Bahkan, jika mereka mau. Mereka selalu membawa aku masuk ke dalam kisahnya.

Aku dan mereka, kami selalu berdampingan. Namun, ada batasan yang jelas di antara kami.

Contohnya, jika aku mengakui keberadaan mereka. Maka mereka adalah pemenang dan penguasa akan tubuh dan rumah ini.

Namun, jika aku membuat batasan. Sosok-sosok itu hanya bisa memandangku sembari tersenyum kecil. Sorot matanya begitu berambisi, tetapi ... dia tidak mampu menyentuhku.

Selagi aku tidak mengakui keberadaan mereka.

---End---


Yuhuuu! Diawali dengan cerita dari Kakak Ica. Gimana? Merinding nggak?😱

Next cerita siapa lagi yaaa?

[INSOMNIA]Where stories live. Discover now