chapter-53-rok-soo-hyung.

168 32 0
                                    


Sebelum Raon dapat memindahkan Bud ke sini, perangkat komunikasi berdering lagi.

-Sudahlah jangan teleport aku ke sana tapi Cale kamu harus pulang secepat mungkin.

Cale menyipitkan matanya. "Mengapa?"

-Jangan tanya dan datang saja ke sini. Bud mendesis saat dia mengakhiri panggilan.

"Manusia kita akan kembali." Raon menggembungkan kepalanya untuk melihat Cale menggelengkan kepalanya.

"Kita masih perlu melakukan apa yang harus kita lakukan di sini." "Oh benar kenapa kamu datang ke sini Cale."

Sherrit akhirnya bertanya setelah semua yang terjadi. Dia tidak tahu mengapa Bud meminta Cale yo cepat pulang.

"Sherrit- nim aku harus mengunjungi naga itu desa pembunuh." Eruhaben melihat ke arah Cale dengan kaget.

"Desa pembunuh naga?" Cale mengangguk. "Aku harus melakukan sesuatu di sana."

Sherrit mengangguk. "Kalau begitu pergi dan luangkan waktumu Cale." Cale mengangguk. "Eruhaben- nim maukah kamu ikut denganku?"

Eruhaben mendesah. "Baik, kau bajingan sial." "Manusia bagaimana denganku. Bagaimana dengan naga yang besar dan perkasa ini."

Raon menjulurkan kepalanya ke wajah Cale. "Raon, kamu tinggal di sini bersama Sherrit- nim dan beri tahu aku jika terjadi sesuatu.

Bajingan itu lebih baik tidak menghancurkan Villa saya. Aku punya firasat buruk lagi. Sial kenapa semuanya tidak berjalan sesuai rencana."

Cale mengomel dua kalimat terakhir. Dia mengatakan yang sebenarnya. Dia punya firasat buruk saat Bud menelepon.

Raon cemberut tapi tetap mengangguk. Kemudian dia terbang ke pelukan ibunya.

Kemudian Cale bangun begitu pula Eruhaben. Keduanya membungkuk ke arah Sherrit.

"Kalau begitu kita akan meninggalkan Sherrit- nim. Kupikir itu akan memakan waktu lama." Cale berkata ketika Sherrit mengangguk.

Kemudian Cale pergi ke pintu masuk dan masuk bersama Eruhaben yang terlihat cukup tertarik.

Cale mengenakan mahkota dan berjalan ke desa. Kemudian dia mengeluarkan jam saku yang masih bersinar.

Eruhaben bersenandung saat melihat jam. Cale menoleh padanya dan mengangkat jamnya.

"Ini adalah jam ajaib yang diberikan kepada saya oleh mendiang ibu saya. Ini adalah barang yang sangat istimewa yang memungkinkan saya terhubung ke dunia lain."

"Dunia lain." Eruhaben tahu jam itu spesial tapi seistimewa ini?

"Ya ingat ketika saya berbicara tentang seseorang yang mengajari saya tiga kekuatan kuno saya yang disebut kemampuan."

Eruhaben mengangguk. Cale memang menyebutkan tentang seseorang yang mengajarinya itu. "Orang yang mengajariku keterampilan itu.

Kami terhubung satu sama lain melalui jam ini. Sejak ibu saya meninggal saya telah berbicara dengan dia.

Bisa dibilang dia pada dasarnya membesarkanku. Dia mengajari saya banyak hal termasuk masa depan.

Saya mulai membuat persiapan untuk Arm pada usia delapan tahun. Itu karena orang itu memberitahuku bahwa sesuatu seperti ini akan terjadi di masa depan.

Dan tidak, dia bukan dewa. Anggap saja dia menerima sesuatu seperti semacam ramalan."

Eruhaben menatap Cale dengan tak percaya. Lalu dia akhirnya menghela nafas. "Kamu lebih dari bajingan sial daripada yang aku kira."

Lalu dia menyeringai dan terkekeh. "Tapi kamu cukup menarik. Seseorang yang bisa berbicara dengan dunia lain."

Cale jus mengangguk. "Kalau begitu, ayo kita pergi, kita harus bergegas." "Apa yang kita lakukan di sini."

Eruhaben bertanya saat mereka mulai berjalan. "Dewa kematian menyuruhku menanyakan sesuatu pada orang itu."

Mereka mulai melewati semuanya dan menuju ke rumah kepala tempat buku harian itu berada.

Eruhaben memperhatikan ketika Cale masuk dan mengambil buku harian itu seperti dia memiliki rumah.

"Apakah itu?" Eruhaben bertanya sambil menatap buku harian itu. Cale mengangguk. "Ini buku harian pembunuh naga pertama."

Kemudian Cale mengeluarkan arloji saku. Eruhaben melihatnya menggumamkan sesuatu pada jam.

Kemudian jam yang bersinar berhenti bersinar dan terbuka. Eruhaben dapat melihat lingkaran sihir mulai terbentuk pada jam.

Segera layar muncul. "Hmm, apakah kamu memanggilku Cale." Cale mengangguk.

Eruhaben mengenali suara ini. Itu adalah suara yang sama yang mereka dengar sebelumnya. Pria misterius yang dibicarakan Cale saat itu.

Eruhaben bertanya- tanya dengan siapa Cale berbicara pada saat itu, tetapi dia tidak akan pernah menduga bahwa itu adalah seseorang dari dunia lain.

Eruhaben mendesah. Cale benar- benar bajingan yang tidak beruntung. Tapi dia bajingan sial yang menyenangkan.

Dia juga lemah. "Sepertinya aku harus menjaga dia dan anak- anak." pikir Eruhaben.

Eruhaben lalu tersenyum sambil menatap Cale. Dia memandang Cale seperti orang tua yang bangga.

Eruhaben melihat bagaimana Cale memiliki senyum lembut yang biasanya dia miliki saat bersama anak- anak.

Eruhaben tahu bahwa Cale sangat menyukai orang ini. Yah dia mengatakan ini adalah orang yang membesarkannya.

"Apa yang kamu butuhkan,kamu bocah yang tidak sopan." Cale memelototi orang itu dan menghela nafas.

"Aku ingin kamu menerjemahkan sesuatu untukku Rok- Soo- hyung."

He who no one understandWhere stories live. Discover now