18

568 27 0
                                    

Sore hari sebelum meninggalkan kantor Frank mendapat pesan dari Larine yang memberitahunya jika dirinya dan Sena sudah tiba di Paris. Frank membalasnya dengan sebuah pesan suara karena ia tidak bisa mengetik.

"Aku merindukan kalian berdua".

Ucap Frank dengan nada getir. Ia tidak mengerti kenapa perasaannya seperti itu.

Theodor mengantarnya pulang ke Central namun di tengah perjalanan Tuan Mayer menelepon dan meminta Frank untuk makan malam di mansion.

Mobil berputar rute menuju mansion. Tiba di sana Frank melihat Elena. Istrinya itu menyambutnya di ruang tamu sambil mengulurkan tangan untuk membuka mantelnya tapi Frank menolak.

Ia melewati Elena dan pergi ke meja makan. Dengan satu tangannya ia mencoba melepas mantelnya dan menaruhnya di kursi.

"Apa kau masih marah padaku?".

Protes Elena dengan wajah masam. Frank tidak menjawab, ia malah menuang air dan minum.

"Kau sudah tiba Frank?".

Suara rendah Tuan Mayer membuat Frank menoleh dan tersenyum.

"Saat ayah menelepon aku ada di jalan jadi aku langsung ke sini".

Seorang pelayan datang dan menyajikan makanan.

"Mari makan, aku tahu kau pasti lapar".

Elena menatap Frank lalu mengambil beberapa makanan dan menaruhnya di piring Frank. Mereka makan dalam diam.

"Apakah Larine mengirimkan kabar bahwa mereka sudah tiba?".

Tanya Tuan Mayer tiba-tiba sehingga mulut Frank berhenti mengunyah.

"Larine hanya mengirim pesan teks sore tadi. Aku tidak menelepon untuk bertanya".

Jawaban singkat Frank membuat telinga Elena memerah.

"Haruskah kau mencampuri urusan Larine sampai sedetail itu?".

Suara Elena terdengar sedikit kasar.

"Apa maksudmu?".

Elena meletakkan garpunya dan menatap Frank.

"Kau adalah suamiku dan bukan pelayan Larine. Ataukah aku salah?".

"Elena...!!!".

Bentak Tuan Mayer. Ia sangat terkejut dengan perkataan Elena.

"Apa ayah baru saja membentakku demi ponakan tercintamu? Oh, apakah aku melewatkan sesuatu?".

Frank mencekal pergelangan tangan Elena untuk menjaga kesopanan di hadapan Tuan Mayer.

"Kenapa kau seperti ini? Ayah benar-benar tidak mengerti. Larine adalah sepupumu dan kau tidak bisa bicara seperti itu. Ayah benar-benar kecewa!".

Tuan Mayer berdiri dan meninggalkan meja makan. Frank ikut berdiri dan mengejar Tuan Mayer.

"Maafkan Elena ayah, mungkin ia kurang sehat. Aku akan membawanya pulang. Tolong maafkan kami".

Tuan Mayer tidak menoleh. Ia membuka pintu kamarnya dan masuk. Frank menarik napas berat lalu berbalik untuk pergi. Ia bertemu Elena tak jauh dari pintu kamar mertuanya.

"Aku akan pulang ke Central".

"Tidak! Ayo pulang ke Naerum. Kita akan bicara di sana!".

Frank hanya menatap Elena tanpa berkata apapun kemudian berlalu menuju mobil.

"Frank!".

Teriak Elena yang membuat Frank menarik napas berat. Ia mengepalkan tinjunya.

"Aku akan ikut ke Central".

SECOND HOME (TAMAT)Where stories live. Discover now