Rumah sakit 2

4 0 0
                                    


Hai guys aku up lagi nih kalo ada typo bertebaran komen aja ya biar bisa langsung di perbaiki hmm semoga suka sama part ini

Happy reading semuanya 🦈💗

"rey lepasin..."

"gamau, gua nyaman sa"

Rey masih dalam lamunannya karena itu ia mengatakan nya secara tidak sadar.

Sasa hanya kebingungan sendiri mengapa sikap rey seperti itu, ditambah alih-alih melepaskan pelukannya ia malah jauh lebih erat memeluknya seakan-akan mengatakan pada dunia tidak ingin melepaskan sasa dari dekapannya.

Sasa tentu saja merasa sesak karena rey sangat erat mendekap nya saat ini.

"rey.. Sesek" ucapnya tanpa ada gubrisan apa-apa dari rey.

Dengan sisa tenaganya Sasa mengatakan nya lagi sambil menepuk pundak Rey yang akhirnya Rey tersadar dan segera melepaskan dekapannya yang alhasil malah membuat Sasa hampir terjatuh, untungnya dengan sigap Rey menangkap nya lagi.

"Eh maaf sa" ucapnya dengan nafas yang tersengal karena kaget Sasa hampir saja terjatuh, untunglah dirinya berhasil menangkap nya kembali.

"Mau ke kamar mandi" ucap Sasa lemah. Percayalah saat ini Sasa mati Matian menahan rasa mual di mulutnya.

"Mau ngapain emang?" Tanya rey. Sasa hanya bisa menahan sebal, mengapa Rey harus bertanya, ohh ayolah dia benar-benar sudah tidak kuat menahan rasa mual ini.

Dan alhasil Sasa memuntahkan segala isi perutnya di depan Rey. Untung saja tidak mengenai wajah Rey, hanya setengah bajunya saja yang terkena.

Ohh ya ampun Sasa sangat merasa bersalah dan sangat malu. Kini Sasa hanya bisa mengeluarkan air mata karena rasa yang tidak enak ia rasakan pada sekujur badannya, mulai dari pusing pahit ohh benar-benar sangat tidak enak.

"Mm.. ma-maaf Rey hiks"

"Iya sa, gapapa jangan nangis ya, nanti bisa di bersihin ko"

"Hm mau ke kamar mandi lagiihh hiks masih m-mual" ucap Sasa lemah. Rey pun bergegas menggendong Sasa ala bridal style.

Di sepanjang koridor rumah sakit Rey menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak, dia menggendong seorang pasien sambil berlari-lari.

Tepat di depan kamar mandi, Rey agak ragu untuk masuk ke dalam sana, apalagi berdua dengan seorang gadis. Tapi mau bagaimana lagi, Sasa tidak mungkin bisa sendiri bukan.

Dengan terpaksa ia memasukinya. Menurun kan Sasa untuk ia bisa membuang kembali isi perutnya ke dalam wastafel itu.

Sasa kembali muntah. Di temani Rey yang memegangi nya, dan sesekali memijat leher gadis itu agar ia lancar memuntahkan nya.

Setelah dirasa selesai Rey tidak membiarkan Sasa bergerak sedikitpun untuk membersihkan bekas muntahnya itu.

Rey yang mengerjakan semuanya, mulai dari membuka keran sampai membersihkan wajah Sasa bahkan baju yang terkena muntahnya itu.

Tentu ia juga membersihkan dirinya, sambil tangan satunya masih memegangi Sasa, takut gadis ini terjatuh.

"Udah sa? Masih mual ga?" Ucap Rey yang hanya dibalas dengan gelengan kepala.

"Yaudah kita ke kamar lagi yuk" ucap Rey, yang ia maksud kamar adalah ruang tempat Sasa di rawat.

Rey keluar sambil menggendong Sasa. Kali ini dia tidak perlu berlari lagi.

Setibanya di ruangan tersebut Rey langsung merebahkan Sasa di kasur rawatnya.

Iya menyelimutinya, merapihkan rambut gadis itu. sampai ia menyadari lengan gadis itu berdarah sedikit.

Sasa We Love YouWhere stories live. Discover now