Dengan gugup, Vellyza mencoba tenang dan menyapa Safina. Safina hanya menjawab salam yang diucapkan oleh Vellyza. Cuma terdiam ketika ditanyakan mengapa dirinya mendiami Vellyza.

"Ka, apakah aku ada salah?" Tanya Vellyza.

Safina tetap terdiam sambil memungut daun-daun yang berguguran.

"Aku minta maaf jika ada salah, aku bingung harus bagaimana lagi." Ujar Vellyza sambil berusaha meraih tangannya Safina.

"Sudah.. selesaikan kerja baktinya segera." Safina sedikit menepis tangan Vellyza yang sedikit mendekat.

Vellyza semakin bingung sambil meneteskan air mata secara tidak sadar. Hal itu dilihat oleh teman-temannya, termasuk Naya, Alana, Raffa, Fazlan, Ustadzah Hana, Ustadzah Raisya, Ustadzah Queena dan 'Alya dari arah barat taman itu.

"Ka Safina, jika itu rasa Cinta dan suka yang hadir, maafkan aku. Karena aku juga tidak dapat menolak itu. Itu sudah kehendak Allāh Ta'ala Sang Maha Cinta. Aku tidak mau merusak pertemanan kita yang belum lama terbangun. Aku tidak bisa menolak perasaan aku yang hadir itu ke beliau, entah itu suka atau cinta. Jika karena hal itu ka Safina marah sama aku, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud merebut sosok orang yang ka Safina kagumi selama ini." Pernyataan dari Vellyza itu didengar oleh yang ada di tempat itu. Akan tetapi Safina masih bersikap dingin, meski dalam hatinya tidak ingin bersikap demikian.

"Ada apa sih dengan Safina?" Tanya 'Alya.

"Sepertinya karena kejadian 6 hari yang lalu." Jawab Naya.

"6 hari yang lalu? Emang ada apa?" Tanya Raffa yang merupakan Abang kandungnya Safina.

Naya menjelaskan kejadian 6 hari yang lalu itu, karena waktu kejadian itu, Naya juga ada di sana. Safina bersikap demikian karena ada urusan yang berkaitan dengan Rizky.

Naya ditanya perihal pertanyaan itu, Naya spontan menanyakan hal itu ke Vellyza. Naya hampir saja keceplosan bilang kalau dia juga sempat memiliki rasa di beberapa tahun yang lalu dengan Rizky. Supaya tidak dicurigai, makanya Naya bilang spontan menanyakan hal itu. Semua percaya karena memang fokusnya mereka sedang ke permasalahan Safina dan Vellyza.

Mereka bergegas menghampiri Lidya, Cherryl, Jasmine, Diana, Asma, Syifa, Husni, Wirda, Aulia, Nadya, Nasya dan beberapa lainnya itu. Sedangkan Raffa mulai mendekati adiknya yang terlihat berbeda dari biasanya itu. Lebih murung dari saat dia ditinggal pergi sama Rizky diawal.

"Kamu kenapa sih dek, apa jangan-jangan kamu menganggap bang Rizky itu sekedar dari Abang ya? Apa dia menyukai Rizky ? Menaruh benih-benih cinta?? Hemm.." batinnya Raffa bertanya heran, dirinya masih menerka-nerka.

Raffa menatap ke arah Safina dan Vellyza. Vellyza hanya menunduk bentuk sikap sopan santun sebagai seorang Akhwat ke lawan jenis yang tidak sedarah.

"Abang ngapain sih kesini?" Tanya Safina dengan moodnya yang sebal.

"Nggak sengaja aja lewat, terus liat kamu yang cemberut gitu apalagi diemin teman kamu yang nggk seperti biasanya. Makanya Abang kesini." Jawab Raffa.

"Aku nggak ada apa-apa kok." Ujar Safina sambil berlaju pergi.

Tapi tangannya di tahan oleh Raffa. Raffa ingin Safina benar-benar menjelaskan yang sebenarnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Apalagi sama Abangnya sendiri. Safina sempat terdiam, tapi dia tidak bisa. Dia ingin segera benar-benar pergi dan menangis ditempat yang lain.

Masih belum ada yang tahu, kenapa sikap Safina berubah 180° derajat dari biasanya. Apakah semua karena perkataan 'Aliyah atau pertanyaan penegasan dari Naya atau jawaban yang dituturkan oleh Vellyza melalui benda-benda yang waktu itu Vellyza pegang. Safina pergi jauh dari taman itu.

Taman yang baginya kenangan indah, kini seperti kenangan buruk yang ia lalui. Vellyza yang melihat itu semakin merasa bersalah, begitu juga Naya. Khawatir akan melakukan sesuatu, Vellyza dan Naya segera menyusul Safina. Tapi sebelum pergi Raffa menjelaskan tentang yang bisa membuat Safina tenang adalah kehadiran Rizky langsung. Raffa pun sendiri bingung sebagai Abang kandungnya. Dirinya mengakui jarang banget ada untuk adik kesayangannya itu. Raffa dan Safina memang memiliki sifat dan sikap yang bertolak belakang. Meski Rizky dan Raffa memiliki sifat dan sikap yang mirip, tapi Rizky masih bisa menyesuaikan terhadap orang seperti Safina itu.

'Alya diminta untuk segera mengabari ke Rizky. Perihal Safina yang murung dalam sepekan ini. 'Alya segera memberitahukan ke Rizky via chat dan telepon. Cuma teleponnya tidak diangkat. 2 menit kemudian, Rizky membaca chat dari 'Alya dan membalasnya. Dalam balasan chatnya itu, Rizky akan menelpon dia tapi 'Alya harus dekat-dekat dengan Safina. Supaya Rizky gampang mengobrol dengan Safina itu.
================================
~~~~Putri Vellyza//Queen of Heart~~~~ ❣️❣️

Author : @rifer_story 🖋️🖊️
Genre : Spritual - Romance (Romansa Religi), Fiksi Remaja, Sci-fi, Adventure.
Disclaimer this love Copyright ©01112022

Putri Vellyza || Queen of Heart ||Where stories live. Discover now