15. Sikap Safina

7 4 0
                                    

"Jika itu rasa Cinta dan suka yang hadir, maafkan aku. Karena aku juga tidak dapat menolak itu. Itu sudah kehendak Allāh Ta'ala Sang Maha Cinta."
||PUTRI VELLYZA||
🖋️❣️💖🖊️

Vellyza menyadari akan perubahan sikap yang ditunjukkan secara tidak langsung oleh Safina itu. Dia berfikir keras, apakah semua karena omongan teman-temannya yang tadi bilang kalau dia menyukai Ustadz Rizky atau pertanyaan penegasan dari Naya yang juga bertanya hal yang sama, atau dari benda-benda yang ia dapati dari Rizky di 2017 yang lalu.

Dikarenakan waktu sudah menunjukkan pukul 17.07 WIB dan tanda bel pun telah berbunyi. Mereka diwajibkan untuk siap-siap, beres-beres asrama lalu bergegas untuk ke Masjid menunaikan ibadah Sholat Maghrib, tadarusan plus setor hafalan sampai menjelang Isya'. Setelah itu selesai sholat Isya' mereka makan malam baru memasuki dirosah Islamiyah atau pelajaran ke pesantrenan.

Naya pun mengingatkan mereka akan waktu yang telah menunjukkan pukul 17.07 WIB itu. Mereka semua bergegas kembali ke asrama. Begitu juga Safina, hanya saja sikapnya yang terlihat sedikit dingin yang dirasakan oleh Vellyza itu. Vellyza akan memastikannya nanti menjelang dirosah Islamiyah atau mungkin itu hanya perasaan Vellyza saja. Safina pergi jauh melangkah tanpa sepatah kata.

Naya juga menyadari ada sesuatu yang berubah dari sikap Safina. Naya juga menuju kantor ruangannya. Karena dirinya pun belum terlalu mengenal dekat Safina.

"Ada apa dengan Safina ya? Aneh.." gumam Naya pelan sambil berjalan menuju ruangannya itu.
***
Enam hari berlalu, hari Ahad di pagi yang cerah. Saatnya para santri melakukan kerja bakti seperti sebelum-sebelumnya.

Seperti biasa, kamar Asiah atau kamarnya Vellyza dan kawan-kawannya satu lokasi dengan kamarnya Safina, Jasmine, Lidya dan lain-lain. Sudah enam hari setiap kali bertemu, Safina tidak pernah menyapa seperti biasa, bahkan seolah buang muka ke Vellyza. Vellyza selama 6 hari itu, hanya bisa terdiam sambil memikirkannya bagaimana caranya untuk mengetahui sikap Safina yang berubah setiap kali ketemu dia.

Kini mereka telah berkumpul di taman seperti biasa. Mereka segera untuk beres-beres sekitaran taman. Cuma Diana, Cherryl, Jasmine, Lidya dan temannya Safina itu juga merasa ada yang aneh sama Safina. Safina saat ini banyak diamnya, tidak seperti Safina biasa yang mereka kenal sebagai seorang periang, pecicilan dan hiperaktif. Intinya agak susah diam, tapi tidak untuk 6 hari ini.

"Safina kenapa sih?" Tanya Allisa.

"Nggak tau, udah 6 hari ini begitu mulu." Jawab Diana.

"Banyak diamnya sekarang." Sambung Jasmine.

Pembicaraan itu didengar juga oleh Vellyza dan kawan-kawannya. Aliyah nyambung dengan pembicaraan kakak kelasnya itu.

"Emang ada kejadian apa 6 hari yang lalu?" Tanya Lidya.

"6 hari yang lalu, di taman ini Vellyza dan Putri Kirana sedang muroja'ah dan di hampiri sama Wirda, Aulia, Syifa, Nadya, Nasya, Husni dan termasuk aku datang ke taman ini. Nah Vellyza lagi megang jepitan rambut, gantungan dan liontin gitu yang katanya diberikan oleh seseorang. Kebetulan banget saat itu ka Naya dan Ka Safina juga lewat mendengar hal itu." Aliyah menjelaskan kejadian 6 hari yang lalu.

Semua mata tertuju kepada Vellyza. Vellyza merunduk dan sedikit mengangguk.

"Aku juga bingung apa yang terjadi sama ka Safina setelah Ka Naya memperjelas pertanyaannya itu ke aku." Vellyza sedikit menjelaskan sambil merunduk.

Sedangkan Safina saat ini sedang berada di pinggiran sungai, sedang membersihkan sungai dari daun-daun yang rontok. Vellyza mencoba mendekatinya setelah melihat itu. Padahal yang lain ingin menanyakan lebih lanjut.

Putri Vellyza || Queen of Heart ||حيث تعيش القصص. اكتشف الآن